Geopark Meratus Itu Berbasis Kesejahteraan Masyarakat

0

2024 Diharapankan Menjadi UNESCO Global Geopark

Kalsel ingin menjemput dunia, begitulah sisi lain dari keberadaan Geopark Meratus. Sejak tahun 2018 Taman Bumi ini ditetapkan sebagai Geopark Nasional, sekaligus geopark pertama di daratan Kalimantan.

Geopark sendiri adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya, yang dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal.

Hal ini selaras yang ditekankan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor. Menurutnya Geopark Meratus yang mengedepankan prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan.Hal ini diyakini pula mampu menjadi langkah transformasi perekonomian dengan memuliakan warisan bumi yang bertujuan menyejahterakan masyarakat, antara lain dengan pengembangan pariwisata berbasis geopark, pelestarian taman bumi, serta pemberdayaan dan peningkatan kualitas SDM di wilayah sekitar geosite.

“Geopark Meratus sendiri berbasis kepada kesejahteraan masyarakat.Dia hadir dengan harapan dapat mendorong terciptanya usaha lokal inovatif serta dapat digunakan sebagai sumber pendapatan yang dihasilkan melalui geowisata dan geoproduk, dengan sumber geologi tetap terlindungi,” ungkap Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, ST, MT, saat berbicara dalam Coffe Talk ,Senin (26/09/2023), di Banjarbaru.

Hanifah yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel menjelaskan sejumlah upaya dilakukan bagaimana Geopark bisa dipahami masyarakat luas. Terlebih saat ini Geopark Meratus selangkah lagi menjadi UNESCO Global Geopark ke-11 di Indonesia.

“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel menempuh beragam upaya , untuk kelancaran prosesi menuju UNESCO Global Geopark. Kita sudah mulai dari kajian, selanjutnya pemenuhan visibilitas, infrastruktur, fasilitas, dokumen hingga serangkaian promosi dan publikasi. Oleh karena itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor pun optimis Geopark Meratus bisa menjadi UGGp saat dilakukan penilaian pada 2024 nanti,” ujar Hanifah.

 

Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, ST, MT, saat berbicara dalam Coffe Talk ,Senin (26/09/2023), di Banjarbaru.

Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel ini optimis langkah Kalsel membawa usulan terbaik menjadi UNESCO Geopark Meratus berjalan sesuai harapan.Karena Pemerintah Provinsi Kalsel sendiri menjunjung komitmen menjaga dan merawat serta melestarikan alam bersama kearifan lokalnya.

“Saya yakin usulan ini (Geopark Meratus menjadi UGGp) akan diterima. Geopark bukan hanya sekadar tempat wisata alam yang memukau, tetapi juga melambangkan komitmen kita dalam melestarikan alam, menjaga adat istiadat dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat,” kata Paman Birin saat sosialisasi Geopark Meratus, di Banjarbaru beberapa waktu lalu.

Dengan terwujudnya Geopark Meratus sebagai UGGp, diharapkan dapat mendorong terciptanya usaha lokal inovatif serta dapat digunakan sebagai sumber pendapatan yang dihasilkan melalui geowisata dan geoproduk, dengan sumber geologi tetap terlindungi.

Sekedar diketahui Geopark Meratus mempunyai luas wilayah sekitar 3.645,01 km2 meliputi enam kabupaten dan kota, dimulai dari  Banjarbaru, Banjarmasin, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Barito Kuala. Dengan mengusung  “Jiwanya Borneo”, Geopark Meratus dibagi  empat rute.Rute tersebut meliputi rute Utara, Timur, Selatan, dan Barat, Tercatat ada total 54 situs yang bisa dijelajahi dalam kurun waktu lima hari.

“Rute ini nantinya kita mulai dari Banjarbaru dan berakhir pula di Banjarbaru.Kami pun juga menggandeng pelaku pariwisata seperti ASITA, termasuk juga penyediaan paket wisata dalam program kerja travel-travel agent yang mendukung penuh Geopark Meratus. Wisatawan sepanjang perjalanan akan disuguhi pemandangan dan situs-situs yang menjadi rangkaian Geopark Meratus,” terang Ir H Nurul Fajar Desira, CES, Wakil Ketua Badan Pengelola Geopark Meratus.

 

Ir H Nurul Fajar Desira, CES, Wakil Ketua Badan Pengelola Geopark Meratus memberikan gambaran rute-rute perjalanan mengeksplore Geopark Meratus yang membutuhkan 5 hari perjalanan.

Fajar juga menambahkan guna mensukseskan terwujudnya UNESCO Geopark Meratus berharap dukungan semua pihak termasuk kalangan media. Informasi yang yang berkesinambungan dilakukan kalangan media dan wartawan diharapkan menjadi salah edukasi penting bagi masyarakat luas.

“Sekali lagi keberadaannya lebih menekankan keterlibatan langsung dan pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu syarat suatu wilayah geografis terpadu yang memiliki situs warisan geologi, budaya, dan bentang alam yang bernilai bisa ditetapkan sebagai geopark. Di sisi lain, pengelolaan secara berkelanjutan menjadi sebuah komitmen yang ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version