Inilah Kuliner Khas Pulau Penyengat, Yang Bikin Menparekraf Optimis Membangkitkan Ekonomi

0

Tanjungpinang – Anggapan tidak afdol rasanya tidak sah mengunjungi Tanjungpinang, Kepulauan Riau, jika tidak menyebrang ke Pulau Penyengat, memang sangat pas. Bagaimana tidak pulau ini Pulau ini menjadi salah satu kebanggaan Tanjungpinang karena kaya situs bersejarah peninggalan Kerajaan Riau.

Namun tahu kah kita jika Pulau Penyengat juga menawarkan pesona tersendiri.Selain megahnya Masjid Sultan Riau yang didominasi warna kuning dengan aksen hijau, wisatawan pun bisa melihat dari dekat Gedung Mesiu Gedung hingga komplek makam Yang Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdurrahman.Namun tak kalah seru adalah icip-icip kuliner khas Pulau Penyengat yang mengoda selera.

Dalam kunjungannya ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Sabtu (22/1/2022), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan diri mencicipi sejumlah kuliner khas pulau yang berjarak 11 kilometer dari Kota Tanjungpinang ini.

 

 

Menparekraf Sandiaga mencicipi ragam kuliner khas itu saat melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan pelaku ekonomi kreatif Pulau Penyengat di Masjid Raya Sultan Riau. Adapun kuliner-kuliner khas yang disajikan adalah Nasi Dagang, Air Dohot, dan Kue Dram Dram.

“Saya tadi sempat mencicipi Nasi Dagang, Kue Dram Dram, dan Air Dohot. Ini produk-produk kreatif yang punya potensi untuk kita kembangkan,” kata Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, mencicipi kuliner khas destinasi wisata setempat merupakan salah satu bentuk pengalaman yang ditawarkan ketika berwisata di Indonesia bagi wisatawan. Ia juga mengungkapkan antusiasmenya setelah mencoba kue dram dram yang sekilas terlihat mirip dengan kue cincin namun berukuran lebih kecil.

“Dram dram ini kita namakan Donat Penyengat. Donat ini singkatan dari ‘Doyan ke Pulau Penyengat’,” ungkap Sandiaga.

 

 

 

Sandiaga menyampaikan Kepulauan Riau merupakan daerah destinasi wisata yang sangat strategis, utamanya bagi wisatawan mancanegara. Karena berlokasi sangat dekat dengan Singapura dan Malaysia.

“Kepri ini memiliki lokasi yang sangat prime, dan kita harapkan mudah-mudahan Kepri bisa mengambil peluang ini. Kalau kita lihat jalan di Kepri ini bagus-bagus dan sangat bagus untuk wisata-wisata berbasis olahraga, sejarah dan religi, serta ecotourism,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Sandiaga, khusus untuk pengembangan Pulau Penyengat, pihaknya akan mengembangkan destinasi ini dengan konsep 3S. Yaitu spirituality, serenity dan sustainability. Dengan harapan daya tarik wisata dapat meningkat, membangkitkan perekonomian, serta pembukaan lapangan kerja di Kepri.

“Kalau di Lagoi itu sun, sea, and sand. Kalau di sini spirituality, serenity, and sustainability, jadi itu mudah-mudahan yang bisa kita kembangkan di Penyengat,” ujar Sandiaga.

Sekedar diketahui Pulau Penyengat Sendiri adalah salah satu pulau yang memiliki situs sejarah peninggalan Kerajaan Riau.Konon berdasarkan beragam literatur sejarah disebutkan pulau ini merupakan tempat pertahanan Raja Kecil melawan serangan Tengku Sulaiman dari Hulu Riau pada tahun 1719. Kemudian, sejumlah benteng pertahanan dibangun pada 1782-1784 untuk menghadapi perang melawan Belanda.

Bagaimana bisa menuju Pulau Penyengat ini? Tidaklah sulit karena wisatawan bisa menumpang kapal bermesin dan menyeberangi laut hanya sekitar 15 menit. Ongkos menyeberang pun tidak terlalu mahal , hanya Rp.7.000 per orang.(Olpah Sari Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version