Mahasiswa STIE Pancasetia Promokan Sasirangan di Demo Day Untag

0

Tiga Mahasiswa STIE Pancasetia mempromosikan Sasirangan dalam inovasi produk bertajuk Sarung Sasirangan Nusantara.

Surabaya – Trio mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin menarik perhatian di Pameran Demo Day yang diselenggarakan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Selama dua hari pameran mengusung Green Innovators: Empowering Ecopreneurs for A Sustainable Future, ketiga mahasiswa kampus Gila Marketing STIE Pancasetia sudah mencuri perhatian pengunjung dari berbagai kampus termasuk dosen-dosen Untag Surabaya serta tamu undangan lainnya.Terbukti sejak pagi produk olahan ketiga mahasiswa ini sudah sold out.

Ketiga orang mahasiswa ikut Kewirausahaan Muda Merdeka di Untag Surabaya Dahliana (Akuntansi), Abda Tri Anggraini (Akuntansi) dan Ahmad Maulana (Manajemen).Ketiganya dengan kompak di depan pengunjung mempresentasikan produk-produk unggulan yang dibawa langsung dari Banjarmasin, yakni Sarintar “Sarung Sasirangan Nusantara”.

“Ini merupakan produk yang diinovasi dari kain khas Banjar, Kain Sasirangan.Dan kami desain menjadi sarung modern tapi meninggalkan esensi sebuah kain warisan leluhur Suku Banjar, yang tetap bertahan dari zaman ke zaman,” terang Dahliana sembari memperlihatkan sarung kreasi berbahan dasar Sasirangan, kepada ratusan pengunjung yang memadati Demo Day Untag, Kamis (30/11/2023).

Sarintar sendiri menjadi pembeda dari produk prototipe yang dikenalkan dalam kegiatan pameran yang diikuti sedikitnya 22 dosen Untag serta perguruan tinggi mitra yang membimbing mahasiswa peserta Program Wirausaha Merdeka (WMK).Dan karena sold out membuat pengunjung terpaksa harus order khusus untuk dikirimkan produk Sarintar yang hasil kreasi dari mahasiswa yang magang di NDF Sasirangan Bordir, Cempaka, Banjarbaru.

 

“Sarung Sasirangan Nusantara” memberikan warna tersendiri dari pameran Demo Day Untag Surabaya.

Keunikan olahan tangan khas Banjar ini pun menarik perhatian siapa pun, termasuk pengunjung yang berada Demo Day Untag. di Keunikan kain ini tampak pada ragam motifnya yang kaya dan beragam. Nama sasirangan sendiri berasal dari kata sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit dikenal dengan istilah dijelujur.

“Pertama kali melihat kami langsung membeli, karena tertarik keunikannya. Kalau selama ini Cuma dengar namanya kain Sasirangan.Ternyata unik dan cantik sekali, tak heran jika salah satu kain warisan nusantara yang disukai semua orang.Apalagi dikemas dalam tas kecil dari anyaman purun, eksotis sekali,” ucap Ade salah satu pengunjung dari travel agent wisata.

 

Kristin Mariyani, salah satu Dosen STIE Pancasetia mengunjungi Ketiga Mahasiswa yang mengikuti Event Pameran di Untag Surabaya.

Wakil Ketua Bidang Kerjasama Kemahasiswaan dan Alumni STIE Pancasetia, Dr Ernawati SE MM, keikutsertaan mahasiswa kampus Gila Marketing adalah salah satu mengimplementasikan Program Wirausaha Merdeka.Mereka pun mengirimkan perwakilan mahasiswa berpartisipasi langsung dalam kegiatan yang digelar Untag Surabaya.

Program WMK merupakan salah satu kegiatan yang dapat dipilih pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbudristek Republik Indonesia. Untag adalah salah satu perguruan tinggi yang melaksanakan program WMK tersebut dan dilaksanakan sejak bulan Agustus 2023 hingga pertengahan bulan Desember 2023.

“STIE Pancasetia terus bergerak mendorong para mahasiswa untuk semakin kreatif dan inovatif lewat berbagai program kemahasiswaan. Salah satu upaya itu adalah melalui magang di dunia industri dan hasilnya mereka bisa memamerkan inovasi yang dikembangkan dalam berbagai pameran baik lokal maupun berskala internasional,” tutur Dosen yang dikenal pemerhati UMKM dan pariwisata.

Ernawati yang tekun menemani dan membimbing para mahasiswa selama magang, mengaku bersyukur semua produk yang dibawa dalam pameran ini disambut pasar dengan baik, terutama pada pameran terbaik yang diselenggarakan Untag Surabaya. Hal ini membuktikan produk anak muda milenial bisa bersaing di tengah upaya mereka melestasikan kain Sasirangan.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version