Menjaga dan Merawat Sejarah Banjarmasin Dalam Museum Kayuh Baimbai

0

 

Banjarmasin – Rabu siang (08/03/2023) menjadi hari bersejarah bagi Banjarmasin, karena untuk pertama kalinya Kota Seribu Sungai memiliki museum sejarah. Museum Kayuh Baimbai, begitu diberi nama.

Museum yang terletak di kawasan Teluk Kelayan, Kelurahan Kelayan Barat, langsung diresmikan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.Bangunan yang menjadi tempat menyimpan puluhan dan ratusan benda pusaka asli Banjarmasin resmi menjadi pusat edukasi bagi generasi muda dan lintas generasi mengenal lebih dekat sejarah leluhur Banjarmasin.

Bagi warga Banjarmasin keberadaan Museum Kayuh Baimbai yang sarat sejarah Banjar berabad-abad sangat membantu mereka mengetahui lintasan sejarah kota Banjarmasin dengan pernak-perniknya.Karena selama ini kisah sejarah Banjarmasin bersama benda pusaka peninggalan sejarah, hanya sekilas diketahui.

“Alhamdulillah Museum ini memberikan makna tersendiri bagi pengetahuan masyarakat , kalau Banjarmasin itu sarat dengan sejarah dan banyak yang tidak tergali, sehingga banyak yang tidak tahu sisi lain sejarahnya Banjarmasin.Apalagi bagi mahasiswa dan dosen yang melakukan penelitian, tentu sangat berguna sekali,” terang Husni Nafarin, Dosen Universitas Sari Mulia, kepada Economic Travelling.Com, Rabu (08/03/2023).

Menurut owner Ketupat Kandangan “Ketupat Kaum”, kehadiran museum ini pun bisa menjadi daya tarik lain sebuah pariwisata.Sehingga keberadaannya menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara.

“Seperti kata Pak Walikota Banjarmasin, ini menjadi Simbol Peradaban dan Sejarah Kota Banjarmasin.Tentunya akan menambah destinasi wisata yang wajib dikunjungi wisatawan, sehingga ini membuka ruang bagi pengembangan destinasi termasuk juga menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar maupun UMKM. Sangat bagus sekali menjaga dan merawat sebuah sejarah berabad-abad,” ujar pria yang sebentar lagi meraih gelar Doktor di sebuah universitas di Malaysia.

 

 

Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan memberikan support khususnya warga sekitar lokasi Museum Kota Banjarmasin, Teluk Kelayan, sehingga telah rampung sebuah museum yang menjadi sejarah bagi kota Banjarmasin.Hal ini sangat membantu pula untuk pengembangan ilmu pengetahuan termasuk juga bagi pengembangan pariwisata di Kota Seribu Sungai, Banjarmasin.

“Alhamdulillah hari ini sudah kita resmikan namanya yaitu, Museum Kayuh Baimbai Kota Banjarmasin yang berisikan tentang sejarah kota,” katanya mengajak tamu undangan dan awak media melihat suasana ruangan museum.

Ibnu Sina pun berharap dengan diresmikan Museum tersebut menjadi sarana edukasi bagi masyarakat dan warisan anak cucu tentang usia Banjarmasin yang sudah mencapai 5 abad.

“Ini akan menjadi simbol sejarah dan sarana edukasi yang baik bagi masyarakat dan tentunya warisan untuk anak cucu kita.Ada banyak sejarah yang tersimpan dalam museum, pada usia kota Banjarmasin yang sudah mencapai 5 abad,” harapnya lagi.

Museum Kayuh Baimbai sendiri dibangun di kawasan Teluk Kelayan dan merupakan rehabilitasi dari bangunan kuno bersejarah milik almarhum H.Basiru. Sang pemilik semasa hidup sehari-hari berprofesi sebagai pengrajin herbal akar-akar asli Kalimantan.Usaha yang dirintis semasa turun-temurun tetap terjaga hingga ke sang anak sekarang. (Ridzky Husna Risanta).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version