Paman Birin :  Konsumsi Ikan Masyarakat Kalsel Tinggi

0

Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan Harus Sejahterakan Masyarakat Nelayan

Banjarbaru – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, mengatakan Posisi Angka Konsumsi Ikan (AKI) masyarakat Kalsel walaupun di masa pandemi Covid-19 tetap berada di atas rata-rata AKI regional kalimantan dan AKI nasional. Ikan gabus atau Haruan merupakan salah satu komoditas makanan yang paling banyak dicari masyarakat Banjar. Masyarakat Banjar sendiri sangat mengandalkan ikan gabus sebagai bahan makanan utama maupun tradisional

“Di Banua kami, ada namanya ikan haruan atau ikan gabus yang sangat digemari masyarakat Kalsel” sebut Sahbirin Noor saat memberikan pengantar  pada Seminar Internasional dan Pertemuan Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI) Ke-13, Senin (20/09/2021).

Konsumsi makan ikan gabus sendiri bisa pengaruhi laju inflasi. Hal ini dipengaruhi pula tingginya permintaan akan ikan gabus.Musim panas berkepanjangan menyebabkan produksi ikan gabus turun sedangkan permintaan tetap, yang berdampak kepada kenaikan harga ikan. Pemerintah sendiri melalui Tim Pengendalian Inflasi terpadu (TPID) berupaya menekan laju inflasi disebabkan oleh ikan Gabus. Bank Indonesia bahkan berupaya mengembangkan pembudidayaan ikan gabus berbasis tekhnologi. Pengembangan inovasi tekhnologi budidaya di harapkan bisa menjaga stok ikan gabus tetap tersedia walaupun musim panas berkepanjangan.

“ Pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama masyarakat nelayan. Salah satu terpenting adalah menjaga ekosistem dan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan,” kata Paman Birin.

 

Dijelaskan Paman Birin, Kalsel memiliki sumber daya kelautan sampai dengan 12 mil laut di 5 kabupaten pesisir laut.Potensi tersebut berada di daratan yang terdiri dari sungai, waduk, rawa, danau, dan genangan air yang tersebar pada 13 kabupaten dan kota.Ia pun kembali mengingatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan harus memberikan dampak besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

“ Eksisting sumber daya kelautan dan sumber daya perikanan daratan tersebut, semua harus mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama,” ujarnya.

Pemerintah sendiri mulai pusat hingga daerah terus menerus berpartisipasi, berkontribusi, dan berkolaborasi sesuai tugas dan fungsi serta kewenangannya masing-masing.Hal ini bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan pelaku usaha perikanan dan perekonomian daerah yang lebih baik

Karena itulah sambung Paman Birin melalui kegiatan seminar internasional dan pertemuan MPHPI ke-13, merupakan momentum strategis untuk bersama-sama memberikan sumbang pemikiran, ide, dan gagasan yang inovatif dalam rangka percepatan pengelolaan sumber daya perikanan secara terpadu.Bagi Kalsel sendiri diharapkan pembangunannya lebih berhasil guna, berdaya guna, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Pengembangan Teknologi Perikanan Lahan Basah Berbasis 5.0, untuk Mendukung Ekonomi Kerakyatan, menurut hemat kami sangat relevan, apalagi  di tengah situasi pandemi covid-19 ini.”tambahnya.

Meskipun begitu ia mengingatkan pengembangan teknologi perikanan lahan basah ini hendaknya tidak saja memperhatikan aspek pembangunan ekonomi,tetapi juga harus mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan lingkungan mengedepankan kearifan lokal.

“Sehingga program atau kegiatan yang akan dijalankan dapat terasa lebih “membumi” serta dapat memotivasi keterlibatan masyarakat setempat, terutama dengan memanfaatkan kearifan lokal yang harus dipertahankan dalam pelaksanaan pembangunan  perikanan yang berwawasan ekonomi lingkungan,” pesan Paman Birin.

Seminar Internasional dan MPHPI ke-13 juga dihadiri  Rektor ULM Banjarmasin, Sutarto Hadi yang menyampaikan opening speech, dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono,ST MM sebagai Keynote Speaker.Selain itu ak hanya melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, pembicarannya juga berasal dari sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Italia. (Olpah Sari Risanta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version