Dorong Kualitas Lulusan, SMK PP Banjarbaru Kirim Siswa Magang Ke Industri Usaha

0

Salah satu industri usaha potensial adalah ABBA Coklat, yang dikenal sebagai salah satu rujukan siswa menggali pengalaman dan belajar mengenal dari dekat dunia usaha.(Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Banjarbaru – Langkah strategis menunjang penguatan kemampuan dan pengalaman siswa, dilakukan SMK PP Negeri Banjarbaru. Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pendidikan Vokasi Pertanian di bawah naungan Badan PPSDMP, Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kompetensi siswanya.

Salah satu upaya cerdas yang dilakukan adalah menyiapkan siswa-siswa mampu mandiri dan siap memasuki dunia kerja.Caranya para siswa dikirimkan magang ke sejumlah industri usaha.Program ini merupakan yang wajib dijalani para siswa kelas XI Tahun Pelajaran 2023/2024.Selama 6 bulan mereka menjalani program yang disebut pula dengan Praktek Kerja Lapang (PKL).

Guna mempersiapkan pengetahuan dan mental yang kuat, sekolah vokasi pertanian ini sebelumnya membekali siswanya. Pembekalan atau coaching PKL digekae pertengahan Juni tahun lalu.

Pengiriman magang sendiri dilakukan secara bertahap ke sejumlah tempat pemagangan.Pengiriman siswa dilakukan sejak Senin (13/05/2024) dan dilanjutkan pada Senin (20/05/2024).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK-PP Negeri Banjarbaru Airin Nurmarita, mengungkapkan magang ini masuk dalam penilaian dan sebagai salah satu syarat kelulusan. Karenanya selama menjalani program ini, para siswa harus siap secara mental dan fisik, serta menjaga nama baik sekolah.

“Ini adalah kondisi yang harus kalian lakukan, SMK itu harus terampil, lulusannya harus bekerja atau berwirausaha. Ini adalah simulasi nyata, bagaimana kalian bekerja, kami minta seluruh peserta magang harus menyiapkan diri, karena nanti itu pekerjaan kalian jadi jangan mengeluh capek, dan berat. Kalian tidak hanya bawa nama sendiri, kalian itu bawa nama almamater kalian, “ ujar Airin mewakili Kepala Sekolah saat melepas para siswa ke sejumlah tempat magang.

Terpisah Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menerangkan bahwa PKL adalah salah satu dari bagian proses pembelajaran. Semua aturan yang telah diterapkan di sekolah, juga berlaku di lokasi magang.

“Yang namanya magang adalah proses pembelajaran, hanya saja bedanya pembelajaran dilaksanakan di luar sekolah, sehingga semua ketentuan yang ada di tempat magang harus diikuti,” pesan khusus Budi Santoso.

Budi menegaskan PKL ini bukan saja mengenai pengetahuan dan keterampilan, melainkan juga mengenai etika, sopan santun siswa dalam pelaksanaan di lapangan.

“Bagaimana cara kalian bergaul di masyarakat, bgaimana caranya berkomunikasi dengan pekerja yang ada disana. Dan saya berpesan selama di tempat PKL jaga Kesehatan, tetap belajar dan pelajari ilmu yang didapat di sana, Etika tetap dijaga, saling mengingatkan sesama teman, kompak, dan saling melindungi,” ucapnya sembari mengingatkan para siswa yang mengikuti magang.

 

Semangat para Siswa SMK PP Negeri Banjarbaru, diterjunkan magang ke sejumlah industri usaha. (Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Program PKL  siswa yang nanti akan naik ke kelas XII ini berada di Industri dan Dunia Kerja (Iduka) di wilayah Kalimantan Selatan. Industru dunia kerja yang dimaksud meliputi Petani, Kelompok Tani, P4S, Perusahaan Sawit, Pengolahan Makanan, Instansi Pemerintah, hingga Hotel.

SMK PP Negeri sendiri mengirimkan 80 siswa dalam program magang ini .Mereka terdiri dari Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan Sebanyak 21 orang, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura sebanyak 48 orang, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian sebanyak 11 orang.

Program Magang siswa sendiri selaras dengan keinginan Kementerian Pertanian, untuk terus menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki berkompeten, produktif dan berdaya saing. Salah satunya dengan memaksimalkan pendidikan vokasi.

Sebab, Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, sekolah vokasi seperti SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian. Ia juga menekankan pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai. Dan Polbangtan menjadi ujung tombak dalam hal tersebut.

Senada dengan itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan di tangan milenial pembangunan pertanian akan dijalankan. Menurutnya, petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0.

“Kalian semua adalah pendekar. Oleh karena itu, kalian itu harus bersiap-siap menjadi penggerak, motor, pelopor pembangunan pertanian di negara yang kita cintai ini,” katanya memberikan semangat. (M.Irfani-Olpah Sari/Adv).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version