Bukit Teletubbies Terbakar, Okupansi Hotel di Bromo Menurun
Karanganyar – Kebakaran yang melanda kawasan hutan Gunung Bromo Jawa Timur, ternyata hanya tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan, namun juga berdampak langsung bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pasca kebakaran yang diduga akibat flare yang dinyalakan pengunjung saat mereka melakukan sesi foto pre-wedding, pada Rabu (06/09/2023) berdampak serius bagi kelangsungan perhotelan yang menopang destinasi wisata Gunung Bromo.
Karena okupansi (tingkat kunjungan) hotel-hotel di kawasan Bromo mengalami penurunan yang cukup drastis. Sejumlah wisatawan banyak yang membatalkan kunjungan karena akses wisata ke kawasan Taman Nasional tersebut ditutup, akibat kebakaran hutan dan lahan area savana kaldera Tengger tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku prihatin dengan kejadian yang diakibatkan ulah pengunjung tersebut. Karena akibat peristiwa ini berdampak besar terhadap keberlangsungan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan tersebut.
“Apa yang terjadi di Bromo sangat kita sayangkan, prihatin, karena dampaknya sangat besar. Hotel-hotel di Bromo sekarang tingkat okupansinya di bawah 50 persen karena (dampak) kebakaran hutan,” kata Menparekraf Sandiaga usai menghadiri kegiatan KaTa Kreatif di Kabupaten Karanganyar, Kamis (14/9/2023).
Terkait kejadian ini, Menparekraf Sandiaga mendorong untuk dilakukannya kajian secara menyeluruh terkait aspek CHSE (cleanliness, health, safety and environmental sustainability) di seluruh taman nasional juga destinasi wisata berbasis alam lainnya.
“Dilakukan kajian agar aspek-aspek keselamatan yang fokus pada pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dapat berjalan dengan baik,” ujar Sandiaga.
Sekedar mengingatkan pasca kebakaran yang menggegerkan tersebut, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, akhirnya memutuskan penutupan total akses masuk menuju kawasan Gunung Bromo. Penutupan sendiri dilakukan untuk memperlancar proses pemadaman dan penanganan selanjutnya. Disamping itu untuk keamanan pengunjung dan wisatawan pasca kebakaran Blok Savana Lembah Watangan, atau Bukit Telletubies.
Menparekraf Sandiaga Uno mendukung penuh upaya penegakan hukum dari pihak kepolisian. Karena akibat ulah pengunjung ini sedikitnya 500 hektare kawasan hutan dan lahan di seputaran Bromo terbakar. Saat ini pihak kepolisian telah melakukan penyidikan dan telah menetapkan satu orang tersangka.
“Sudah diproses hukum dan ada pembelajaran, pembinaan. Kalau ada pengulangan harus ada efek jera. Jadi hukum harus mampu memberikan rasa keadilan karena banyak masyarakat yang terdampak jadi kehilangan lapangan pekerjaan pendapatan akibat ulah dan kecerobohan pelaku,”tegas Sandiaga. (Olpah Sari).