Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan, Petani Kalimantan Barat Siap Dukung Genta Organik

0

 

Melawi –  Kementerian Pertanian  (Kementan) terus mendorong para petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha taninya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan terus mendorong para petani menggunakan pupuk organik, Varietas Unggul Baru (VUB) dan tetap menerapkan pupuk berimbang.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah, adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.

“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” ujar Syahrul dalam berbagai kesempatan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan dari berbagai hasil riset dan pengalaman petani, yang menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia saja, juga pupuk organik, pupuk hayati, mikroorganisme lokal dan pembenah tanah.

“Pupuk organik, hayati dan pembenah tanah petani mampu membuat sendiri, asalkan mau. Tidak ada alasan untuk tidak menyuburkan tanah di saat pupuk mahal,” tegasnya.

Sementara itu bermitra dengan Komisi IV DPR RI, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dengan pelaksananya adalah Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru. menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar).

 

 

Bimtek sendiri diadakan pada pada Kamis, (2/3/2023) mengusung tema Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) sebagai strategi agribisnis pertanian bagi pemula.Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh 70 orang peserta dari Poktan dan Penyuluh Pertanian. Serta perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Penanggung jawab pelaksana kegiatan, yang juga Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso mengungkapkan, saat ini betapa pentingnya pertanian organik , khususnya untuk diterapkan bagi para petani pemula.

“Karena itulah kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dalam berusaha tani, baik itu pengetahuan maupun keterampilan petani begitu pula dengan penyuluh,” ungkapnya.

Anggota Komisi IV DPR-RI, Yessy Melania yang  hadir pada pembukaan kegiatan ini, menyatakan dukungannya terhadap gerakan tani organik ini. Ia menilai, langkah Kementan dalam menginisiasi genta organik ini sudah tepat. Terlebih lagi dikemas dalam bentuk bimtek, sehingga para peserta diharapkan mampu menyerap materi dan juga sebagai media diskusi antara peserta dengan pemateri.

Kegiatan sendiri disambut antusias para peserta. Hal ini terlihat dari antusiasnya peserta yang kerap bertanya saat sesi materi berlangsung. Salah satunya adalah Andi, Petani asal Kecamatan Nangga Pinoh.

“Senang sekali! Ini pertama kalinya saya mengikuti bimtek seperti ini, banyak pengetahuan baru yang saya dapat terutama mengenai pertanian organik. Saya yakin gerakan pertanian pro organik ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian tanpa harus mencemari linkungan,” ucap Andi.(Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!