Pengembangan Padi Apung Kian Bergerak Didukung Bank Kalsel

0

Foto-Humas Bank Kalsel.

Proyek pengembangan padi Apung mendapat dukungan penuh kalangan industri jasa keuangan di Kalsel. Bahkan Bank Kalsel mengandeng Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) untuk pengembangan padi apung. Hal ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan kedua belah pihak, Sabtu (28/09/2024), di Aula DPKP Kalsel, Banjarbaru.

Penandatanganan kerjasama ini dilakukan langsung Kepala DPKP Provinsi Kalsel Syamsir Rahman dan Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin. Kerjasama ini juga difasilitasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalsel.

Proyek pengembangan budidaya padi apung sendiri dilakukan langsung Kelompok Tani Bina Baru di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).Proyek ini dilakukan disana karena memiliki potensi lahan yang cukup luas sebagai wadah pengembangan inovasi tersebut.
Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin mengungkapkan dalam proyek ini pihaknya memberikan pendanaan  awal sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk memulai program budi daya padi apung sebanyak 1.000 styrofoam sebagai bagian dari program pemerintah.

“Setelah program ini berjalan dan menjadi model ekonomi yang stabil, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan akses keuangan lebih lanjut seperti pinjaman modal bank untuk pengembangan usaha,” kata Fachrudin.

Kepala DPKP Provinsi Kalsel Syamsir Rahman mengapresiasi bantuan dari Bank Kalsel bagi kelompok tani untuk mengembangkan budi daya padi apung. Menurut Syamsir, dukungan pengembangan budi daya padi apung ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ekonomi kelompok tani.

Dalam nota kesepahaman ini juga menurutnya tercantum pihak yang bertanggung jawab terhadap pembelian hasil panen petani.Karena itu dia memastikan Pemprov Kalsel akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan pada budi daya padi apung.

“Mudah-mudahan melalui program budi daya padi apung tidak ada lagi permasalahan petani gagal panen akibat lahan yang terendam,” harap Syamsir.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel sendiri juga memastikan seluruh petani yang termasuk program ini mendapat dukungan perlindungan keselamatan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Sehingga dapat dipastikan risiko kerugian hampir dikatakan tidak ada,” tegasnya.

Padi apung adalah teknik budidaya padi yang dilakukan di atas permukaan air, menggunakan rakit atau styrofoam sebagai wadah tanam. Teknologi ini merupakan adaptasi penanaman padi di daerah rawan banjir, seperti lahan rawa atau gambut.

Padi apung memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan ketinggian air, Produktivitasnya relatif tinggi, Toleransi terhadap hama dan penyakit.

Selain itu, budidaya padi apung juga dapat membantu ekosistem perairan dengan membuat sarang ikan dan sarana rekreasi agroeduwisata. (M.Irfani).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version