Pamor Borneo 2023 Akselerasikan Investasi Hijau
BI Canangkan Ekonomi Banua yang Inklusif dan Berkelanjutan
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal ini selaras juga dengan langkah dan arahan strategis Joko Widodo, transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan merupakan tanggung jawab besar dan sekaligus memberikan peluang besar. Potensi di sektor energi terbarukan harus diikuti dengan skenario dan peta jalan yang jelas, termasuk dalam hal pendanaan dan investasi.
Disebutkan Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau berupaya menciptakan situasi kondusif untuk investasi hijau dan peningkatan modal, yang dilakukan dengan membantu pemerintah untuk membangun kepercayaan investor, menarik modal, dan membuat model usaha ‘hijau’ berkelanjutan yang dapat menghasilkan keuntungan, serta membuka kesempatan baru yang belum dimanfaatkan.
Pada Fase II program ini, proses pengembangan proyek-proyek hijau di tiga sektor prioritas—Energi Berkelanjutan, Lanskap Berkelanjutan, dan Infrastruktur Berkelanjutan dalam konteks Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)—sedang dilakukan dan diberi dukungan untuk mencapai tahap bankable.
Pesan ini juga mengemuka dari puncak kegiatan Pamor Borneo 2023, di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Sabtu (11/11/2023).Bahkan Deputi Gubernur BI Juda Agung menegaskan konsumsi dan investasi menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah perekonomian global yang cenderung melemah.
“Oleh sebab itu, Bank Indonesia terus berupaya mengakselerasi pengembangan UMKM bernilai tambah, mendorong investasi, sekaligus mengubah mindset masyarakat untuk berwisata di dalam negeri,” tegas Juda.
Selaras itu Kepala Perwakilan BI Kalsel Wahyu Pratomo mengungkapkan Pamor Borneo 2023 bertujuan mengakselerasi investasi hijau, peningkatkan nilai tambah produk UMKM yang berdaya saing global, hingga mendorong pariwisata yang berkualitas di Kalsel.
“Dari sisi investasi, upaya promosi investasi melalui business matching dan one–on–one meeting yang dilakukan sejak semester I 2023 telah melahirkan 10 letter of intent. Bahkan, dua proyek investasi yaitu PLTA Kusan dan Pengolahan Limbah B3 Banjarbaru telah menarik minat investor dari Jepang dan Amerika Serikat,” ungkap Wahyu.
Wahyu membeberkan juga sisi pengembangan UMKM. Karena pada kegiatan Pamor Borneo 2023 mereka mengikutsertakan 35 UMKM unggulan di Kalsel yang berorientasi ekspor, melanjutkan upaya promosi UMKM pada kegiatan South Borneo Expo di Surabaya pada 6 hingga 8 Oktober 2023 lalu yang diikuti 19 UMKM unggulan.
“Dari pilar pariwisata, upaya mempromosikan Geopark Meratus terus dilakukan guna memperkenalkan keindahan alam dan budaya, sekaligus mengundang wisatawan domestik dan mancanegara datang ke Kalsel. Hal ini sejalan dengan upaya pengembangan Geopark Meratus yang tengah dalam proses penetapan menjadi UNESCO Global Geopark,” sebut Wahyu.
Sementara Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor menegaskan pula jika pihaknya terus mendorong transformasi ekonomi menuju sektor berkelanjutan berbasis pertanian, perkebunan, peternakan, dan parwisata. Hal itu sejalan dengan upaya mempersiapkan Kalsel sebagai pintu gerbang dan penyangga Ibu Kota Negara Nusantara.
Karena itulah menurut pria yang disapa Paman Birin, sinergi yang dilakukan pihaknya bersama BI Kalsel dan pemangku kepentingan lainnya telah banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional. Di antaranya Tim Pengendalian Inflasi Daerah Terbaik, hingga Satyalancana Wirakarya percepatan penurunan tengkes (stunting).
“Penghargaan yang diperoleh Pemprov Kalsel tidak lepas dari peran Bank Indonesia. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang luar biasa kepada Bank Indonesia, termasuk upaya mendorong UMKM, investasi, dan pariwisata melalui Pamor Borneo 2023,” kata Paman Birin.(Olpah Sari).