Kondisi Ketahanan Pangan Kalsel Membaik

0

Banjarmasin – Sedikit melegakan,info terbaru dari Media Breifing Perkembangan Realisasi APBN Regional Kalimantan Selatan. Data Kantor Wilayah  Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Selatan, menyebutkan Kondisi ketahanan pangan di Kalimantan Selatan saat ini telah mengalami perbaikan jika dillhat selama 2 tahun terakhir dari tahun 2021 sd 2022. Hal tersebut terlihat dari trend kenaikan Indeks dari semula 80,04 menjadi 81,04. Indeks Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan pada tahun 2022 meningkat 0,76 dibanding tahun 2021.

“Pada tahun 2022, Kabupaten Tabalong memperoleh IKP tertinggi sebesar 88,29.Jumlah Desa Rentan Pangan pada tahun 2022 adalah 269, jauh menurun dibanding tahun 2021 yaitu sebanyak 320 desa. Pada tahun 2022, Kota Banjarbaru memiliki jumlah desa rentan pangan paling sedikit yaitu 3 desa,” ungkap Sulaimansyah, Kepala Kantor Wilayah  Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Selatan, kepada wartawan di Banjarmasin, Kamis (23/02/2023).

Menilik perjalanan Kalsel yang sempat cemerlang dalam hal ketahanan pangan, tentunya hal ini sedikit menggembirakan lagi. Karena sejak tahun  2016, Kalsel mampu terus tancap gas dalam produksi berasnya. Kinerjanya setiap tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, produktivitas sudah mencetak 2 juta ton gabah (setara dengan 1,4 juta ton beras). Tidak mengherankan bila Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut Kalsel merupakan salah satu penyanggah pangan nasional.

Masih dalam perjalanan sejarahnya menjaga ketahanan pangan, pada masa pandemi Covid-19 Kalsel tetap bisa mengamankan stok pangan.Kemampuan Pemerintah Provinsi Kalsel melakukan transformasi pertanian dengan pendekatan teknologi dan menyemangati petani Kalsel, mendapat apresiasi berbagai kalangan termasuk Kementerian Pertanian. Terlebih saat ini Kalsel dengan tiga kabupatennya, Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu, dipersiapkan sejak 2019 mencetak regenerasi petani melalui Program Petani Milenial, Program YESS.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerja  beberapa saat lalu ke Kalsel, menaruh harapan kepada Kalsel, terutama menggenjot optimalisasi lahan, sehingga berkontribusi menjadi bagian lumbung pangan nasional. Selaras itu juga, Syahrul berharap dukungan pengolahan lahan dan penggunaan varietas hibrida untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi.

“Kita berharap pada pergantian musim berikut, varietas yang digunakan adalah varietas unggul, yakni varietas hibrida.Meskipun di Kalsel ini yang digunakan masih banyak yang lokal dan hibrida hanya sedikit.Namun kita coba dulu di Barito Kuala ini, karena satu hektar bisa 5 sampai 7 ton,” kata Mentan Syahrul.

Terkait pula Sulaimansyah menjelaskan Keberadaan proyek proyek strategis nasional di Kalimantan Selatan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional. Salah satu proyek strategis nasional yang saat ini berada di wilayah Kalimantan Selatan adalah Bendungan Tapin, dengan luas 5.435 ha yang telah menghabiskan dana APBN sebesar Rp. 1,35 trilyun. Bendungan Tapin ini disiapkan khusus untuk mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Selatan selain untuk penyediaan tenaga listrik dan sumber air baku.

Sementata sampai dengan akhir Januari 2023, kinerja makro ekonomi Kalimantan Selatan secara umum mengalami perlambatan walaupun masih menunjukkan angka pertumbuhan sebesar 5,32 % secara y-o-y dengan sektor utama penggerak pertumbuhan bidang transportasi. Inflasi pada bulan Januari 2023 tercatat sebesar 0,15 % secara month to month. Upaya pengendalian inflasi telah dilaksanakan antara lain, operasi pasar murah yang menjangkau seluruh wilayah, penyaluran minyak goreng subsidi, kerja sama antar daerah untuk menjaga pasokan barang serta program pekarangan pangan lestari. (Olpah Sari Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version