Artipena Gagas Masuk Hingga Lulus Kuliah Mahasiswa Bersih Narkoba

0

 

Banjarmasin – Beragam upaya dilakukan agar generasi muda khususnya mahasiswa bebas dari narkoba. Sebuah usulan cerdas dilontarkan tokoh pendidikan nasional yang juga mantan Rektor ULM Banjarmasin, Prof Dr Sutarto Hadi.

Menurut pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba Provinsi Kalimantan Selatan (Artipena), pencegahan sekaligus edukasi narkoba memang harus giat dilakukan. Salah satunya Ia berharap nantinya ada pemeriksaan napza saat masuk kuliah. Terlebih momen penerimaaan mahasiswa baru,Terlebih untuk di Kalsel sendiri mahasiswa baru bakal mencapai 6 ribu lebih.

“Tak hanya waktu awal masuk kampus dan kuliah pada penerimaan mahasiswa baru. Saat mereka lulus kuliah pun dan menyandang gelar sarjana, para mahasiswa kita harus bebas narkoba. Karena itulah selalu kita gaungkan gerakan membebaskan mahasiswa dari mahasiswa. Karena diakui selama perkuliahan, mahasiswa itu rentan akan godaan yang disebabkan oleh faktor lingkungan maupun pergaulan,”  kata Sutarto di sela-sela Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba Provinsi Kalimantan Selatan, di Aula Gedung Rektorat ULM Banjarmasin, Selasa (24/01/2023).

Lebih lanjut Sutarto mengatakan pihak ke depan akan bekerjasama dengan lintas sektoral termasuk BNN. Kerjasama sendiri sebagai bagian dari gerakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda, khususnya mahasiswa. Karena itulah mahasiswa harus dibentengi dengan pemahaman dan sikap yang kuat untuk tidak main-main dengan narkoba.

“Terkait pemeriksaan, bisa saja nanti dilakukan pihak dari unit kampus atau bekerja sama dengan BNN.Tercatat hingga kini terdapat 899 jenis narkoba di dunia. Yang jadi perhatian kita ada 74  jenisdi antaranya sudah masuk Indonesia. Indikasinya narkoba itu adalah bisnis yang selalu mencari pengguna baru dan mempertahankan pengguna lama. Perputaran uang cukup besar hingga triliunan, ini yang akan kita cegah bersama,” sambungnya lagi.

Ketua DPW Artipena Kalsel, Pro Dr Ahmad Alim Bachri, sependapat dengan gagasan yang disampaikan koleganya Sutarto. Karena itulah dengan dukungan DPP, ke depannya mereka  langsung bergerak melakukan program kerja dan dimulai dengan rapat kerja dalam merancang konsep dan program kerja tahun 2023.

“Insya Allah ke depan dalam program kerja, ada jalinan kerjasama dengan BNN terkait keterlibatan penerimaan mahasiswa baru.  Selanjutnya terbangun pula  sinergi forum komunikasi pimpinan daerah Provinsi Kalimantan Selatan,untuk bersama-sama mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda,” ucap Ahmad Alim.

Dukungan pun mengalir dari sejumlah dosen terkait program-prgram yang dilakukan oleh Artipena Kalsel. Salah satunya dari Sudirwo, dosen muda Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin. Menurut praktisi pendidikan yang dikenal sebagai salah satu master enterprenueur ini, edukasi sejak masuk kampus baru memang wajib dilakukan sebagai langkah filterisasi akan penyalahgunaan narkoba.

“Tentunya pemeriksaan dilakukan dengan humanis dan terbangun hubungan yang harmonis antara kampus dan mahasiswa. Karena itulah perlu membangun semangat dan komitmen bersama untuk memerangi narkoba di dunia pendidikan khususnya kampus. Tak hanya itu bangun dan sinergikan pula komunikasi antara mahasiswa, dosen , akademi hingga orang tua dalam mensukseskan program kampus bebas narkoba dan tercipta lulusan sehat dan berkualitas serta berdaya saing,” ucap Dirwo, yang dikenal pula sebagai pembicara sejumlah seminar.

Terkait terbentuknya Artipena di Kalsel , Sudirwo pun merasa bersyukur diberi kesempatan menjadi bagian pengurus Artipena Kalsel. Harapannya ke depan, turut berjuang seoptimal mungkin dan memberikan sumbangsih yang nanti dilakukan untuk melawan pengedar dan penyalahgunaan narkoba, khususnya di lingkungan kampus.(Olpah Sari Risanta).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version