HSS Diharapkan Bisa Tercapai Target 10 Ribu Penerima Manfaat Program YESS

0

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti saat berbicara dalam diskusi Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur. (Foto Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Sebagai salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan yang menjalankan program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services), Kabupaten Hulu Sungai Selatan diharapkan mampu dalam waktu dekat memenuhi target 10 ribu calon atau pun penerima manfaat program YESS.

Harapan ini disampaikan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti saat berbicara dalam diskusi Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur, yang digelar secara secara luring daring zoom.

Dalam diskusi yang diselenggarakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (10/07/2024), Idha Widi Arsanti mengajak semua elemen di HSS untuk dapat bergerak. Apalagi  sebagai Kabupaten baru dalam YESS, dharapkan pula bisa manfaat dari program YESS tersebut.

“Kita sangat berharap bahwa dalam waktu dekat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan bisa tercapai 10.000 calon ataupun penerima manfaat dalam Program YESS. Sehingga Program ini bisa nendang di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sehingga memberikan manfaat lebih banyak pihak di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.”kata Kapusdik.

Pernyataan Idha Widi Arsanti diamini Manager Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana. Dalam closing speech, Angga menjelaskan Kementerian Pertanian mendorong petani di Indonesia yang awalnya pelaku usaha agrobisnis atau agriculture, sekarang menjadi pelaku agribisnis.

Hal ini selaras dan sejalan dengan keinginan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Bahkan disebutkan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Karena itu, dia ingin insan pertanian bekerja keras dan memiliki integritas.

Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian.

 

Foto- Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Sementara itu Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian.

“Permodalan menjadi faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Penting sebagai upaya mereka dalam mengembangkan skala usaha mereka,untuk itu akses permodalan, khususnya KUR harus terus diupayakan. Tak hanya itu  Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial,”, jelas Dedi.

Sekedar diketahui Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema “Inovasi Sumber Permodalan Alternatif Untuk Petani Muda” digelar SMK-PP Negeri Banjarbaru.Kegiatan ini menghadirkan pula narasumber yang kompeten di bidangnnya.

Diantaranya terdapat Fuad Zaki Yamani, Manager Regional Pengawasan & Monitoring PNM Mekar Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang memaparkan  terkait pengembangan kapasitas usaha (PKU) yang ada di PT. PNM Mekar.

Selain itu narasumber penting lainnya adalah Account officer Pegadaian Cabang Barabai (Banua Lima),  Olivia sendiri mengangkat fokus bisnis di pegadaian seperti gadai, emas, pembiayaan dan jasa lainnya.  Tak hanyaitu dirinya  juga menerangkan kredit apa yang bisa dipakai oleh petani yang ingin mengembangkan usaha, seperti pembiayaan KUR, ultra mikro, kreasi reguler, dan kreasi fleksi.

Sedangkan Koordinator BPP Sungai Raya, Hadi Saputra, menyebutkan tugas BPP di Sungai Raya adalah membimbing layanan bisnis. Karena itu pula melalui kegiatan dia berharap petani-petani muda memahami fungsi kelembagaan mereka dan nantinya melibatkannya.

Sedangkan sebagai narasumber lainya yaknt Khairani, Offtaker Kecamatan Sungai Raya, yang bergerak dalam usaha budidaya cabai dan peternakan, menyebutkan menyampaikan bekerja sebagai petani lumayan menguntungkan hasilnya. Khairani yang juga penyuluh swadaya ini berpesan kepada petani milenial agar jangan takut bergelut di pertanian

“Kalian yang penting harus berani memulai, jika ada rintangan dalam proses usaha silakan datang ke BPP, bertanya ke penyuluh,” pesannya. (Olpah Sari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version