Smart City Review The City Of Banjarmasin

0

                                                                                  Oleh : Husni Naparin, M Kom. Ph D (Cand)

 

Smart city dalam 5 tahun terakhir sangat di perkenalkan dari pusat pemerintahan khususnya kominfo (kementerian teknologi dan informatika) Republik Indonesia. Dalam persiapan smart city tentu tidaklah mudah, memerlukan pembangunan berkesinambungan baik dari segi infrastruktur, manusia, serta sistem cerdas (smart) yang akan dibangun dan diimplementasikan pada kota-kota utamanya hingga keseluruh pelosok desa.

Dalam pelaksanaan persiapan SMART CITY KOTA BANJARMASIN, masih banyak kekurangan dari persiapan awal, utamanya adalah intgerasi infrastruktur. Berbicara Banjarmasin menjadi smart city ini adalah sebuah mimpi yang berawal dari mimpi diharapkan menjadi kenyataan. Menyoroti dari sisi kasat mata kekurangan hal pertama dari segi inntegrasi infrastruktur ini adalah pekerjaan yang sangat berat dan harus diatasi secara berkesinambungan dari pejabat-pejabat yang berwenang serta masyarakat banjarmasin yang turut serta berperan aktif dalam menjaga fasilitas yang sudah dibangun pemerintah kota.

Dalam kajian KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 2015, Tahapan-tahapan yang dilalui sangatlah panjang, Abdoulevv (2011), smart city sebagai sebuah kota yang menggabungkan konsep digital, natural dan sosial sehingga terbentuknya peningkatan ekonomi, infrastruktur kota yang baik, lingkungan yang bersahabat transportasi dan kehidupan yang nyaman, Smart City (kota cerdas) pada dasarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari kawasan perkotaan yang mampu memenuhi kebutuhan penduduknya dan menuju kepada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan (KSPPN Bappenas, 2013)

Smart City (kota cerdas) pada hakekatnya merupakan pemanfaatan teknologi agar kota lebih cerdas dan efisien didalam pemanfaatan sumber daya (menghemat biaya dan energi), meningkatkan pelayanan dan kualitas kehidupan dan sehingga mereduksi tapak ekologi, mendukung inovasi dan ekonomi karbon rendah (Dardak, 2014).

Smart City biasa digunakan untuk merepresentasikan kemampuan sebuah kota menyediakan layanan terhadap individu atau masyarakat untuk bereksplorasi dalam dunia maya dengan kecepatan lingkungan dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan tentang kota tersebut, Gruber dalarn Zhu et AI (2002), Jonathan (2006), Sejatinya Smart City adalah pengembangan kota berbasis ICT dimana tersedianya informasi dan infrastruktur terintegrasi antara pemerintah daerah dengan komponen bisnis, masyarakat dan potensi daerah kota tersebut .

 

 

 

 

Perbandingan 2 kota di negara Eropa seperti Amsterdam Belanda dan Lyon Perancis itu merupakan contoh 2 negara dengan kebutuhan yang berbeda dalam implementasi pencapaian smart citynya, tentunya menjadi realistis ketika kita menyesuaikan dengan keadaan yang ada saat ini di Banjarmasin.

Kebutuhan smart city setiap kota-kota didunia adalah berbeda-beda tergantung kondisi kota saat ini, maka apakah sistem SMART CITY BANJARMASIN yang paling cocok dalam melihat kondisi keadaan kota sekarang ini?. Apa keunggulan atau kelebihan, serta kekurangan yang paling nyata dalam menghadapi tantangan smart city ini.?

Meskipun kementerian PUPR pada tahun 2015 telah mengeluarkan langkah atau road map dalam mewujudkan smart city secara garis besar, namun semua langkah itu bergantung dari kondisi kota secara spesifik, sehingga meskipun smart people, smart infrastructure, smart government, smart environment, smart mobility.

Kebutuhan 4 hal tersebut lah yang harus diutamakan agar keteraturan kota BANJARMASIN menjadi terpenuhi dan terlihat kerapian dan kesiapan dalam menjadi SMART CITY BANJARMASIN.

Adanya liputan instagram/facebook @amangreiza 27 Agustus 2021 tentang semrawutnya kabel juga menjadi bahan pertimbangan agar kesiapan tersebut segera terwujud, meski waktu lama, mimpi itu akan menjadi realistis ketika step by step nya terlewati.

Dalam kajian pemerintah kota Banjarmasin mengenai Smart city, Dewan Pembimbing Smart City Kota Banjarmasin, Nicodemus Simu, mengatakan ada kendala dalam implementasi smart city di kawasan perairan dan pesisir seperti Kota Banjarmasin. Maklum, Kota Banjarmasin memang terbentuk di atas aliran ratusan sungai. Menurut Nicodemus, tantangan terbesar menerapkan smart city di daerah perairan dan kawasan pesisir yaitu menyiapkan mental masyarakatnya. Kalaupun mesti fokus membangun smart city berbasis sungai, maka ada konsekuensi semua fasilitas harus bagus seperti halnya kualitas air dan transportasi air.

“Bukan seperti sekarang, sekarangkan airnya warna kuning,” ucap Nicodemus Semu setelah membuka Bimbingan Teknis 100 Smart City di Balai Kota Banjarmasin, Senin (2/7), Asal tahu saja, Pemkot Banjarmasin telah merilis sebelas aplikasi terintegrasi pada 28 Februari lalu. Tiga dari sebelas aplikasi itu di antaranya e-kelurahan, e-perizinan, dan Go-Klotok. Sebelas aplikasi itu bisa dipantau dalam satu ruang kontrol bernama Banjarmasin Command Center (BCC) yang berada di Balai Kota Banjarmasin. Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Kota Cerdas merupakan program studi baru pada Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin yang berdiri pada Maret 2020. Program studi ini pertama di Politeknik dan di Indonesia. Telah memperoleh izin operasional dari KEMDIKBUD RI Nomor 362/M/2020 dan terakreditasi. Program studi ini berfokus kepada konsep dan pengelolaan kota-kota dengan menerapkan sistem-sistem berteknologi cerdas untuk menuju smart city. Perwali no. 40 tahun 2019 tentang Master Plan Smart City Kota Banjarmasin, pada pasal V mewujudkan Banjarmasin kota sungai sebagai River Smart City yang mengedepankan kearifan lokal.

Dengan usaha perwujudan dari pemerintah kota dituangkan dalam peraturan walikota tersebut maka dengan itu juga harapan Banjarmasin menjadi semakin maju semakin mendekati kenyataan, meski banyak lagi pekerjaan yang belum selesai dan terintegrasi. Sejalan dengan visi misi pemerintah kota, visi  Prodi Teknologi Infromasi Universitas Sari Mulia Banjarmasin yaitu “Menjadi program studi unggul ditingkat ASEAN serta berperan aktif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kearifan local berbasis teknologi informasi.” mencoba memberi masukan sistematis Smart System yang dibuat.

Banjarmasin pada khususnya dengan julukan kota seribu sungai tentulah sudah memerlukan langkah-langkah konkret  mewujudkan banjarmasin menjadi SMART CITY.

  1. Smart Drainase
  2. Smart Rivers
  3. Smart road
  4. Smart Electric Network
  5. Smart Plumbing Network

 

  • Penulis adalah Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Sari Mulia Banjarmasin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version