Program MSIB Petani Muda Penting Bagi Pertanian Modern

0

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengunjungi posko Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Rabu, (18/03/2024). (Foto-Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia Pertanian serta peningkatan produktifitas hasil pertanian melalui Pertanian Modern melalui kegiatan MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat).

Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan manajemen agribisnis dan korporasi guna meningkatkan produktivitas serta daya saing petani melalui pembentukan kelembagaan ekonomi berbasis korporasi.

Hal ini juga mempertegas keinginan Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, yang berfokus kepada pengembangan lahan rawa.Pengembangan ini merupakan komitmennya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan lahan tanam dalam waktu dekat. Menurutnya, dengan optimalisasi lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman serta produktivitas.

Terkait itu pula Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengunjungi posko Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Rabu, (18/03/2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran program Pertanian Modern dan MSIB sekaligus memantau kemajuan program cetak sawah di wilayah Kabupaten Kapuas.

 

Diskusi ringan mahasiswa dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dan Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru.

Idha menekankan pentingnya program magang bagi calon petani muda untuk memperoleh pengalaman langsung di sektor pertanian. Menurutnya, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari kondisi pertanian secara nyata, terutama dalam konteks pertanian modern.

“Kementerian Pertanian telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi selama tiga tahun terakhir. Kolaborasi ini bertujuan untuk menyinergikan pendidikan pertanian dengan program strategis Kementerian Pertanian, termasuk swasembada pangan dan target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2025,” ujar Idha.

Perempuan yang merupakan lulusan Doktor (Ph.D) di bidang Hortikultura, Humbolt Universty, Berlin,Jerman, menjelaskan saat ini Kementerian Pertanian sedang mendorong modernisasi pertanian.Salah satunya magang seperti Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) berperan penting dalam memperluas wawasan mahasiswa.

“Melalui magang ini, para peserta dapat mengenal langsung kegiatan petani dan agribisnis di lapangan, khususnya di lahan rawa. Diharapkan kalian akan menjadi ahli di bidang pertanian lahan rawa dan tumbuh sebagai petani muda yang kompeten,” tambahnya lagi.

Menurut perempuan energik yang menjabat sebagai Kepala Bidang Program dan Evaluasi Puslitbang Hortikultura (April 2012), mengajak mahasiswa untuk melakukan penelitian terkait lahan rawa, sementara para mentor diharapkan bekerja secara profesional dan memanfaatkan peluang bisnis pertanian yang ada.

“Kesempatan ini adalah momen pembelajaran yang sangat berharga untuk memahami pertanian modern secara mendalam,” katanya.

Salah satu mentor MSIB, Haidar Muhammad, menyampaikan kesannya selama mendampingi program ini.

“Alhamdulillah, fasilitas sarana dan prasarana sudah lengkap, dan masyarakat di sini sangat ramah. Kami juga menyiapkan mental para peserta agar dapat beradaptasi dengan baik,” ungkapnya.

 

Kepala BPPSDMP melanjutkan Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Provinsi Kalimantan Selatan di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru.

Sementara itu, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, berharap para mahasiswa dapat menyerap ilmu selama program ini berlangsung.

“Para mentor bisa tetap mendampingi serta berkontribusi dalam pengembangan pertanian di daerah ini,” ujarnya.

Budi Juga menambahkan dengan dukungan penuh dari semua pihak, diharapkan program ini akan menjadi langkah penting dalam mencetak generasi petani muda yang mampu membawa pertanian Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

Usai lawatan ke Kalimantan Tengah, Kamis (19.09/2024), Kepala BPPSDMP melanjutkan Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Provinsi Kalimantan Selatan di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru.

Idha Widi Arsanti pun menegaskan kembali, semoga realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) di Provinsi Kalimantan Selatan segera terlaksana dan mencapai 100%. Ia bergarap semoga program LTT ini bisa mencapai target nasional seperti yang diharapkan oleh Menteri Pertanian.

Pertemuan sendiri dihadiri langsung para perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota Lingkup Kalimantan Selatan, Korem 101 Antasari, Kodam VI/Mulawarman, BSIP Kalsel, BSIP Lahan Rawa, BBPP Binuang, SMK-PP Negeri Banjarbaru.(Olpah Sari/Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version