Kenalkan Dunia Pertanian Sejak Usia Dini Lewat Agroeduwisata

0

Salah satu siswa sekolah dasar yang mengunjungi SMK PP Negeri Banjarbaru, memperlihatkan salah satu sayuran hasil budidaya dengan media hidronik.(Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

 

Banjarbaru – Tak hanya sebagai salah satu sekolah vokasi pertanian, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru juga berfungsi sebagai salah satu sekolah agroeduwisata.

Sekolah kejuruan ini pun merupakan pusat pendidikan yang membekali para siswanya pengetahuan tentang usaha tani agar siswa mulai memiliki minat untuk menjadi agrosociopreneur.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), SMK-PPN Banjarbaru juga memberikan pengetahuan dasar kepada siswa mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, melalui Agroeduwisata yang ada di lingkungan Sekolah.

Agroeduwisata ini sejalan dengan program Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Disebutkan pembangunan pertanian ke depan akan diteruskan generasi dan petani-petani muda yang memiliki kompetensi jauh lebih baik. Bahkan digadang-gadangkan juga memiliki keterampilan tentang Ilmu teknologi yang juga lebih baik.

“Pembangunan pertanian Indonesia akan dilanjutkan oleh generasi selanjutnya, generasi yang saat ini masih muda, bahkan anak-anak. Kita harus tumbuhkan minat mereka dari sejak dini, salah satu cara melalui Agroeduwista,agar kelak mereka mau terjun menjadi pelaku dan mampu memajukan Pertanian Indonesia,” kata Mentan Syahrul.

Harapan itu juga disebutkan Kepala Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, bahwa SMK Pertanian Pembangunan pun dapat menjadi penggerak, tidak hanya untuk siswa tapi juga anak anak lainnya.

“Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian harus dapat menjadi motor penggerak di sektor pertanian. Manfaatkan apa yang ada, fasilitas yang ada, sumber daya yang ada seperti Agroeduwisata dapat dijadikan sarana untuk menggerakan dan mengenalkan dunia pertanian sejak usia dini” ujar Dedi.

 

Calon petani masa depan belajar tata cara menanam sayur dan membuat pupuk kompos. (Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Terkait Agroeduwisata, sekolah ini pun menjadi tempat edukasi pertanian usia muda dan selalu dikunjungi sekolah-sekolah lain untuk belajar dari dekat tentang dunia pertanian. Salah satunya sekolah vokasi pertanian dikunjungi oleh 75 orang siswa beserta 6 orang Guru pendamping dari Sekolah Dasar Swasta (SDS) Islam Plus Al Manshur, Banjarbaru,baru-baru tadi.

Kunjungan sendiri seperti yang diutarakan Erna, salah satu guru pendamping, merupakan merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembelajaran berupa project penanaman dan pembuatan pupuk kompos yang terdapat dalam kurikulum Merdeka belajar.

“Kegiatan siswa ini merupakan rangkaian pembelajaran yang ada dalam kurikulum Merdeka yang saat ini kami terapkan. Dalam hal ini siswa dituntut untuk melakukan project menanam sayur kangkung dan membuat pupuk kompos.” Ungkap Erna.

Erna menambahkan lokasi sekolah mereka yang tidak begitu jauh dengan SMK PP Negeri Banjarbaru, membuat mereka memilih untuk membawa puluhan siswa ini belajar tata cara menanam sayuran dan membuat pupuk kompos.

“Kami datang kesini untuk membantu mengajarkan siswa kami bagaimana menanam sayur dan membuat pupuk kompos. Sehingga siswa kami bisa ikut praktek langsung di sini,” sambungnya lagi.

Dalam kunjungan Agroeduwisata ini para siswa sekolah dasar mendapat pengetahuan khusus selama berkunjung ke SMK PP Negeri Banjarbaru. Mereka pun juga diajarkan bagaimana cara menanam sayur dari penyemaian benih can cara membuat kompos, siswa yang terdiri dari kelas 1 dan 4 ini juga diajak berkeliling lahan praktek SMK-PPN Banjarbaru untuk melihat dan mengenal jenis tanaman yang ada.(Olpah Sari/Adv).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version