Sulaimansyah : Pertumbuhan Ekonomi Kita Mengesankan

0

Kegiatan Pasar Murah di Banjarmasin, salah satu strategi pengendalian inflasi.(Foto-Istimewa)

Banjarmasin – Meskipun hanya sebagian kecil mempunyai prospek pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai sangat mengesankan.

Berdasarkan data yang dirilis Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kalsel, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional sebesar 5,30 persen.

“Pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan angka yang mengesankan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,30 persen,” ungkap Sulaimansyah, saat memberikan keterangan resmi pada Media Briefing Perkembangan Realisasi APBN Regional Kalimantan, di Banjarmasin, Jumat (17/3/2023).

 

 

Sulaiman juga membeberkan, di balik itu semua perkembangan perekonomian dunia di 2023 masih akan diwarnai dengan tantangan berat. Pertumbuhan ekonomi dunia pada beberapa kawasan antara lain Eropa, Amerika menunjukkan tren perlambatan. Harga komoditas energi dunia cenderung mengalami penurunan, baik untuk jenis gas alam, minyak mentah, batubara maupun CPO, yang disebabkan penurunan permintaan dunia.

Bagaimana dengan perkembangan perekonomian Kalimantan Selatan ? Sulaimansyah menyebutkan hingga akhir Februari 2023, sesuai data terakhir pertumbuhan ekonomi pada akhir triwulan IV 2022, kinerja makro ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami perlambatan walaupun masih menunjukkan angka pertumbuhan sebesar 5,32 persen secara y-o-y dengan sektor utama penggerak pertumbuhan bidang transportasi.

“Kita lihat Inflasi pada Februari 2023 tercatat sebesar 0,19 persen secara month to month (mtm) dengan penyumbang inflasi tertinggi berada pada sektor makanan dan minuman,” sebut Sulaimansyah.

Kalsel sendiri menurutnya, sudah melakukan upaya-upaya konkret terkait pengendalian inflasi.Mulai rutinitas rapat koordinasi lintas sektoral, mulai provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kalsel, lewat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Hal ini untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar pihak terkait, operasi pasar murah yang menjangkau seluruh wilayah selama Februari 2023,” katanya lagi.

Dalam catatan Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kalsel terbaru, Neraca perdagangan pada Februari 2023 mengalami surplus sebesar US$1.378,18 juta. Kinerja ekspor sampai dengan Februari 2023 mengalami penurunan sebesar 15,95 persen (mtm) disebabkan turunnya permintaan komoditas ekspor utama dari luar negeri, sedangkan kinerja impor mengalami pertumbuhan sebesar 8,48 persen (mtm).(Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version