YESS Banjar Menggembirakan, Kementan Terus Bangun Sinergi Bersama Kabupaten Banjar

0

Kolaborasi SMK PP Negeri Banjarbaru-Kementan dan Kabupaten Banjar dalam mencetak petani milenial. (Foto-Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

 

Banjar – Pertumbuhan program YESS sangat menggembirakan di Kalsel. Terbukti beberapa unit usaha yang dikembangkan petani-petani milenial menunjukkan pertumbuhan sangat bagus.

Salah satunya dirasakan di Kabupaten Banjar, yang menjadi salah satu daerah menjalankan program YESS.Dalam kurun 2,5 tahun program ini berjalan sudah menunjukkan hasil menggembirakan seiring pertumbuhan pendapatan petani mudanya.

“Contoh Bagus Prasetyo di Martapura omsetnya naik jadi 20 juta, dari awalnya 5 jutaan.  Tidak hanya omset, kualitas produk juga meningkat.  Misalnya madu, dari yang kemasannya biasa sudah dikemas dengan baik,” ungkap Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, saat berbicara dalam District Multi Stakeholder Forum (DMSF) ke II di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, di Hotel Aston, Rabu (18/10/2023).

Lebih lanjut Budi menyebutkan selama 2.5 tahun sudah terjalin kerjasama yang baik dari semua pihak.  Harapannya, meskipun program ini nanti akan berakhir, namun erjasama harus terus berjalan agar terus muncul pengusaha baru.  Klaster merupakan kolaborasi dari hulu sampai hilir, karena kalau individu agak susah bersaing.

Sekedar diketahui District Multi Stakeholder Forum (DMSF) ke II di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan digelar Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru. Sekolah vokasi pertanian ini merupakan Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan.

Forum DMSF dihadiri langsung  58 orang peserta. Mereka merupakan perwakilan Dinas lingkup Kabupaten Banjar, UPT Kementan Lingkup Kalsel, Offtaker, DPM/DPA Kalsel, Bank, Kadin, Hipmi, Iwapi, KTNA, HKTI, APJI, Hotel Aston Banua, Industri Swasta, Financial Advisor, Fasilitator, hingga Penerima Manfaat.

“Pada kegiatan ini kami sampaikan pula capaian dan evaluasi Program YESS dan mendiskusikan penguatan klasterisasi komoditas itik di Kabupaten Banjar,”tambahnya.

Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah mengatakan, melalui DMSF ke II ini, semua pihak terkait, khususnya pemerintah daerah didorong untuk memperkuat kerjasamanya.

“Sehingga pertanian menjadi lapangan kerja yang menarik dan berdampak menurunkan tingkat kemiskinan. Sektor pertanian menyumbangkan pendapatan tertinggi ke 2, yaitu 18,87% di Kabupaten Banjar,” katanya mewakili Bupati Banjar saat membuka District Multi Stakeholder Forum (DMSF).

Sementara itu salah satu pembicara DMSF,  Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banjar, Siti Hamidah menerangkan Pemerintah Kabupaten Banjar memberi dukungan kebijakan atau peraturan yang terkait dengan mendukung partisipasi pemuda.

“Pemerintah daerah pun terus menambah masyarakat desa dan pemuda desa mendapatkan pelatihan dalam manajemen bisnis. Hal itu seiring dengan prospek bisnis bidang pertanian dibandingkan dengan bidang non pertanian,” ujar Siti Hamidah dalam presentasinya berjudul “Dukungan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banjar terhadap Program YESS”.

 

Pertumbuhan program YESS sangat menggembirakan di Kalsel. Kementan dan Kabupaten Banjar terus bersinergi menumbuhkan usaha pertanian melalui Program YESS. (Foto-Dok Humas SMKK PP Negeri Banjarbaru).

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar, Kencana Wati mengatakan Kelembagaan UMKM mampu mendukung pengembangan SDM di bidang pertanian. Ia pun menyampaikan pula offtaker atau pasar atau perusahaan ritel komoditas pertanian atau peternakan seperti itik

“Informasi pelatihan dan pameran sangat mendukung dalam peningkatan kualitas produk pertanian dan olahan hasil pertanian. Pihaknya juga memberikan Informasi teknis pengurusan perizinan untuk legalisasi produk serta kemasan produk. Optimalisasi peran perkoperasian di sektor pertanian,” ucapnya dalam paparan mengusung Dukungan Sektor Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Untuk Program YESS

Sementara itu Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia P, menegaskan kembali  Kementan hadir di sini untuk saling support, saling menyumbangkan ide, karena program Yess ini untuk masyarakat Banjar.

“Fokus DMSF kali ini adalah bagaimana kita mengembangkan klaster, kita petakan dari hulu ke hilir, khususnya klaster itik di kabupaten Banjar,” sebutnya.

Sekedar diketahui Kementerian Pertanian bersama International Fund For Agricultural Development (IFAD) akan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS).

Melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian. Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

Tercatat hingga kini Program YESS dilaksanakan di empat provinsi pada 15 kabupaten,  seperti Provinsi Kalimantan Selatan (Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu). Selanjutnya ada Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Bantaeng, Bone, Bulukumba dan Maros). Disusul Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya dan Subang)dan Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Malang, Tulung Agung Pasuruan serta Pacitan).

Tahun 2023 ini terdapat penambahan 4 wilayah baru, yakni Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Kalimantan Selatan), Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur), Kabupaten Bogor (Jawa Barat) dan Kabupaten Gowa (Sulawesi Selatan).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS Kementan.

“Pertama Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari Program YESS yakni pemuda-pemudi harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” kata Dedi. (Olpah Sari/Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version