Sektor Perbankan Kalimantan Tangguh dan Berdaya Saing

0

Plt Kepala OJK Provinsi Kalsel, Ahimsa.

Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan menilai industri perbankan regional Kalimantan per Januari 2024 tetap resilien dan berdaya saing, didukung permodalan perbankan yang relatif tinggi.

OJK juga mencatat posisi Januari 2024, kinerja sektor perbankan regional Kalimantan tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit yang terjaga dalam threshold memadai.

Demikian pula dengan Aset, DPK (Dana Pihak Ketiga) dan Kredit perbankan regional Kalimantan secara yoy tumbuh 8,51 persen, 7,98 persen dan 12,19 persen dengan Loan-to-Deposit Ratio 73,95 persen dan NPL nett sebesar 0,89 persen.

Bergeser ke Kalimantan Selatan, ternyata juga menunjukkan pertumbuhan positif. Aset, DPK, dan Kredit masing-masing sebesar 4,46 persen, 8,73 persen, dan 17,90 persen (yoy). Intermediasi perbankan cukup baik dengan LDR 78,85 persen serta profil risiko perbankan yang relatif masih terjaga dengan rasio NPL nett 0,91 persen.

“Selain itu kinerja perbankan syariah tetap menunjukkan peningkatan dengan rincian Aset, DPK, dan pembiayaan Provinsi Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 14,73 persen, 14,07 persen dan 22,72 persen, dan menunjukkan  Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 99,34 persen dan Non Performing Financing (NPF) nett 0,53 persen,” ungkap Plt Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalsel,Ahimsa, saat menutup Gebyar Ramadhan Keuangan (GERAK) Syariah 2024, di Ballroom Kantor OJK Kalsel, Rabu (27/03/2024).

Ahimsa juga menyebutkan kinerja sektor jasa keuangan di Kalimantan Selatan posisi Januari 2024 tetap stabil sehingga mampu mendukung pengembangan ekonomi daerah.

“Penguatan sektor syariah juga terus diupayakan melalui kampanye nasional Gebyar Ramadhan Keuangan (GERAK) Syariah 2024,” ujar Ahimsa.

 

Plt Kepala OJK Provinsi Kalsel, Ahimsa dan Direktur Utama Bank Kalsel saat menyerahkan santunan kepada anak panti asuhan.

Analisa OJK Kalsel sendiri sangat selaras dengan pernyataan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, yang memastikan industri perbankan nasional per Januari 2024 tetap resilien dan berdaya saing, didukung permodalan perbankan yang relatif tinggi.

“Sejalan dengan kinerja perekonomian global yang membaik dengan tekanan cenderung stabil, kinerja industri perbankan Indonesia per Januari 2024 tetap resilien dan berdaya saing,” kata Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulan Februari 2024 di Jakarta, awal Maret 2024 tadi.

Dian juga membeberkan bagaimana kinerja bagus ini didukung oleh tingkat profitabilitas return on asset (ROA) sebesar 2,71 persen dan net interest margin (NIM) sebesar 4,54 persen
“Permodalan (capital adequacy ratio) perbankan juga relatif tinggi sebesar 27,54 persen, menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global,” tambahnya lagi.(Olpah Sari).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version