Yok Menengok Langsung  Festival Tanjung Waka 2022

0

Maluku Utara – Salah satu festival yang masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) adalah Festival Tanjung Waka.Festival yang lahir di tahun 2015, salah satu festival yang menjadi sasaran  kunjungan wisatawan domestik hingga mancanegara.Festival ini muncul sebagai bentuk kepedulian warga desa untuk terus mengembangkan dan mempromosikan potensi Pariwisata yang ada di Kabupaten Kepulaun Sula, menyimpan keunikan tersendiri.

Festival Waka sendiri digelar di kawasan Tanjung Waka Desa Fatkauyon, salah wilayah perkampungan yang memiliki potensi wisata yang luar biasa. Desa ini memiliki pantai berpasir putih sepanjang 7 kilometer yang menjadi habitat penyu hijau (Chelonia mydas).

Konon dari berbagai literatur, festival ini digagas sejumlah tokoh pemuda di Desa Fatkauyon dan berawal dari kunjungan sejumlah wisatawan mancanegara ke Kepulauan Sula. Wisatawan ini berasal dari Amerika Serikat.Dari kunjungan wisata inilah mereka akhirnya membuat acara kecil dan seiring waktu menjadi Festival Tanjung Waka yang mendapan respon luar biasa masyarakat dan wisatawan.

Festival Tanjung Waka 2022 (FTW 2022) ini pun lagi-lagi mendapat apresiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Karena kegiatan yang berada di kawasan Kepulauan Sula, Maluku Utara, diharapkan mampu membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

 

 

Apalagi Festival Tanjung Waka 2022 merupakan festival berbasis konsep edu-ekowisata yang memberikan edukasi tentang konservasi. Pada event ini dikenalkan pula berbagai budaya yang diwariskan oleh leluhur di Kepulauan Sula. Tak hanya sekedar menikmati Festivalnya, namun wisatawan dapat mempelajari filsafat lokal yang menjadi kekuatan dari Kepulauan Sula.

Event ini ditargetkan bisa dikunjungi 10.000 wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. FTW 2022 adalah event penting bagi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, sebagai langkah strategis percepatan peningkatan ekonomi masyarakat setempat serta sebagai peluang untuk mempromosikan sektor pariwisata di wilayah ini, khususnya pengembangan Community Based Tourism (pariwisata berbasis masyarakat).

 

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani Mustafa, yang mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, saat membuka Festival Tanjung Waka 2022, di Kepulauan Sula, Ternate, Maluku Utara, Sabtu (26/3/2022), mengungkapkan event ini memantik berbagai kegiatan pariwisata, termasuk bisa menjadi wadah yang menghimpun banyak potensi ekonomi kreatif di Indonesia.

“FTW 2022 ini sangat luar biasa, ada kuliner yang sungguh lengkap, ada atraksi kesenian, keikutsertaan UMKM setempat, dan komunitas. Kegiatan seperti ini perlu berlanjut terus dan harus melibatkan komunitas. Harus memberi manfaat. Event ini bukan hanya selebrasi para pejabat. Waka adalah salah satu contoh, sangat luar biasa,” kata Rizki.

Menurut Rizki, unsur-unsur edukasi dalam FTW 2022 sudah terpenuhi. Seperti penari lokal dengan keterlibatan ibu-ibu, anak-anak, juga para nelayan dengan narasi yang terbentuk tentang keindahan lautnya, hingga masyarakat lokal yang menuturkan kisah leluhur mereka dengan filosofi hidup yang menakjubkan.

Sehingga tingkat partisipasi masyarakat setempat dengan konsep green event dan menggunakan strategi mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem telah sesuai dengan yang disampaikan Menparekraf yaitu event yang adaptif, inovatif dan kolaboratif.

“Pak Menteri selalu mengamanahkan untuk mengedepankan event dan menjadikan event sebagai pemantik ekonomi lokal. Event dengan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi,” sebut Rizki.

 

Pada Festival Tanjung Waka 2022,digelar pula sejumlah kegiatan seperti Gowes Bena Sepeda 60 km FTW 2022, historical camping, coastal cleanup, coral transplantation, sea turtle conservation, traditional dance colossal performance, hingga traditional children games.

Tak Hanya itu kemeriahan acara semakin seru dengan adanya juga Live Cooking Seafood Barbeque with Chef Ragil, dokumentasi Indigenous Recipes ibu-ibu desa di Kepulauan Sula bersama Pusaka Rasa Nusantara dan Kedutaan Amerika untuk Indonesia, Attractions of 100 Fishing Boats from 80 Sula Villages, three-days local culinary adventures, Sula Arts & Cultural Expo 2022, Explore Turtle Paradise on Sula, water sports, dan sebagainya.

“Sula Arts & Cultural Expo 2022 ini menampilkan produk UMKM Sula yang memiliki daya tarik dan kualitas prima seperti produk madu, cokelat, kenari, anyaman daun pandan, produk olahan perikanan, kerajinan tangan, dan bisnis kuliner lokal,” urai Rizki.

Rizki juga menjelaskan suguhan kuliner leluhur masyarakat Sula dipresentasikan secara dramatis melalui live cooking, barbeque, dan sunset dinner di pesisir Pantai Tanjung Waka. Sehingga menurutnya, hal ini telah sesuai dengan nilai budaya dan tradisi lokal masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula yang mendominasi pelaksanaan FTW 2022.

“Ada sajian Sinole dan Jepa (campuran sagu dan parutan kelapa), Hutamia (jamur merah), Nasi Jagung Rempah, Utanil (Sambal dari pucuk pohon kedondong hutan), seafood dengan olahan serba kenari, serta olahan kuliner berbasis madu yang akan disuguhkan ke tamu undangan,” tambah Rizki.

Selama acara berlangsung, masyarakat dan seluruh komunitas lokal turut mengkampanyekan “Stop Penggunaan Plastik Kemasan Sekali Pakai” sebagai kampanye sadar lingkungan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf, Reza Fahlevi; serta Bupati Kabupaten Sula, Fifian Adeningsih Mus; Dubes Spanyol untuk Indonesia, dan Atase US Embassy. (Ridzky Husna-Olpah Sari Risanta).

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version