Moncernya Kinerja Bank Kalsel di Awal Tahun 2022

0

Dirut Bank Kalsel : Secara Umum Bank Kalsel Itu Sehat

Banjarmasin– Kinerja Bank Kalsel di kuartal pertama cukup menggembirakan. Itu bukan hanya dilihat dari pertumbuhan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu saja.

Data Kinerja Bank Kalsel yang disampaikan kepada sejumlah media menyebutkan posisi Aset per 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp17,57 triliun, mampu tumbuh sebesar 9,49% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp16,04 triliun (yoy). Hal ini juga ditunjang dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), dimana per 31 Maret 2022 mampu mencatatkan sebesar Rp14,51 triliun atau tumbuh 9,69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp13,23 triliun (yoy).

Direktur Utama Bank Kalsel, Hanawijaya, mengatakan memang tidak mudah bagi Bank Kalsel untuk menghadapi tantangan sekaligus menjaga amanah Pemegang Saham untuk turut berkontribusi terhadap pengembangan perekonomian daerah. Karena itulah, manajemen Bank Kalsel pun terus menempuh langkah strategis termasuk selalu melakukan evaluasi secara berkala.

“Hal ini sangat penting dilakukan untuk memastikan dan memonitor strategi bisnis yang telah ditetapkan, dapat berjalan secara optimal.Terlebih perkembangan teknologi informasi menuntut kami di industri perbankan harus selalu berbenah dan bertransformasi dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman,” ungkap Direktur Utama Bank Kalsel, Hanawijaya, Minggu (8/5/2022).

 

 

Kondisi inilah menurut Hanawijaya yang juga harus disikapi dengan cermat dan bijak.Ada upaya inisiatif strategis yang benar-benar konkret dan wajar.Hal ini bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, perlu dirumuskan dan dievaluasi secara berkala guna memberikan capaian optimal terhadap hasil yang diharapkan.

Lebih jauh Hanawijaya juga membeberkan langkah-langkah strategis yang ditempuh Bank Kalsel di tahun 2022. Setidaknya langkah yang diambil memberikan hasil positif dari segi optimalisasi pendapatan, efisiensi biaya dan menjaga kualitas kredit.

“Pertama, Optimalisasi Pendapatan, sebagai upaya mempertahankan rentabilitas dalam tingkatan wajar, dimana salah satunya adalah dengan menjaga dan meningkatkan performa aset-aset Bank yang potensial mendukung pendapatan bisnis’” bebernya.

Disebutkan Hanawijaya, Bank Kalsel berhasil menunjukkan hasil menggembirakan. Posisi Aset per 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp17,57 triliun, mampu tumbuh sebesar 9,49% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp16,04 triliun (yoy). Hal ini juga ditunjang dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), dimana per 31 Maret 2022 mampu mencatatkan sebesar Rp14,51 triliun atau tumbuh 9,69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp13,23 triliun (yoy).

Terkait Efisiensi Biaya, Hanawijaya menyampaikan bahwa meminimalkan atau mengoptimalkan pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas. Biaya-biaya yang akan dikeluarkan disusun berdasarkan skala prioritas, yang memang penting dan berdampak dalam mendukung kinerja bank.

“Strategi ini berhasil memberikan dampak efektif dalam kinerja kami, dimana per 31 Maret 2022, Bank Kalsel mampu mencatatkan BOPO sebesar 69,32% dibanding tahun sebelumnya sebesar 69,94% (yoy). Hal ini menunjukkan, Bank Kalsel telah berhasil menekan biaya-biaya yang timbul sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan. Imbas dari langkah ini, per 31 Maret 2022 Bank Kalsel berhasil mencatatkan Laba sebesar Rp137,58 miliar lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp121,49 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 13,24%” kata Hanawijaya sembari memperlihatkan data-data konkret.

Bank Kalsel sendiri menerapkan strategi Menjaga Kualitas Kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan. Hal ini penting dilakukan dalam rangka memastikan kinerja kredit Bank Kalsel selalu berada dalam kondisi comply.

“Untuk kredit dan pembiayaan, Bank Kalsel mampu mencatatkan sebesar Rp11,47 triliun di posisi 31 Maret 2022, dengan kontribusi Kredit Konsumtif sebesar 53,98%, Investasi sebesar 29,41% dan Modal Kerja 16,61%. Catatan tersebut meningkat 3,02% (yoy) apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp11.13 triliun. Raihan ini turut menjadi salah satu faktor keberhasilan Bank Kalsel dalam menjaga Peringkat Komposit di level 2, dimana NPL (gross) berada di posisi 3,66% lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yakni 3,69% (yoy). Ini mengindikasikan, Bank secara umum Sehat” tambah Hanawijaya.

Atas pencapaian kinerja tersebut, manajemen dan keluarga besar Bank Kalsel sangat bersyukur. Meskipun diakui keadaan ekonomi global yang tidak menentu ,namun kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tetap mampu bertumbuh positif. Upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator sebesar Rp3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progress yang positif. Posisi per 31 Maret 2022 mencatatkan Modal Inti sebesar Rp1,89 triliun, tumbuh 3,86% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,82% (yoy).

“kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham, Gubernur dan Bupati/Walikota se-Kalimantan Selatan yang senantiasa memberikan dukungan, khususnya dalam upaya pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator. Tak terkecuali juga kepada DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalsel. Besarnya dukungan ini menjadikan kami semakin optimis mampu memenuhi ketetapan regulator, sekaligus memacu kami untuk berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sebagaimana tagline kami Setia Melayani, Melaju Bersama” ujar Hanawijaya.

 

 

Dosen STIE Pancasetia, Muhammad Risanta,SE,MM, menilai kinerja cemerlang ini membuktikan Bank Kalsel mampu menunjukkan performance sebagai sebuah bank yang sehat dan perkembangannya cukup menggembirakan. Faktor kepemimpinan yang dengan visi jauh ke depan dan kompaknya divisi-divisi salah satu indikator program-program dan kinerja sebuah bank menjadi baik dan semakin profesioanal.

“Ritme inilah yang harus dijaga, apalagi melihat perkembangan kinerja yang cukup menggembirakan di kuartal I, semua orang khususnya masyarakat di Banua optimisi, jika Bank Kalsel bisa menorehkan kinerja sepanjang tahun ini lebih baik dari kinerja tahun-tahun sebelumnya.” terang Risanta, yang juga Ahli Pers Dewan Pers.

Selain karena kinerja kuartal I yang cukup solid, optimisme itu juga didorong oleh manajemen resiko yang baik yang diterapkan Bank Kalsel dalam ketidakpastian global.Meskipun begitu Bank Kalsel pun tetap dituntut mampu memberikan peran penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat dalam sejumlah program-program termasuk mendorong selalu pengembangan UMKM di Banua. (Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version