Hulu Sungai Selatan Dukung Program Penumbuhan Petani Milenial

0

Pj Bupati Hulu Sungai Selatan, Hermansyah, mendukung penuh Program YESS dalam menciptakan petani-petani milenial.

 

Kandangan – Kabupaten Hulu Sungai Selatan memastikan mendukung penuh program regenerasi petani yang dilakukan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Terlebih Kabupaten ini telah ditunjuk sebagai wilayah intervensi baru dalam Program YESS.

Dukungan ini disampaikan langsung PJ Bupati Hulu Sungai Selatan saat memberikan arahan sekaligus membuka District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), di Gedung Pramuka, Kandangan, Rabu (11/10/2023).

“Kami menyambut baik kegiatan ini dan siap menerima serta mensupport penuh, apalagi kegiatan ini terkait dengan generasi muda di sektor pertanian.” ujarnya.

Lebih lanjut Hermansyah menjelaskan, jika lahan pertanian di HSS tergolong luas dan menghasilkan. Bahkan komoditas terong dan labu sudah masuk ke IKN.

“Jika pertanian diedukasi dengan lebih baik lagi, maka masyarakat akan terus menghasilkan,” sambungnya lagi.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama ini dikenal sebagai daerah pembudidaya pertanian berupa padi, jagung, ubi jalar, kacang tanah, dan ubi kayu, serta sayuran. Selain itu juga terdapat hasil perkebunan berupa kelapa, cengkeh, kopi, kayu manis, dan karet.

Berdasarkan data yang dilansir BPK RI Perwakilan Kalsel, disebutkan angka Produksi Padi tahun 2021 adalah 100.534,15 ton. Sementara itu untuk produksi jagung sebesar 103 ton. Pada tahun 2021 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tanaman sayuran yang menyumbang produksi terbesar adalah cabe rawit mencapai 4.010,51 ton. Sementara penyumbang terbesar pada produksi buah adalah buah semangka dengan total 14.669 ton.

Hal ini menjadikan Hulu Sungai Selatan yang diharapkan berkontribusi positif juga dalam menghadirkan petani-petani muda potensial. Keinginan ini sangat selaras dengan keinginan Kementerian Pertanian yang ingin mewujudkan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian.

 

Setelah menjadi daerah intervensi dalam Program YESS, di Hulu Sungai Selatan untuk pertama kali digelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF). (Foto-Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Karena itu pula setelah menjadi daerah intervensi dalam Program YESS, di Hulu Sungai Selatan untuk pertama kali digelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF). Dan kegiatan ini  merupakan gawe langsung Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru. Sekolah vokasi pertanian ini merupakan selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dalam Program YESS’

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengajak semua pihak-pihak terkait untuk mendukung kegiatan ini secara penuh.

“Program YESS ini merupakan Program lintas sektoral.  Kita harus mampu mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh pemuda sampai terbentuk suatu ekosistem pertanian yang kuat.” kata Santi yang hadir secara Daring.

Senada dengan itu Penanggung jawab Program YESS di Kalimantan Selatan, Budi Santoso menyampaikan jika tujuan dari kegiatan tersebut selain memperkenalkan Program YESS kepada para pemangku kebijakan daerah, juga sebagai langkah awal untuk melakukan koordinasi agar kegiatan dapat berjalan dengan jelas dan terarah.

“Jadi harapannya, kita memiliki persepsi yang sama agar kegiatan dapat berjalan dan dipahami banyak pihak,” ucap Budi.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten HSS, Arliyan Syahrial menekankan perlunya  sinergitas antar SKPD dalam mendukung kegiatan YESS ini, khususnya antara pertanian dengan sektor pariwisata.

“Semakin banyak orang yang berwisata ke HSS, harapannya makin dilirik juga hasil produksi pertanian”.katanya optimis.

Lebih lanjut, sektor pertanian di Kabupaten HSS menyumbang 20,73 persen PDRB, namun hanya bertumpu pada tanaman pangan.  Untuk itu perlu mencari alternatif lain seperti hotrikultura atau peternakan.  Program YESS ini diharapkan memiliki kontibusi yang besar.

Hadirnya Program YESS di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tak terlepas dari persetujuan IFAD pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu Dengan adanya Program YESS ini, diharapkan akan banyak melahirkan generasi muda yang terjun di bidang pertanian, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.

Langkah itu seiring sejalan dengan program yang dirancang Kementerian Pertanian (Kementan) bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), melalui Program penumbuhan petani milenial yang dikenal dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). Program ini dinilai dapat mewujudkan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS Kementan.

“Pertama Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari Program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” sebut Dedi. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version