Bali Dibuka Kembali Harapan Cerah Pariwisata Indonesia

0

Jakarta– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengungkapkan dibukanya kembali Bali memberikan harapan cerah bagi industri pariwisata di tanah air. Pemerintah berencana membuka kran kunjungan wisatawan mancanegara ke pulau dewata ini, secara bertahap,menyusul progres bagus yang dilakukan Bali dalam kesiapan dan penanganan Covid-19.Terlebih Persiapan pelaksanaan uji coba pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara terus dilakukan pemerintah bersama pihak-pihak terkait.

“Bali semakin menunjukkan progres kesiapan dan penanganan Covid-19,  tren yang positif. Beberapa materi yang didapatkan dalam rakor minggu lalu dan pantauan langsung kami di berbagai lokasi akan diangkat dalam rakor tingkat menteri pekan ini yang kita harapkan dipimpin Pak Menko Marves. Hasilnya nanti akan jadi bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona Kantor Kemenparekraf, Senin (27/09/2021).

Uji coba pembukaan kembali Bali bagi wisatawan mancanegara  sendiri menurutnya, akan dilakukan dalam konsep yang bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan. Dalam bingkai gas dan rem atau sand box dengan adaptasi kebijakan berbasis data. Karenanya akan ada persyaratan ketat yang diterapkan bersama dengan seluruh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta industri.

 

Sandiaga juga mengatakan, saat ini pihaknya telah meningkatkan jumlah daerah wisata yang menerapkan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau disingkat CHSE. Dari sisi vaksinasi Covid-19, saat ini Indonesia sudah masuk dalam 6 besar negara yang melakukan vaksinasi Covid-19.

Karena itulah dirinya juga melihat ada peluang bagi sektor pariwisata dan industri kreatif untuk kembali tumbuh menyusul melandainya kasus Covid-19. Dalam rapat kerja nasional (rakornas) yang diselenggarakan pada Senin (27/9/2021), Sandiaga mengungkapkan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami kontraksi yang sangat hebat pada 2020. Namun saat ini pemulihan tengah berlangsung dengan keterlibatan dari segala pihak, serta percepatan vaksinasi yang dilakukan.

“Ada secercah harapan di tengah melandainya Covid-19, kita bisa membuka kelangsungan usaha dan kembali menggiatkan lapangan kerja yang terbuka seluas-luasnya untuk masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar  Sandiaga saat memberikan keterangan resmi secara virtual.

 

Kabar dibukanya kembali memberikan harapan baru industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air.Sejumlah pelaku usaha sektor pariwisata bersiap-siap menyambut dibukanya Bali kembali seiring melandainya Covid-19. (Foto wisatawan Nusantara – diambil sebelum pandemi).

 

Sementara  bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021 untuk membahas strategi percepatan pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Saat membuka kegiatan Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digelar secara daring, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (27/9/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam akibat pandemi. Di tahun 2020, kunjungan wisatawan mancanegara turun hampir 75 persen. Devisa pariwisata yang dihasilkan selama tahun 2020 juga menurun sebesar 79,15 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu sebesar 16,9 miliar dolar AS.

“Yang tadinya devisa pariwisata ada di posisi dua setelah minyak dan gas bumi, sekarang hanya 3,54 miliar dolar AS atau kurang lebih turun 80 persen. Ini yang disebut sebagai penuruan yang sangat fenomenal dan membutuhkan resiliensi dan kebijakan yang sangat tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” sebut Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga menargetkan di tahun 2022 nilai devisa pariwisata dan kontribusi PDB pariwisata harus lebih ditingkatkan,termasuk nilai ekspor produk ekonomi kreatif sebesar Rp16,83 triliun, karena Indonesia menduduki peringkat ke tiga dunia setelah Amerika dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop.  Selain itu, target dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, serta serapan tenaga kerja parekraf juga diharapkan dapat kembali tumbuh seiring dengan upaya untuk mereaktivasi pariwisata tanah air.

“Mudah-mudahan kita bisa memberikan signal confidence, sehingga bulan-bulan selanjutnya Bali bisa dibuka kembali dan mampu menggerakkan wisatawan nusantara yang menjadi andalan kita. Sehingga total 34 juta ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kita capai,” sambung Sandiaga.

Ditambahkannya Akselerasi program vaksinasi dan sertifikasi InDOnesia Care juga terus Kemenparekraf masifkan. Tak hanya itu, program Kemenparekraf lainnya seperti Bantuan Insentif Pemerintah, Apresiasi Kreasi Indonesia, Desa Wisata, Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa), harus dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja terbuka seluas-luasnya.

Untuk mencapai target tersebut, implementasi dari tiga pilar utama Kemenparekraf harus digalakkan, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Inovasi dengan menghadirkan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Adaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Serta kolaborasi dengan seluruh unsur pentahelix dan stakeholders lainnya, karena di tengah pandemi dan tantangan ekonomi kita tidak lagi berkompetisi, melainkan gerak bersama agar bisa menggarap seluruh potensi untuk mencetak peluang.

“Tentunya inilah semangat kita bersama dan mudah-mudahan dengan Rakornas ini kita bersatu padu untuk memperluas daya tahan kita, daya saing dan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya,” ujarnya.

Dalam Rakornas ini, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan pihaknya siap untuk mendukung penuh pengembangan sektor pariwisata dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan agar dapat kembali bangkit.

Menkeu Sri Mulyani juga mengatakan ada anggaran yang dicanangkan sebesar Rp9,2 triliun untuk tahun 2022, yang terdiri dari alokasi belanja pemerintah pusat Rp6,5 triliun dan Rp2,8 triliun melalui transfer ke daerah.

Penyiapan lima destinasi super prioritas ini tentu tidak hanya dilakukan oleh Kemenparekraf, melainkan kolaborasi dengan kementerian/lembaga serta stakeholders terkait, karena anggaran untuk pemulihan pariwisata tidak semuanya dialokasikan ke Kemenparekraf. Seperti, membangun akses jalan, yang anggarannya masuk ke KemenPUPR, merevitalisasi destinasi wisata bersejarah seperti Borobudur anggarannya masuk ke Kemendikbudristek.

“Diharapkan nantinya akan dapat mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dari tiga aspek, yaitu aksesibilitas, atraksi, dan amenitas, serta dari sisi 2P yaitu promosi dan partisipasi pelaku swasta. Kita tentu juga ingat Presiden mengharapkan destinasi pariwisata yang prioritas harus betul-betul siap. Jadi pembangunan lima destinasi super prioritas diharapkan telah betul-betul memenuhi level kesiapan,” katanya.

Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021 sendiri turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binar Pandjaitan; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar; Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong.(Olpah Sari Risanta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version