Kementan Gandeng Komisi IV DPR RI Gaungkan Genta Organik di Kalimantan Barat

0

 

Kubu Raya – Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.

Bermitra dengan Komisi IV DPR RI, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan penyuluh di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat,  Senin (27/02/2023).

Dalam kegiatan tersebut Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP, menjadi penyelenggara Bimtek yang mengusung tema besar pentingnya gerakan tani pro organik (Genta Organik).

Bimtek ini melibatkan 70 orang peserta yang berprofesi sebagai petani milenial dan penyuluh pertanian di Kabupaten Kubu Raya. Pelaksanaan bimtek ini selaras dengan ajakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong untuk menyukseskan Genta Organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Kami harapkan kepada Gubernur, Bupati, Walikota  dan Kepala Dinasnya untuk turun tangan secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan,” kata Mentan Syahrul.

Mentan Syahrul juga mengajak para penyuluh dan petani untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa yang dapat menyuburkan tanah bukan pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.

“Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan, karena pupuk mahal kita hanya diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan,” ujar Dedi.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengungkapkan Bimtek ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dalam berusaha tani, baik itu pengetahuan maupun keterampilan petani. Selain melalui Workshop ini, para penyuluh diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam transfer informasi kepada petani.

Anggota DPR RI, Maria Lestari mengatakan bahwa bimtek ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM Indonesia baik untuk petani maupun penyuluhnya.

“Peningkatan kapasitas pengetahuan maupun keterampilan harapannya akan berdampak pada peningkatan produksi dan penghasilan, sehingga kesejahteraan petani akan meningkat.” ujar Maria, yang merupakan wakil rakyat di DPR RI, perwakilan Kalimantan Barat.

Lebih jauh Maria menyebutkan jika belakangan ini kelangkaan pupuk dan mahalnya harga pupuk menjadi perhatian serius semua pihak, terutama anggota DPR RI dan pemerintah. Karena itulah pihaknya mendukung penggunaan pupuk organik dalam upaya menyuburkan tanah di lahan pertanian.

“Saat ini ada beberapa isu dibidang pertanian yang sedang ramai, salah satunya langkanya pupuk dan mahalnya pupuk di tingkat petani, untuk itu penting bimbingan teknis ini terkait pupuk organik sebagai solusi kelangkaan dan mahalnya pupuk.  Karena pupuk organik dapat diolah sendiri dari bahan yang ada di alam sekitar kita, dan tentunya akan berdampak baik bagi kesuburuan tanah, sehingga tanah kita bisa terus berkelanjutan untuk kita tanam pada masa-masa selanjutnya,” sebut Maria.

Maria juga mengapresiasi  peningkatan kapasitas ini sebagai langkah penting bagi para petani di wilayah Kubu Raya, untuk menangkap peluang dan memunculkan produk-produk pertanian. Apalagi wilayah Kubu Raya merupakan wilayah penyangga di Ibu Kota Provinsi dan akses masuk ke Provinsi Kalimantan Barat.

Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan penyuluh di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, juga diisi materi khusus mengenai pembuatan pupuk organik, sebagai langkah strategi mengatasi pupuk mahal dan langka dan disampaikan langsung Korwil Duta Petani Milenial dari Kalimantan Barat, Firminus Dodi, yang diakhiri dengan diskusi terkait materi tersebut. (Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version