Didukung Kementan Tanah Bumbu Bangun Ekosistem Pertanian Petani Muda

0

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti mengimbau anak muda khususnya petani Milenial agar tetap bersemangat untuk mencapai cita-cita. (Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Tanah Bumbu –  Kementerian Pertanian (Kementan)  melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kementerian Pertanian pun juga mendorong peningkatan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian.Salah satu melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian

Hal ini tegaskan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, dalam berbagai kesempatan.Karena itu dia mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian.

“Permodalan menjadi faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Penting sebagai upaya mereka dalam mengembangkan skala usaha mereka,untuk itu akses permodalan, khususnya KUR harus terus diupayaka,” tegas Dedi.

Terkait ini pula Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial,secara nasional. Salah satunya dilakukan unit pelaksana teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru. Sekolah vokasi pertanian ini merupakan Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS  Kalimantan Selatan.

Salah satu upaya mewujudkan percepatan program ini, SMK-PP Negeri Banjarbaru pun menggelar kembali Millenial Agriculture Forum (MAF). Edisi kali ini adalah Tani Akur dengan tema “Dukungan Lembaga Keuangan Dalam Ekosistem Pertanian “.Agenda penting ini dilakukan secara daring dari P4S Kusan Farm, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu (03/04/2024).

 

Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Project Manager (PM) PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana, kepada awak media mengungkapkan kegiatan ini sebagai bisnis matching dan bisnis pitching antara pelaku usaha, serta memberikan pengembangan usaha.

“Harapannya ini sebagai sarana bisnis matching atau bisnis pitching antara pelaku usaha, dalam hal ini ada itik, dan pengolahan hasil, dan memberikan manfaat dan kemitraan. Selain itu MAF juga sebagai literasi keuangan dan juga sharing knowledge”, ujarnya.

Hal ini diamini Erfan Noor dari MBM BRI Cabang Batulicin. Dia pun memastikan KUR ini merupakan program pemerintah, sedangkan KUR ini intinya adalah kepercayaan.Di BRI Cabang Batulicin menurutnya ada yang disebut dengan

Dilanjutkan, menjelaskan terkait akses KUR bagi petani. Ia menjelaskan bahwa Jadi nama Brilian untuk UMKM Indonesia (KurbriNamun di setiap cabang kuota KUR berbeda-beda. Adapun KUR yang tersedia diantaranya KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil.

Dalam Forum ini Ketua P4S Kusan Farm Kecamatan Kusan Tengah, Ahmad Shodikin menyampaikan P4S nya yang ada di pedesaan ini akan terus mengakses ilmu dan teknologi yang lebih canggih (smart farming), dan kemudian diterapkan ditempatnya.

“Adanya IKN di Kalimantan Timur, ini menjadi peluang bagi petani Tanah Bumbu. Kami juga mengajak petani untuk mengembangkan usaha terkait adanya IKN, tentunya permodalannya adalah salah satunya melalui akses KUR,” ucap pria yang juga petani muda sukses di Tanah Bumbu.

Sedangkan Rizal Masri seorang offtaker telur bebek dan ayam kampung dari Kecamatan Kusan Tengah mengajak pemuda yang baru lulus sekolah jangan bingung. Karena penghasilan atau lapangan pekerjaan sudah di depan mata, salah satunya bisa dilakukan melalui bidang pertanian dan peternak.

Rizal yang juga mentor dalam membangun usaha, terkhusus di usahanya yaitu ayam kampung dan telur, berbagi tips bagi bisa mengembangkan usaha peternakan ayam yang prospeknya cukup bagus. Karena di Tanah Bumbu kebutuhan ayam belum terpenuhi. Dia pun mengajak pemuda dan generasi milenial lainnya untuk menekuni beternak ayam.

Ia menjelaskan bahwa sebagai offtaker juga sebagai mentor. Ia menjelaskan, di tempatnya Rizal Masri mementoring dari hulu sampai hilir. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan ayam kampung di Tanah Bumbu belum tercukupi, sehingga ia mengajak pemuda untuk beternak ayam kampung.

Sementara itu Joko Nugroho, Local Champion Kecamatan Sungai Loban, Tanah Bumbu mengisahkan bagaimana usahanya memproduksi Kripik dengan merk Sari Mulia berubah setelah mengenal dari dekat Program YESS. Usaha yang dilakoni sejak tahun 2018 perlahan mulai berkembang. Itu setelah dirinya mendapat pengetahuan dari Fasilitator Program YESS dan mengikuti pelatihan yang dilakukan. Hal ini sangat memotivasinya mengembangkan usaha di bidang pengolahan hasil.

“Awal , awal mengembangkan usaha kripik ini masih kesulitan bahan baku, bahkan mengambil bahan baku dari luar Tanah Bumbu. Hal ini mencetuskan saya untuk membuat kluster pisang. Dan  akhirnya di 2023 bisa mendirikan Kluster Pisang dan diamanahkan menjadi Ketua,” ceritanya.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti mengimbau anak muda khususnya petani Milenial agar tetap bersemangat untuk mencapai cita-cita.

“Harus  terus bersemangat petani milenial kita untuk terus mandiri, maju dan kemudian bisa memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia”, ajaknya.

Karena itulah dia berharap melalui MAF Tani Akur ada terjadi transaksi bisnis matching dan bisnis pitching di BPP dan P4S.

“Sehingga kemudian harapannya terjadi kontrak kerjasama, akses layanan perbankan dapat dilakukan. Sebab untuk mengembangkan usahanya petani milenial ini harus bisa akses permodalan,”ujarnya menutup diskusi. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version