Keren Banget, Siswi SMK-PPN Kementan Sukses Budidayakan Bawang Merah

0

 

Banjarbaru – Perjuangan dua siswi Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru membudidayakan tanaman bawang merah tidak sia-sia. Karena mereka berhasil panen bawang merah dengan sempurna pada musim tanam kedua.Hal ini sekaligus mengobati kegagalan musim tanam pertama akibat cuaca yang tidak menentu.

Langkah Indana dan Maisya, siswi kelas 11 program keahlian agribisnis tanaman pangan dan hortikultura (ATPH) SMK-PP Negeri Banjarbaru, mengembangkan budidaya bawang patut diacungi jempol.Karena bawang merah sendiri belakangan terbilang langka dan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Kalsel. Tak hanya itu sangat sedikit generasi muda yang mau menekuni budidaya tanaman “primadona” bawang merah.

“Alhamdulillah, hari ini kita panen perdana pada musim tanam kedua setelah kemaren kita gagal panen di tanam pertama,” ujar Indana di sela-sela kegiatan panen perdana, Sabtu,di Banjarbaru, (15/04/2023).

Indana dan Maisya, adalah siswi kelas 11 program keahlian agribisnis tanaman pangan dan hortikultura (ATPH) SMK-PPN Banjarbaru yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang ditawarkan oleh Kementerian Pertanian.

 

 

Dua siswi cerdas ini menamai grupnya dengan sebutan Kelompok Bawang Intan Naisya. Kelompok  ini pun lebih fokus pada usaha budidaya bawang Merah. Bermodalkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah dan tekad yang kuat, Indana dan maisya memulai usaha budidaya bawang merah ini sejak mei 2022 lalu.

“Hari ini kita panen sebanyak 70Kg bawang belum susut, itu dari satu bedeng. Diperkirakan total bawang setelah semua di panen mencapai 560 kg.” cerita Indana tentang panen perdananya .

Indana sendiri mengaku,budidaya bawang merah di Kalimantan ini tidak seindah yang dibayangkan. Bahkan prosesnya bukan tanpa hambatan. Hal ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu. Dan inilah yang menjadi salah satu faktor gagalnya panen bawang milik mereka di musin tanam pertama. Kendati sempat mengalami gagal panen pada tanam pertama, Indana dan Maisya tetap bersemangat dan tida pantang menyerah. Dan puncaknya mereka berhasil panen pada tanam kedua.

Keberhasilan dua siswi ini semakin menegaskan jika pemerintah serius mendorong Regenerasi Petani dan Penumbuhan jiwa wirausaha pertanian. Kementan pun sangat konsen dan fokus dengan program yang satu ini.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini melalui pendidikan vokasi pada Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) akan hadir para petani milenial yang berkualitas.

“Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial.Pendidikan vokasi harus dapat menciptakan generasi milenial yang memiliki karakter seorang petarung, tidak mudah menyerah, dan memiliki jiwa yang tangguh,” kata Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” tegas Dedi.(Olpah Sari Risanta/Adv).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!