Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin, Ikonik Kota Yang Bikin Kangen

0

 

Marhaban Ya Ramadan, Alhamdulillah bulan suci pun tiba. Kehadiran bulan penuh keberkahan ini pun disambut gembira seluruh umat muslim di dunia Indonesia hingga yang ada di kota Seribu Sungai Banjarmasin.

Kegembiraan warga Banjarmasin di bulan Ramadan semakin lengkap dengan hadirnya Pasar Wadai Ramadan yang dulu dikenal sebagai Ramadan Cake Fair.Ikonik kota Banjarmasin setiap bulan Ramadan ini pun tak terasa sudah berusia 36 tahun sudah. Namun pamornya tak pernah pudar, sebagai salah satu pusat jajanan berbuka puasa yang melegenda.

Pasar Wadai Ramadan yang memberikan kenangan indah tersendiri bagi warga kota Banjarmasin.Karena hampir setiap tahun bisa mengunjungi pasar yang juga menyediakan beragam kuliner khas asli Banjar. Mulai wadai 41 macam, hingga masakan khas Banjar yang populer dari zaman ke zaman, Soto Banjar, Selada, Ayam Panggang. Tak hanya itu jajanan kekinian serta produk UMKM pun ditawarkan dengan harga yang terjangkau kantong.

Tak hanya itu Pasar Wadai yang sekarang dipusatkan di kawasan Taman Sirin Menara Pandang, Jalan Kapten Piere Tendean, Banjarmasin, selalu menjadi pusat perhatian para wisatawan mancanegara dan nusantara. Terlebih sebagai ikonik Banjarmasin di waktu Ramadan selalu menjaga dan melestarikan kuliner khasnya. Terlebih banyak jajanan khas itu hanya muncul pada bulan Ramadan saja.

“Alhamdulillah kangen sekali suasana Ramadan di Banjarmasin, setelah bertahun-tahun di perantauan kami bisa maelangi kesini.Alhamdulilah ada bertemu wadai kesukaan ulun lagi kakanakan (masih anak-anak),yakni kararaban, sarimuka lakatan,hintalu karuang.Sambil reunian juga dengan kawan semasa sekolah,” tutur Maya warga Banjarmasin yang menetap Bandung.

 

Di Pasar Ramadan Banjarmasin banyak dijumpai masakan dan kue khas Banjar, yang hanya bisa ditemui pada acara tertentu termasuk di pasar ini. Hal ini pun menarik Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Walikota Banjarmasin, H Arifin Noor beserta istri pun mengunjungi pasar yang menjadi legenda kota Banjarmasin selama bulan Ramadan .(Foto-Istimewa).

Hal senada dirasakan Ifau,yang sekarang bermukim di Malang, Jawa Timur. Perempuan cantik yang menggeluti usaha garmen ini, liburan ke Banjarmasin sambil mengunjungi pasar wadai Ramadan yang lama tidak dilihatnya.Marfum saja, Ifau udah 25 tahun sudah banyak menghabiskan waktu bersama suami di perantauan.Karena dulunya waktu remaja dia setiap bulan Ramadan bakunjangan bersama sanak keluarga ke pasar wadai yang hanya pada bulan puasa.

Ulun masih ingat dulu di kawasan Kodamar (depan Balai Kota Banjarmasin sekarang), ramai banget pada masa itu.Bakajal (desak-desakan) bersama Mama wan ading mencari wadai gasan pambukaan puasa. Dulu favorit amparan tatak pisang, terus ada yang jualan selada khas Banjar,rasanya enak banget.Makanya sore ini nyari selada lagi nih,” cerita Ifau, yang liburan selama satu pekan di bulan Ramadan ini.

 

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor bersama istri melihat dari dekat jajanan khas yang dipromosikan pedagang Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin. (Foto-Istimewa).

Dan Kamis sore (23/03/2023), Pasar Wadai Ramadan ini pun secara resmi dibuka langsung Wali Kota Banjarmasin H. Ibnu Sina didampingi Wakil Walikota Banjarmasin H.Arifin Noor. Seremonial pembukaan sendiri diwarnai dengan interaksi langsung Walikota Banjarmasin dengan pengunjung. Diakhir obrolan Ibnu Sina pun memberikan hadiah kejutan kepada pengunjung dengan mengajukan pertanyaan layaknya kuis.

“Alhamdulillah tadi pak Walikota nanya ada yang tahu wadai apa yang dijual disini, ulun langsung jawab bingka, amparan tatak pisang, putri selat.Alhamdulillah dapat hadiah dadakan dari pak Ibnu Sina,” ujar Eka, pengunjung asal Banyu Irang, Tanah Laut sambil mengucap syukur.

 

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyempatkan diri berbincang-bincang akrab bersama warga dan memberikan hadiah kejutan bagi pengunjung dengan pertanyaan seputar Pasar Wadai Ramadan.(Foto-Istimewa).

Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina menyebutkan Pasar Wadai Ramadan merupakan bagian tak terpisahkan dari kota Banjarmasin. Karena ini berlangsung sejak 36 tahun  silam dan berkelanjutan hingga saat ini. Terlebih Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin tersebut menjadi even ikonik bagi Kota Banjarmasin setiap bulan Ramadhan.

“Mengapa kita buka disini, di Siring Menara Pandang, hal ini sesuai permintaan paman klotok, acil pasar terapung juga sebagai memperkenalkan ikonik sungai kita maka pasar wadai Ramadhan di siring ini. Apalagi kalau menyebut Banjarmasin di waktu Ramadan, yang terbersit di ingatan adalah Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin yang sudah menjadi ikonik kota Banjarmasin,” Sebut Ibnu Sina, seraya mengajak warga Banjarmasin dan Kalsel untuk mengunjungi Pasar Wadai Ramadan yang melegenda ini.(Ridzky Husna).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version