Bank Indonesia dan Kementan Kolaborasi Tingkatkan Usaha Petani Muda Kalsel

0

Foto-Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

 

Upaya Kementerian Pertanian dalam regenerasi petani nasional terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Terlebih program yang dilakukan Kementan ini diproyeksikan ke depan melahirkan petani-petani muda modern dan profesional serta mampu mengembang usaha pertanian dengan sistematis.

Program melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS) dinilai satu program yang mendukung penuh dalam percepatan regenerasi petani. Kerjasama apik dengan International Fund of Agriculture Development (IFAD) dipastikan mampu mewujudkan harapan Indonesia ke depan. Karena di dalamnya ada pelatihan, pemagangan, Hibah Kompetitif dan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) bagi generasi muda di pedesaan.

Inilah yang mendasari Bank Indonesia mantap menggandeng Kementerian Pertanian. Seperti yang dilakukan bersama Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru.

Dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan semi modern, Bank Indonesia memberikan bantuan mesin traktor kepada Petani Muda YESS  Klaster Padi Kurau Bungas yang merupakan salah satu penerima manfaat Program YESS di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Rabu (26/06/2024).

Analis Pengembangan UMKM Bank Indonesia, Garda, pun sangat mengapresiasi program kementerian yang menyentuh generasi muda. Hal ini seiring sejalan dengan upaya Bank Indonesia menjaga kestabilan perekonomian dan inflasi di daerah, seperti halnya Kalsel.

Garda juga menyebutkan sejak ini hingga tiga tahun ke depan, pihaknya sangat fokus menyiapkan etos kerja petani dan pengembangan pertanian semi modern, seperti modern greenhouse dan drone sprayer.

“Kita masih menyiapkan etos kerja petani hingga menyiapkan pertanian semi modern,”ujarnya.

 

Foto-Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Terkait bantuan tersebut, Garda mengungkapkan sebelumnya petani Klaster Kurau Bungas telah mengajukan proposal ke Bank Indonesia cabang Kalimantan Selatan. Proposal petani muda ini pun dinilai layak dan berhak diberikan bantuan alat sarana prasarana pertanian.

“Harapannya Klaster Kurau Bungas semakin berkembang dan menjadi percontohan bagi kelompok tani di Kalimantan Selatan,” tambahnya lagi.

Lebih jauh Garda mengatakan Bank Indonesia mempunyai tugas untuk mengendalikan inflasi dan harga kebutuhan pokok agar tidak melambung tinggi dengan memperkuat sektor hulu pertanian dan pelaku pertanian itu sendiri (petani). Hal ini adalah bukti konkret dari komitmen Bank Indonesia.

Sementara itu Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, menjelaskan Program YESS saat ini baru bisa berinvestasi dalam pelatihan dan modal usaha namun belum mampu menyediakan alat modern.

“Karenanya kami  berharap petani bisa mendapatkan pendanaan lain, terutama dari Bank Indonesia. Semoga kerjasama kelompok tani klaster semakin kuat,”harap Angga.

Pihaknya sendiri menurut Angga sangat berharap pula ada program pelatihan, sertifikasi, teknologi drone bagi petani, serta digital farming, termasuk penggunaan greenhouse.

Bantuan alat pertanian ini pun disambut rasa syukur para kelompok tani dari Klaster Kurau Bungas.Dukungan ini pun dinilai memotivasi mereka untuk bisa maju, terutama pertanian di Kurau.

“Kami sangat senang sekali mendapat hibah traktor ini. Traktor ini sangat berguna bagi klaster kami dan sangat membantu dalam pengolahan tanah di lapangan. Ke depannya, kami akan terus berjuang dan meningkatkan usaha kami dari sektor hulu maupun hilir,” ujar Arnita.

Program YESS dinilai bagus dan mampu menginspirasi anak muda untuk terjun ke dunia pertanian. Seperti yang ditekankan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dalam berbagai pertemuan, pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya dengan regenerasi petani.

“Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang kreatif dan produktif” kata Dedi.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version