Dongkrak Potensi Petani Milenial d Kalsel, Kementan Siapkan Tempat Magang
Banjarbaru – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama IFAD terus mendukung anggaran transformasi berkelanjutan di daerah pedesaan melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Services (YESS).
Kehadiran program YESS dinilai merupakan upaya percepatan regenerasi petani di Indonesia tak terkecuali Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.
“Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun – 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” kata Dedi Nursyamsi.
Guna terus mencetak generasi muda bidang pertanian terutama di Kalimantan Selatan, PPIU Kalimantan Selatan sebagai pelaksana Program Yess di Kalsel Kembali akan rencana pelaksanaan permagangan bagi calon penerima manfaat (CPM) Program YESS.
Pelaksanaan pemagangan sendiri diawali dengan penandatanganan kerjasama dengan tempat Permagangan, Senin (9/05/2022) antara Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru dengan Tempat Permagangan.
Pada kerjasama ini, tempat magang siap melaksanakan Pemagangan bagi Penerima Manfaat Program YESS diantaranya adalah PT. Buana Karya Bakti, yang akan menyelenggarakan Magang dan siap merekrut menjadi tenaga kerja sebanyak 20 orang dengan skema, kepala kerja lapangan dari area intervensi Program YESS.
Selanjutnya ada pula PT. Siska, yang bersedia menjadi tempat Magang dan sekaligus merekrut 20 tenaga magang untuk menjadi tenaga kerja dengan komptensi Ruminansia Pemula (SAPI) yang akan bekerja pada bidang pengelolaan Sawit -Sapi.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, menjelaskan Program Pemagangan Bersertifikat ini bertujuan untuk menghasilkan wirausaha muda pedesaan di bidang pertanian. Melalui program ini pula ada kebersinambungan tenaga kerja yang kompeten maupun berwirausaha di bidang pertanian.
“Program Permagangan Bersertifikat nantinya akan menghasilkan wirausaha muda pedesaan di bidang pertanian, yang kompeten,” jelas Budi Santoso.
Sementara itu Konsultan PPIU Kalsel, Soedjatmiko, mengungkapkan kegiatan ini nantinya akan ada Sertifikat yang diperoleh dari peserta magang adalah berdasarkan SKKNI yaitu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
“Selanjutnya adalah rumusan kemampuan keqiatan yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/ atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundalg-undangan,” tambah Soedjatmiko.
Nantinya kegiatan pemagangan di Kalimantan Selatan akan diikuti 80 Orang Penerima Manfaat Program Yess untuk mengikuti Program Pemagangan Bersertifikat, dari kabupaten Banjar, Tanah laut dan Tanah Bumbu.(Olpah Sari Risanta).
