Pesantren Tahfizh Daarul Mansur Bikin Paman Birin Terharu

0

Ustadz Yusuf Mansur Apresiasi Dukungan Gubernur Kalsel

Bati-Bati – Keinginan dua tokoh banua Dharmawan Jaya dan H.Martinus serta masyarakat membangun pondok pesantren Tahfizh perlahan mulai terwujud. Selasa siang (09/11/2021) Pembangunan Pondok Pesantren Tahfizh bernama Daarul Mansur di Desa Bentok Darat Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut akhirnya  dimulai.

Begitu menginjakan kaki di kawasan Bentok Darat, Bati-Bati, Gubernur Kalsel pun diajak melihat langsung kawasan yang disiapkan untuk pesantren modern ini. Gubernur Sahbirin Noor pun langsung melakukan Peletakan batu pertama, bersama Ustadz Yusuf Mansyur (UYM), Bupati Tanah Laut Sukamta, Dharmawan Jaya, Guru Muhammad Martapura serta H Nurhin, Selasa (9/11).

Pembangunan Ponpes Daarul Mansur di lahan 5 hektare lebih ini disambut baik Gubernur Kalsel H.Sahbirin Noor. Bahkan ia sempat terharu dengan upaya mendirikan pesantren di bumi Pangeran Antasari, yang semakin menambah jumlah pesantren-pesantren di Kalimantan Selatan.

“Kita selaku pemerintah daerah menyambut baik pembangunan Ponpes Darul Mansur, melengkapi keberadaan pesantren yang sudah ada di Kalsel,” kata Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel.

 

 

Daarul Mansur nanti dapat menjadi laboratorium Alquran yang dapat mencetak generasi Alquran yang mumpuni dan berakhlakul karimah. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Ustadz Yusuf Mansyur terhadap pembangunan Ponpes Daarul Mansur.

“Alhamdulillah akan bertambah terus generasi penghafal Quran di Banua. Terus terang kalau melihat pesantren ulun jadi ingat masa kecil yang suka datang ke acara Musabaqah Tilawatil Quran. Ulun paling suka itu mendengar suara merdu para qori,. Karena itulah dibangunnya pondok pesantrean Tahfizh ini akan menjadi kebanggaan bagi Kalsel,” cerita Paman Birin.

Sementara Darmawan Jaya Setiawan selaku salah satu pemrakarsa pembangunan Ponpes Daarul Mansur mengatakan tanah seluas 5 hektar lebih yang rencana bakal dibangun pesantren tersebut merupakan wakaf dari H Martinus mantan Kadis PU Kalsel.

“Pak Martinus melalui menantunya Guru Muhammad telah mewakafkan tanah ini untuk pembangunan pesantren Tahfizh, dan ini meneruskan janji politik kami sewaktu maju jadi calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru pada 2020 lalu yaitu membangun pusat pendidikan Alquran Alhamdulillah, kini janji politik tersebut dapat terealisasi sekarang walaupun berada di daerah Bentok Darat Kabupaten Tanah Laut,” ujar Darmawan Jaya Setiawan dengan mata berkaca-kaca.

 

 

Lebih Jauh Darmawan Jaya Setiawan menjelaskan tujuan pembangunan pesantren Tahfizh Daarul Mansur adalah mencetak generasi muda yang bukan hanya hafal Alquran namun juga berakhlak, berkarakter serta berkompetensi.

“Pesantren Tahfizh Daarul Mansur ini merupakan cabang ke 11 di Indonesia,” kata Darmawan Jaya Setiawan yang juga sempat jadi Walikota Banjarbaru ,penganti Almarhum Najmi Adhani.

Senada dengan Gubernur Kalsel, Bupati Tanah Laut Sukamta mengapresiasi pembangunan Ponpes Tahfizh Daarul Mansur. Karena tanpa diduga pesantren modern yang menjadi bagian dari pondok pesantren Daarul Quran, dibangun di Kabupaten Tanah Laut.

“Dengan pembangunan Ponpes ini menambah jumlah pesantren yang ada, sejak saya menjabat bupati sudah 9 pesantren berdiri di Kabupaten Tanah Laut, Insya Allah Tanah Laut bisa menjadi pusat pendidikan Islam di Kalsel dengan semakin banyaknya jumlah pesantren,” sebut Kamta.

Ustadz Yusuf Mansyur (UYM) sendiri langsung memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan kepala daerah dalam hal ini Paman Birin dan Sukamta. Dalam Tausiah singkatnya Yusuf Mansyur juga mengatakan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap Al-Quran sejak usian. Keberadaan pesantren sebagai laboratorium pencetak kader-kader Tahfizh Quran diharapkan pula memberikan nilai ekonomi dan kebaikan bagi warga sekitarnya.

“Insya Allah dengan berdirinya pesantren maka perekonomian di sekitar juga semakin meningkat,” kata Yusuf Mansyur

Ustadz Yusuf Mansur juga berharap di Kalsel bakal  dapat membangun pusat pendidikan pesantren ke depannya

“Bila perlu setiap desa dapat berdiri pesantren, karena selain menjadi pusat pendidikan Islam juga dapat meningkatkan roda perekonomian,” harapnya.(Olpah Sari Risanta).

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version