Pastikan Regenerasi Petani Berjalan Lancar, Kementan Sambangi Kalimantan Selatan

0

Banjarbaru – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus bergerak menumbuhkembangkan petani milenial di seluruh penjuru tanah air.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), perubahan ke era digital saat ini semakin mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia. Untuk itu, Kementan berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini.

“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran ” kata Mentan SYL.

Mendukung pernyataan Mentan, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan, upaya penumbuhan petani milenial terus dilakukan Kementerian Pertanian. Dengan mengagandeng Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Dedi menegaskan kualitas dan kuantitas petani milenial terus digenjot.

“Hingga saat ini proses penumbuhan petani milenial itu terus dilakukan. Targetnya hingga 2024 mendatang, Kementan mampu mencetak 2,5 juta petani milenial” Ujar Dedi.

 

 

Melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Kementan terus mendorong dan meningkatkan minat tenaga-tenaga muda atau generasi milenial untuk menekuni sektor pertanian. Dan ini adalah komitmen besar dari pemerintah dalam memfasilitasi generasi milenial di bidang pertanian.

Dalam rangka efektivitas pelaksanaan Program YESS Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Idha Widi Arsanti yang juga Direktur Program YESS terjun langsung melakukan pembinaan Serta pendampingan di wilayah pelaksanaan program YESS di Kalimantan Selatan , Kamis (14/04/2022).

Dalam  lawatannya ke Banjarbaru, Idha Widi Arsanti yang didampingi Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan, Kadis pertanian, DCT, DIT, BDSP, serta Mobilizer meninjau langsung beberapa lokasi para Penerima Manfaat dari program YESS yang ada di Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar.

 

Dalam kesempatan itu Idha mengatakan, kolaborasi sudah mulai terjalin, akses pasar sudah bisa terjangkau. Tak hanya itu dukungan pemerintah daerah dan pemberdayaan Mobilizer dan fasmud  juga sudah cukup baik,  terutama partisipasi perempuan dalam bisnis pertanian sudah cukup dominan, tidak hanya petani milenial tetapi juga sebagai mentor.

“Sehingga cukup membenahi beberapa aspek yang dirasa perlu untuk diperbaiki, agar hasil yang diharapkan dapat tercapai sempurna,”kata Idha Widi Arsanti.

Selain itu, Idha juga berharap kedepan koordinasi perlu ditingkatkan lagi dan sinergi serta pemberdayaan BDSP perlu ditingkatkan, karena BDSP akan menjadi jawaban keberlanjutan saat Program YESS selesai.

Kunjungan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP yang juga Direktur Program YESS diapresiasi para petani milenial. Hairul Effendi salah satu petani millenial asal tanah laut mengaku sangat terbantu sekali dengan program ini.Penerima penerima hibah kompetitif yang bergerak di bidang budidaya melon mengucapkan terima kasih kepada kementerian pertanian yang telah menginisiasi program YESS ini.

 

 

“Alhamdulillah kami banyak  mendapat manfaat yang diperoleh dari program YESS ini. Salah satunya adalah pelatihan-pelatihan yang dapat kami ikuti dan bisa diterapkan dalam usaha tani,”ujar Hairul.

Hairul yang juga merupakan peserta bootcamp Young ambassador YESS Programme ini berharap, program seperti yess ini akan selalu ada, guna memotivasi para pemuda di pedesaan agar dapat terjun ke dunia pertanian, untuk pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Selain mengunjungi kebun budidaya melon Hairul Effendi, Idha dan rombongan juga menyempatkan ke beberapa lokasi penerima hibah kompetitif lainnya seperti Kuncoro yang juga mengembangkan usaha budidaya melonnya. Tak hanya itu rombongan Direktur Program YESS , berkesempatan mengunjungi langsung usaha budi daya pakan ternak yang dikelola Siti Aisyah dan ternak kambing yang dilakukan petani milenial Erni. (Olpah Sari Risanta).

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version