STIE Pancasetia Terjunkan Mahasiswa Magang Ke NDF Sasirangan

1

Salah satu bentuk dukungan STIE Pancasetia terhadap Program Wirausaha Merdeka yang dicanangkan pemerintah.

 

Skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang santer digaungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, disambut antusias perguruan tinggi di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan Selatan.

Program integrasi kurikulum perguruan tinggi dengan dunia industri dilakukan sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta. Salah satunya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin.

Kampus yang diketuai Dr H Nurus Sjamsi, langsung menggerakkan sejumlah potensi kampus dengan mengirimkan sejumlah mahasiswa melakukan student exchange ke kampus lain, menimba ilmu dengan mengambil mata kuliah di kampus lain serta magang di berbagai industri strategis di seluruh Indonesia.

Tercatat ada sejumlah mahasiswa yang dikirimkan kampus Gila Marketing ini.Mulai Marjuki dan Sultan ikut Program Kewirausahaan Muda merdeka Tahun 2023 di UNPAD Bandung, serta 3 orang mahasiswa ikut Kewirausahaan Muda Merdeka di Untag Surabaya. Ketiga mahasiswa ini terdapat Dahliana (Akuntansi), Abda Tri Anggraini (Akuntansi) dan Ahmad Maulana (Manajemen).

Tiga nama terakhir ini pun sebelumnya menimba ilmu di NDF Sasirangan Bordir, sebuah kelompok perajin Sasirangan Kelompok Masyarakat Usaha Bersama, yang homebase-nya ada di kawasan Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, sejak September hingga Oktober 2023.

 

Para Dosen dan Mahasiswa STIE Pancasetia, melihat salah satu produk andalan Kalsel kain Sasirangan.

Sekedar diketahui Sasirangan Bordir NDF merupakan potret usaha mikro yang terus berkembang dengan dukungan pemerintah daerah yang membudayakan sasirangan sebagai pakaian dinas, tingginya permintaan, serta dukungan BNI sebagai penyalur KUR untuk pembiayaannya.

“Wirausaha Merdeka adalah bagian dari program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.Nah STIE Pancasetia pun mengambil peran dengan menerjunkan mereka ke lapangan,” terang Dr Ernawati SE MM, Wakil Ketua Bidang Kerjasama Kemahasiswaan dan Alumni, STIE Pancasetia Banjarmasin, kepada awak media, Kamis (30/11/2023).

 

Tiga mahasiswa STIE Pancasetia didampingi Dr Ernawati, Wakil Ketua Bidang Kerjasama Kemahasiswaan dan Alumni STIE Pancasetia melihat dan mempraktekkan membuat pola desain Kain Sasirangan.

Program pemagangan sendiri menurut Ernawati salah satu mendukung penuh program Wirausaha Merdeka. Program ini merupakan salah satu upaya dari Kemendikbudristek untuk mendukung penuh terciptanya wirausaha mahasiswa di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 memiliki target pada tahun 2024 akan tercipta 1 juta wirausaha baru.

“Tentunya ini juga sangat selaras dengan filosofi STIE Pancasetia yang dikenal sebagai kampus Gila Marketing, yang memiliki kekhususan ciri khas kampus di Kalsel dan Kalimantan. Karena membekali mahasiswa dengan program bisnis yang melatih kewirausahaan dan dijalani mahasiswa di semester 6,”kata Ernawati.

sebagai kampus gila marketing ada kekhususan cirikhas, dimana mencoba bekal bagi mahasiswa program sarjana melalui program bisnis mahasiswa pelatihan kewirausahaan. Yg dijalani semua mahasiswa di semester 6.

Sekedar informasi Wirausaha Merdeka adalah bagian dari program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Program Wirausaha Merdeka berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi Pelaksana Program mengembangkan pembelajaran wirausaha yang mampu mengasah jiwa kewirausahaan, mendorong peningkatan pengalaman wirausaha dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa. (Olpah Sari/Risanta).

1 thought on “STIE Pancasetia Terjunkan Mahasiswa Magang Ke NDF Sasirangan

  1. Optimalisasi peran PBJP biaya APBN atau APBD sebesar 15 Miliar,penyelenggara Swakelola tipe IV ,untuk membantu UMKM atau koperasi dapat meningkatkan Marketing Lokal Banjar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version