Ahli Pers Dewan Pers Berbagi Tips Literasi Kepada Guru SD-Madrasyah

0

Banjarmasin – Media sosial sarana komunikasi yang efektif yang sekarang tren digunakan siapa saja. Mulai anak-anak hingga orang dewasa, setiap hari menggunakan kemajuan teknologi era digitalisasi kapan pun dan di mana saja.

Namun sayangnya media yang semestinya dimanfaatkan bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif, justru banyak disalahgunakan sejumlah pihak untuk menyebarkan konten negatif termasuk kabar bohong atau hoax.

“Jika hal ini dibiarkan maka akan membahayakan terutama generasi muda. Karena itulah gunakan media sosial itu dengan bijak dan cerdas. Karena media sosial itu sarana penting untuk wadah berkomunikasi dan berekspresi yang baik.Jika di tangan yang benar maka media sosial sangat bermanfaat sekali.Namun jika disalahgunakan akan memberikan dampak buruk terutama mereka tidak paham atau tidak mengerti, seperti halnya hoax,” ungkap Ahli Pers Dewan Pers, Muhammad Risanta, saat jadi pembicara Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi Pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus Serta Masyarakat, di Calamus Room Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Kamis (06/07/2023).

Risanta yang juga Dosen STIE Pancasetia Banjarmasin, sangat mengapresiasi langkah-langkah strategis yang dilakukan berbagai kelompok, termasuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjarmasin, yang proaktif masyarakat agar lebih cerdas menggunakan media sosial. Langkah itu dilakukan dengan intens melakukan kampanye budaya baca dan literasi.

Hal ini selaras dengan upaya pemerintah dalam berupaya mengurangi penyebaran hoax dengan cara menyusun Undang-undang yang di dalamnya mengatur sanksi bagi pengguna internet yang turut menyebarkan konten negatif. Demikian hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika  turut mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital, dengan berbagai kegiatan mulai edukasi dan seminar serta pameran.

 

Dipandu langsung Moderator Fatiah, Kegiatan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi Pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus Serta Masyarakat, di Calamus Room Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Kamis (06/07/2023).

Lebih jauh pria yang juga wartawan senior Transmedia Grup, memaparkan terkait hoax dan cara mengatasinya dengan cerdas dan benar. Salah satu yang terpenting adalah mencari tahu kebenaran informasi yang didapat di media sosial, apakah hoax atau bukan.

“Yang terpenting adalah mengenali kebenaran info yang didapat, menyaringnya terlebih dahulu sebelum memposting kembali. Namun alangkah bijaknya jika tidak memposting jika tidak mengerti dan paham sama sekali, jangan hanya sekedar ikut-ikutan dan sekedar gaya saja.Pahami karakter tentang hoax dan jangan tergoda untuk meneruskan postingan.Karena jika itu dilakukan maka pian-pian turut mendukung penyebaran hoax, karena itu berhati-hatilah,” pesan Ahli Pers yang juga penggiat pariwisata nasional.

Merujuk berbagai literasi dan penelitian, hoax sangat tumbuh subur di Indonesia, menurutnya karena dipengaruhi oleh kultur masyarakat, perkembangan teknologi yang semakin maju terutama digitalisasi ditambah rendahnya literasi.Karena itulah kampanye budaya membaca dan literasi harus terus digalakkan.

“Kita dukungan bersama-sama Gerakan Literasi Nasional, yang dimulai dari keluarga dan sekolah. Karena itulah di sekolah mari kita ramaikan lagi perpustakaan kelas dan sekolah.Berikan limabelas menit kepada anak-anak untuk melakukan gerapan senyap membaca di kelas,” katanya.

 

Antusias Peserta saat berdiskusi dengan narasumber.

Risanta pun berbagi tips bagaimana menghidupkan kembali dan meningkatkan semangat dalam mengembangkan minat membaca anak-anak, ditengah kegemaran anak-anak dan remaja akan permainan games. Salah satunya juga memberikan ruang waktu untuk anak-anak di sekolah untuk membaca di kelas, termasuk menyediakan perpustakaan kelas dengan buku bacaan yang menarik dan menginspirasi.

“Ini tergantung kreativitas guru dan sekolah, bisa menyediakan perpustakaan kelas dan buku bacaan berkualitas.Masalah bagaimana mendapatkan buku-buku untuk perpustakaan, ini ranahnya sekolah dengan instansi terkait.Namun jika memang bisa mendapatkan hibah bantuan dari pihak ketiga yang tidak mengikat,manfaatkan saja untuk mendukung budaya membaca di sekolah,” ujarnya saat berdiskusi dengan sejumlah guru.

Kegiatan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi Pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus Serta Masyarakat, salah satu langkah strategis yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjarmasin mendorong pemahaman masyarakat khususnya pendidikan pentingnya budaya membaca dan literasi.

“Meskipun minat baca masyarakat Banjarmasin terbilang sedang, seperti riset Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI pada 2022, yang menyebutkan angkanya angka 66,14 atau berada di klasemen sedang seluruh Indonesia., namun upaya membuka wawasan dan pemahaman terus dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya edukasi melalui kegiatan selama dua hari ini di Banjarmasin, dengan menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, yakni Dr Amka dan Muhammad Risanta,” terang Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjarmasin, M Ikhsan Alhak, kepada Economic Travelling.Com. (Muhammad Irfani).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version