Libatkan Pemerintah Kabupaten, Kementan Pastikan Program Regenerasi Petani di Tanah Laut Berikan Dampak Positif

0

 

Pelaihari – Kalimantan Selatan dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki potensi di sektor pertanian. Tidak hanya sektor perkebunan, Kalsel juga memiliki tanaman pangan, hortikultura serta peternakan, sangat berpotensi jika diolah dengan baik. Potensi ini pula didukung dengan ketersediaan generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia potensial.Tak heran jika Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Provinsi Kalsel sebagai salah satu lokasi program Youth  Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Salah satunya adalah Kabupaten Tanah Laut. Kabupaten ini merupakan satu daerah diantara tiga kabupaten di Kalsel yang menjadi sasaran program regenerasi petani kerjasama dengan IFAD . Tanah Laut sendiri  memiliki luas  3.631,35 km2 dan  terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan serta 135 desa dan kelurahan,  dengan jumlah penduduk 350.007 jiwa. Hal ini tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah , baik pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian tak bisa dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) saja, namun butuh gerakan dari seluruh pihak.

“Produksi dan produktivitas pangan kita harus ditopang oleh kualitas SDM pertanian yang unggul ,kalau kita ingin mencapai sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementan semata tetapi perlu ada sinergi dari semua pihak baik Kementerian atau Lembaga, Pemerintah Daerah, Stakeholder serta insan pertanian itu sendiri,” ungkap Mentan SYL..

 

 

Memastikan program YESS berjalan lancar, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi,mengunjungi Kalsel. Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Bumi Lambung Mangkurat, dirinya bertemu dengan penyuluh, mobilizer, penerima manfaat Hibah Kompetitif (HK) serta fasilitator muda program YESS (01/06/2022) di kabupaten Tanah .Apresiasi pun diberikan Dedi kepada para penerima Hibah Kompetif.

“Saya senang melihat perkembangan regenerasi petani di kabupaten Tanah Laut ini. Kementan akan terus memfasilitasi, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumberdaya manusia khususnya petani milenial melalui pelatihan. Hadirnya program YESS serta program Kementan lainnya tentunya jangan disia-siakan, ini merupakan peluang baik”, ungkap Dedi.

 

 

Dedi sendiri meminta Khairul Effendi, salah satu penerima Hibah Kompetitif yang sukses , untuk tidak merasa lekas puas dengan hasil yang dicapainya.Petani milenial yang sukses menggembangkan budidaya buah melon, didorong terus bersemangat dan mengembangkan kemampuan terbaiknya untuk sektor pertanian, termasuk memperluas lahan pertaniannya.

“Generasi milenial jangan lekas puas, kalau saat ini memiliki lahan 1 ha, kedepan harus memiliki target peningkatan luasan lahan. Kalau saat ini menghasilkan produktivitas 20 ton, kedepan harus upayakan menjadi 2 kali lipat. Kalau saat ini fokus mengembangkan budidaya melon, kedepan harus mencoba mengembangkan komoditi lainnya. Orientasinya harus diubah jangan hanya menghasilkan produk pertanian tetapi menjadi ladang bisnis, menghasilkan cuan”, ujar Dedi menyemangati.

Dalam kunjungan tersebut, Dedi bertemu pula dengan penerima 22 orang  penerima bantuan hibah kompetitif lainnya  dengan nilai total sebanyak 1, 79 milyar rupiah. Salah satunya adalah Siti Aisyah yang telah berhasil memperluas lahan jagung dari 1 ha menjadi 5 ha setelah mendapatkan bantuan Hibah Kompetif program YESS.

 

 

Pada kunjungan tersebut Dedi pun membagikan kiat sukses dalam sektor pertanian, yakni The Power of Love.

“Cintai sektor pertanian, kalau sudah cinta pasti semua akan dilakukan untuk apa yang dicintai. Contohnya Tanah, cintai tanah sebagai media tanam dari sektor pertanian, garap dengan baik, beri pupuk, penuhi nutrisinya hingga menjadi tanah subur. Ketika tanah subur dan disemai bibit akan menghasilkan komoditas unggul, melon dengan kualitas super,jagung, padi, sayuran dalam kualitas super yang pastinya akan berdampak pada nilai jual yang tinggi”, pesan Dedi.

Pernyataan Kabadan pun diamini oleh Bupati Tanah Laut, H. Sukamta. Didampingi Pimpinan SKPD kabupaten hingga desa, Sukamta mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kementan di kabupaten Tanah Laut.

“Saat ini  sebanyak 67 % masyarakat tanah laut bergantung kehidupan ekonominya bersumber dari sektor pertanian dalam arti luas. Pemkab terus berupaya keras untuk mengurangi beban masyarakat tani diantaranya, menjalin kerjasama dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat termasuk Kementan untuk mengembangkan perekonomian di tanah laut”, beber Sukamta.

Bupati yang sangat dekat dengan rakyatnya ini mengatakan saat ini telah banyak peningkatan yang dilakukan untuk mendukung sektor pertanian.

“Hal yang nampak dirasakan adalah perbaikan ataupun pembangunan berbagai infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, jalan produksi, saluran tabat  termasuk juga dukungan berbagai alat mesin  pertanian seperti hand tractor, perontok padi dari yang kecil hingga besar, alat tanam, perotok jagung yang nilainya tidak sedikit. Ini merupakan bentuk komitmen saya selaku bupati untuk mensejahterakan masyarakat tani”, tambah Sukamta.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh Sukamta kepada Kementan atas kepercayaannya menjadikan kabupaten Tanah Laut sebagai lokasi kegiatan YESS ,yang tujuannya menciptakan tenaga kerja muda yang berkualitas serta pengusaha muda yang bergerak disektor pertanian.Hal ini diyakini akan membentuk petani muda secara terstruktur yang  tentunya akan mempunyai kelebihan tersendiri, jika para pemuda yang bergerak disektor pertanian ini memiliki kemampuan mobilisasi yang lincah dan cepat. Tentunya pula disertai kemampuan berkomunikasi yang baik serta penguasaan information and technology.

“Tanah Laut siap dan mendukung  pembangunan pertanian dari segala sisi. Potensi yang ada baik alam maupun SDM akan kami optimalkan untuk mendukung pembangunan pertanian. Kita tidak boleh kalah dengan provinsi ataupun kabupaten lain. Kita harus mampu memasok dan memenuhi kebutuhan pangan di kabupaten sendiri, provinsi sendiri dan kita penuhi kebutuhan pangan di kabupaten serta provinsi lain”, pungkas Sukamta.(Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version