Tanah Bumbu Dalam Percepatan Perluasan Area Tanam

0

Sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan di Indonesia adalah meningkatkan Indeks Penanaman (IP) dari IP 100 menjadi IP 200 atau lebih. (Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi di berbagai daerah. PAT sendiri dilakukan dengan beragam  kegiatan, mulai optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.

Kementerian Pertanian juga terus mendorong penyiapan sumber daya manusia andal, dalam upaya mendukung program tersebut.Salah satu upaya ini adalah dengan mendorong peningkatan kompetensi dan pemahamannya dalam meningkatkan produksi padi.

Seperti yang ditegaskan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Dalam berbagai kesempatan dia menyebutkan sumber daya manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian.Karena itu pula SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.

“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil,”tegasnya.

Hal ini juga diungkapkan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.Menurutnya petani dan penyuluh pertanian adalah aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara Perluasan Areal Tanam (PAT) sehingga luasa panen bertambah serta meningkatkan produksi padi.

Di Kalimantan Selatan upaya tersebut juga dilakukan Kementerian Pertanian . Salah satunya di Kabupaten Tanah Bumbu yang menghadirkan Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Caya. Kehadiran salah satu pejabat utama Kementerian Pertanian adalah pengarahan dan diskusi terkait percepatan perluasan areal tanam, pompanisasi, dan tumpang sisip (TUSIP) padi gogo di Kabupaten Tanah Bumbu.

Kegiatan yang dipusatkan di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan pemangku kepentingan di sektor pertanian pada Kamis, (25/07/2024).

 

Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Caya didamping Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru, meninjau langsung kawasan pertanian di Desa Segumbang, Tanah Bumbu. (Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Acara ini pun mendapat perhatian penuh Sumardi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, Hairudin, serta Wahyono dari Pasiter Kodim 1022/TNB Batulicin. Termasuk diantaranya juga dihadiri Kepala SMKPP Negeri Banjarbaru, seluruh Koordinator BPP Kabupaten Tanah Bumbu, dan seluruh Mantri Tani Kabupaten Tanah Bumbu.

Di momen ini, Bustanul Arifin Caya mengajak para Koordinator BPP dan Mantri Tani untuk mendukung penuh pelaksanaan kegiatan peningkatan Perluasan Areal Tanam (PAT) di Tanah Bumbu.

“Target utama kegiatan ini adalah meningkatkan Indeks Penanaman (IP) dari IP 100 menjadi IP 200 atau lebih, sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Optimalisasi lahan tadah hujan juga menjadi fokus, dengan bantuan pompa yang telah didistribusikan kepada para petani,” ujar Bustanul Arifin Caya.

Upaya Kementerian Pertanian ini pun mendapat apresiasi penuh. Bahkan Pasiter Kodim 1022/TNB Batulicin, Wahyono, menyatakan dukungannya dalam upaya percepatan Perluasan Areal Tanam (PAT) di Tanah Bumbu.

“Komitmen TNI AD untuk mendukung pendampingan pelaksanaan PAT di Kabupaten Tanah Bumbu,” katanya.

Selain pengarahan, Bustanul Arifin Caya dan rombongan juga melakukan kunjungan lapangan ke salah satu wilayah PAT di Desa Segumbang, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.

Di wilayah ini, Kapusluh dan rombongan bertemu dengan petani dan juga siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru yang diterjunkan untuk membantu petani dalam mendukung peningkatan PAT, seperti membantu pengolahan lahan dan penanaman padi.

Sementara itu, Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan dalam mendukung program ini, sejumlah siswa sekolah vokasi pertanian ini juga diterjunkan ke lapangan.

Sekedar diketahui, Perluasan Areal Tanam (PAT) di Tanah Bumbu. telah mencapai 600,7 hektar dari total target seluas 7.155 hektar, atau sekitar 9,69%. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan di Indonesia.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version