Tips Menulis Bagus Bagi PR Dari Ahli Pers Dewan Pers

0

ASN Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin Dibekali Ilmu Jurnalistik

Mau menulis bagus layaknya wartawan profesional ? Susah mencari angle penulisan dan ringkas kalimat  serta enak dibaca? Syaratnya pahami struktur penulisan dan banyak membaca tulisan karya jurnalistik serta buku-buku berkualitas. Pastikan menulis sambil naskahnya dibaca untuk menyelaraskan padanan kalimat yang sesuai penulisan berbasis jurnalistik.

Demikian tips singkat Ahli Pers Dewan Pers Muhammad Risanta, saat berbagi pengetahuan penulisan jurnalistik kepada ASN (Kehumasan-PR) Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin, Kamis (16/11/2023).

“Setiap orang dianugerahi kemampuan menulis, hanya saja tingkatannya berbeda-beda. Karena itu manfaatkan anugerah menulis ini untuk memberikan manfaat kepada orang banyak, seperti halnya ASN atau bagian kehumasan maupun Public Relations (PR). Karena dinamisasi organisasi dan program-programnya membutuhkan sarana menyampaikan kepada publik, seiring dengan era keterbukaan publik saat ini,” ujar Muhammad Risanta, saat menjadi pembicara Sosialisasi Penulisan Jurnalistik Untuk Media Sosial dan Media Massa, di Aula Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin, Landasan Ulin, Banjarbaru,Kamis (16/11/2023).

 

 

Menurut pria yang juga wartawan CNN Indonesia ini, sebagai orang yang berada di garis depan penyampai info-info penting bagi publik, Humas dan PR harus memiliki kemampuan menulis. Karena itulah dia menyarankan setiap petugas PR untuk belajar menulis atau mengikuti kursus menulis. Karena banyak info dimasukkan ke media publik tentu gaya penulisan menyesuaikan dengan kaidah jurnalistik.

“Jangan ragu untuk mengikuti kelas-kelas jurnalistik atau in-house training seperti saat ini.Karena ini untuk menunjang kemampuan dan keahlian para PR dan Humas bagaimana bisa menulis dengan baik layaknya seorang wartawan profesional sekelas Tempo, Kompas, Gatra, Detik.Com, CNN Indonesia atau media-media lainnya yang sekelas dan kualitasnya tidak diragukan,” terang Risanta yang sehari-hari menjadi Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin.

 

Pelatihan menulis bagi Humas dan PR sangat penting dalam memudahkan informasi sampai kepada publik dengan baik dan profesional.

Dalam menulis yang baik tentu PR terlebih dahulu memahami dasar-dasar penulisan jurnalistik, seperti memahami filosofinya seperti 5W 1H + 1S (safety).Disamping itu teknik penulisan menggunakan prinsip piramida terbalik, yang diyakini lebih mengedepan info-info terpenting dalam teras berita.

“Kalau ini bisa diterapkan Insya Allah para Humas dan PR seperti di kantor ini bisa menghasilkan tulisan berbobot dan sangat mudah masuk maupun naik dalam pemberitaan di media massa, terutama media cetak dan online,’’ demikian Risanta memberikan tips khusus.

Risanta pun membeberkan apa saja tulisan yang bisa dibuat oleh seorang anggota tim kehumasan atau PR. Salah satunya adalah Press Realese, advetorial, Iklan Layanan Masyarakat termasuk Annual Report.Karenanya jika seorang petugas atau pegawai Humas dan PR suatu lembaga bisa menulis dengan baik dan setara wartawan, maka tulisannya akan enak dibaca serta memudahkan informasi sampai ke publik dengan tepat dan berdampak baik bagi instansi maupun masyarakat itu sendiri.

 

Para ASN Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin surprise mendapat pengetahuan khusus Menulis Layaknya Wartawan Profesional dari Ahli Pers Dewan Pers, Muhammad Risanta.

Sementara itu Kepala Kantor Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin Muhammad Wahyuni, melalui Kasubag TU Muhammad Haris mengapresiasi kegiatan peningkatan kapasitas ASN instansi melalui Sosialisasi Penulisan Jurnalistik Untuk Media Sosial dan Media Massa.Terlebih narasumbernya merupakan tokoh pers muda Banua yang sangat kompeten dalam penulisan dan wawasan ilmu jurnalistik.

“Ini merupakan yang pertama kali kami adakan untuk pegawai. Alhamdulillah kami sangat mendapat ilmu terbarukan dan pengetahuan serta keterampilan dalam penulisan. Harapannya ini akan memberikan manfaat bagi semua pegawai bisa menulis dan menyampaikan informasi, apakah itu program kerja, layanan pembuatan paspor atau hal-hal menyentuh untuk kepentingan dalam pelayanan publik yang baik dan profesional,” ucap Muhammad Haris.

Ke depan kegiatan seperti ini akan terus berlanjut dalam upaya meningkatkan kualitas menulis di kalangan pegawai. Program ini salah satu gerakan memberdayakan pegawai untuk mahir menulis, tak hanya untuk publikasi namun tidak menutup kemungkinan menulis buku. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version