Maksimalkan Program YESS, Kementan Pun Bekali UMKM Ilmu

0

Puluhan peserta Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM Jalur Investasi pada tahun 2023, berdikusi dan menyimak materi yang disampaikan narasumber. (Foto-Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Banjarbaru – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian benar-benar serius melahirkan petani-petani milenial andal, di tengah upaya memaksimalkan hasil dari program regenerasi petani.

Hal ini dipertegas dengan kerjasama International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebagai bagian upaya menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pun menaruh perhatian tinggi terhadap pengembangan kualitas SDM Pertanian. Karena itulah kementerian ini merancang program peningkatan kapasitas yang menyelaraskan dengan sub sektor pertanian.

“Rancangan yang tepat, untuk mengetahui big picture dari kompetensi SDM yang dibutuhkan dari masing-masing subsektor pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan”, ujar Syahrul.

Program YESS sendiri menjadi salah satu sarana meningkatkan kualitas SDM khususnya diwilayah pedesaan.Hal ini dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dengan penyediaan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda untuk menjadi wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengungkapkan sudah saatnya generasi muda untuk mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Terbukti banyak pemuda-pemuda terdidik saat ini yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian.

“Dalam Program YESS generasi muda akan ditingkatkan kapasitasnya melalui pendekatan penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan agar nantinya dapat menjadi wirausaha ataupun pekerja yang andal dan mandiri di sektor pertanian,” kata Dedi.

Lebih jauh Deddy menjelaskan Program YESS menargetkan sejak program ini dimulai hingga 5 tahun kedepan, sebanyak 120.000 pemuda pedesaan di wilayah lokasi Program YESS yang menjadi penerima manfaat (PM) akan difasilitasi untuk selanjutnya dapat terjun dan berkiprah dalam dunia usaha pertanian.

Sejalan dengan keinginan Kementerian Pertanian, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru mengimplementasikan program ini dengan menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM Jalur Investasi pada tahun 2023.

Kegiatan yang diselenggarakan salah satu dari PPIU Program YESS berlangsung selama 3 (tiga) hari, Senin hingga rabu ,tanggal 18 September-20 September 2023 di Aula SMK-PP Negeri Banjarbaru.Kegiatan ini bekerjasama dengan Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

 

Rancangan program peningkatan kapasitas yang menyelaraskan dengan sub sektor pertanian.(Foto-Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Sedikitnya 30 orang perwakilan UMKM, dari 3 Kabupaten Program YESS di Kalimantan Selatan yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu. Mereka sendiri merupakan para wirausahawan muda yang berkecimpung di usaha bidang pertanian.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang juga Deputi Bidang Teknis PPIU Kalsel, Airin Nurmarita mengajak UMKM terus berkembang dan membantu petani-petani yang baru memulai usaha.

“Alhamdulillah UMKM yang hadir ada dari 3 kabupaten Program YESS, mudah-mudahan peserta bisa menemba ilmu kemudian meningkatkan kapasitasnya dan perannya UMKM dalam membantu mengangkat dan membersamai Penerima Manfaat Program YESS yang ada di Kalimantan Selatan, sehingga usahanya semakin berkembang dan pasarnya bisa nasional”, kata Airin.

Perwakilan dari UGM Yogyakarta, Jamhari menjelaskan puncak penduduk Indonesia diperkirakan tahun 2062, artinya kita membutuhkan produksi pangan puncak di tahun itu. Namun tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian dari tahun ke tahun menurun, dan prediksi akan habis tahun 2050. Maka Kementan berupaya anak-anak muda mau bekerja di sektor pertanian, salah satunya dengan Program YESS ini.

“Melalui pertemuan ini semoga kita bisa mendapatkan pembelajaran bersama supaya kita mengantisipasi hal yang diperlukan, bisnisnya bisa tumbuh dengan ditopang dengan petani-petani milenial yang ada dan bertumbuh”, ujar dosen UGM ini.(Olpah Sari/Adv).

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version