Elang Khatulistiwa Indonesia Bekali Ilmu Survival Pemandu Gunung di Solok

0

 

Ecowisata atau ecotourism semakin menjadi magnet mendatangkan wisatawan minat khusus. Terlebih ecowisata adalah salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam,  aspek pembelajaran dan pendidikan. Selain itu ekowisata juga memiliki makna berbeda dibanding wisata alam pada umumnya,  yaitu kegiatan yang memiliki tanggungjawab kepada alam, masyarakat dan lingkungan sekitar.

Terbukti hampir setiap daerah di tanah air, wisata berbasis alam terbuka termasuk menjelajahi pegunungan paling diminati wisatawan.Tak heran jika sejumlah daerah sangat gencar mempromosikan destinasi-destinasi wisata yang banyak mengandalkan keindahan dan penjelajahan (adventure).

Meskipun begitu tidak banyak pemandu wisata khusus pemandu gunung memiliki kecakapan khusus dan memiliki sertifikasi sesuai kompetensi.Padahal keberadaan para pemandu wisata pegunungan sangat penting, baik sebagai pemandu arah dan penjaga keselamatan wisatawan yang dibawanya berpetualang di alam terbuka.

Fenomena inilah yang membuat Elang Khatulistiwa Indonesia bergerak kembali menyiapkan tenaga-tenaga ahli yang memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus yang sesuai standar dalam memandu perjalanan wisata yang banyak mengandalkan kekuatan fisik, pengetahuan topografi kawasan serta keahlian survival hingga P3K (khusus pegunungan dan hutan belantara).

 

Suasana Pelatihan Pemandu Gunung Di Taman Pramuka Kota Solok, Sumatera Barat. Traveler Abby yang juga Founder Sahabat Elang turun langsung ke lapangan memberikan motivasi peserta.

LPK yang dikelola traveler perempuan Indonesia, Abby, menggelar kembali Pelatihan Pemandu Gunung ( Asia Mountain Guide) di kawasan Taman Pramuka, Kota Solok, Sumatera Barat.Selama tiga hari puluhan peserta yang kebanyakan pemandu wisata dan pemandu gunung hingga pencinta alam mengikuti pelatihan khusus sejak 20 Juli 2023 hingga 23 Juli 2023.

“Ini adalah tanggung jawab moril kami yang tergabung dalam Elang Khatulistiwa Indonesia mendukung pemerintah meningkatkan sumber daya manusia khususnya pada bidang pemandu wisata gunung atau pemandu gunung.Alhamdulillah antusias masyarakat dan pemandu wisata cukup tinggi mengikuti pelatihan ini,” terang Founder Sahabat Elang, Abby, saat bertemu tim Economic Travelling.Com, Rabu, di Cianjur (26/07/2023).

Abby pun tak menepis sekarang ini tren orang berwisata ke gunung termasuk pendakian terbilang tinggi. Dilansir dari website wanita dan gunung, disebutkan jumlah pendaki dan wisatawan gunung mengalami kenaikan sejak tahun 2013. Menurut perempuan yang kenyang pengalaman traveling dan adventure ini,  wisatawan nusantara (wisnus) yang melakukan pendakian mengalami peningkatan yang cukup stabil dan mengalami peningkatan yang cukup masif.

Hanya saja dirinya dkk pencinta alam dan lingkungan masih prihatin dengan masih banyak yang mengetahui topografi kawasan yang dijelajah disamping juga meremehkan aturan dan larangan yang dibuat.

“Hal ini sering terjadi meremehkan sesuatu yang dilarang, karena eforia dan motivasi tinggi terutama mereka pendaki pemula, wisatawan minat khusus, ingin mendaki ke puncak atau menjelajah ke hutan. Ada yanb ingin menikmati pemandangan alam dan melihat sunrise atau sunsite.Padahal ada aturan yang mengatur keselamatan selama proses perjalanan dan pendakian, harus didampingi orang yang ahli atau minimal pemandu gunung,” ujar penggagas Event Nasional Kemilau Tambora,Nusa Tenggara Barat, pada 17 Agustus 2023.

 

Kebersamaan dalam meningkatkan kapasitas Pemandu Gunung.

Menurut perempuan yang dijuluki penjelajah tangguh asal Jakarta ini, ada banyak ilmu yang mesti dikuasai para pemandu gunung, sebelum bertugas di lapangan, apalagi membawa wisatawan yang masih awam dan belum paham menjelajahi hutan dan pegunungan.

“Tidak sembarangan orang bisa melakukan kegiatan mendaki gunung karena ada risiko nyawa yang akan dipertaruhkan. Sebab pada filosofinya gunung adalah alam terbuka yang kondisinya bisa berubah setiap waktu dan hal ini di luar kendali manusia. Pemandu gunung wajib juga mengetahui medan dan cuaca yang berbeda ketika hendak mendaki gunung atau menjelajahi kawasan hutan dan pegunungan itu sendiri,” jelas penyuka kaos sport warna hitam.

Dalam pelatihan berbasis survival ini, peserta juga diajarkan teknik-teknik dasar penanganan P3K, pengetahuan geologi,iklim cuaca hingga risk manajemen, termasuk ilmu medan yang wajib diketahui seorang pemandu gunung.Karena itulah sepanjang tahun 2023 ini Elang Khatulistiwa Indonesia terus menggelar pelatihan bagi pemandu gunung, dalam penguatan SDM di tengah membaiknya sektor pariwisata. Kegiatan sendiri mendapat dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pendukung lainnya dari berbagai komunitas pencinta alam.(Ridzky Husna).

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version