Latih BDSP, Kementan Tingkatkan Motivasi Bisnis dan Jejaring Bagi Petani Milenial Kalsel
Banjarmasin – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya percepatan regenerasi petani di Kalimantan Selatan (Kalsel). Salah satunya, memaksimalkan peran SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.
“Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun – 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” kata Dedi.
Guna terus mencetak generasi muda bidang pertanian terutama di Kalimantan Selatan, PPIU Kalimantan Selatan yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku pelaksana Program Yess di Kalimantan Selatan menggelar Pelatihan Motivasi Bisnis dan Jejaring Usaha untuk Business Development Service Provider (BDSP).
Kegiatan yang digelar di Hotel Best Western, Banjarmasin berlangsung selama 2 hari (21 April dan 22 April 2022) ini, untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para calon pelatih kegiatan di wilayah BDSP masing masing. Peserta kali ini berasal dari MOT PPIU Kalsel , BDSP (BPP), PLUT, Dinas Koperasi Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu, Serta BLK Provinsi Kalimantan Selatan.
Kegiatan sendiri dibuka langsung Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso. Dalam pembukaan tersebut Budi menjelaskan, suksesnya regenerasi petani memerlukan dukungan semua pihak.
“Perlu lompatan yang luar biasa untuk regenerasi petani, dan kementrian pertanian tidak dapat bekerja sendiri tapi perlu disupport dari berbagai pihak dan semua komponen”, jelasnya.
Budi juga menekankan pentingnya menyiapkan regenerasi petani dengan pelatihan dan penguatan kapasitas seperti kegiatan Pelatihan Motivasi Bisnis dan Jejaring Usaha untuk Business Development Service Provider (BDSP).
“Regenerasi petani ini harus nampak, oleh sebab itu petani harus bisa berbisnis, dan kemudian bisa sejahtera dengan penghasilan melalui usaha tani yang dijalankan”, ujar Budi.
Pada Pelatihan kali ini para peserta mendapat pengetahuan dan wawasan yang disampaikan sejumlah pemateri, yang memberikan materi berupa membangun jiwa kewirausahaan, karakter kewirausahaan, jendela jauhari, penetapan dan validasi ide bisnis, model bisnis (BMC), dan manajemen produksi dan pemasaran.
“Diharapkan nantinya kegiatan-kegiatan yang dilakukan turut mengacu pada isu-isu terkini seperti penggunaan teknologi pertanian, mendukung pemanfaatan KUR untuk permodalan penerima manfaat program, pembentukan system close loop agar dapat memperkuat pasar dan meningkatkan pendapatan petani,” tambahnya lagi.
Budi Santoso juga menginformasikan, sejumlah kegiatan pelatihan sepanjang tahun 2022. Kegiatan-kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan masing-masing DIT dan Balai, seperti pelatihan Bussiness Motivation Pathways atau motivasi bisnis bagi pemuda sebanyak 900 peserta, pelatihan start up sebanyak 900 peserta, pelatihan literasi keuangan sebanyak 2000 peserta, dan peningkatan kapasitas pada pembuatan proposal bisnis sebanyak 2000 peserta yang sudah terdaftar pada sistem Data program YESS. Masing-masing daerah pun menyambut baik kegiatan pelatihan ini.(Olpah Sari Risanta).
