GAPKI Kalsel Tunjukan Komitmen Lestarikan Lingkungan Di Mana Saja

0

Delegasi GAPKI Kalsel ikut serta dalam penanaman Mangrove dalam rangkaian Borneo Forum Ke-6 di Tarakan, Kalimantan Utara.

 

Upaya melestarikan lingkungan tak hanya dilakukan aktivis lingkungan hidup, namun juga dilakukan pelaku usaha berbasis perkebunan. Salah satunya dari kelompok industri perkebunan kelapa sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Seluruh Indonesia (GAPKI).

Ini pula yang dilakukan para GAPKI Kalsel dibawah kepemimpinan Eddy S Binti, yang ikut berperan dalam penanaman massal ratusan batang pohon Mangrove di kawasan belakang Islamic Center Baitul Izzah kota Tarakan, Rabu (15/11/2023) bersama anggota GAPKI seluruh Indonesia. Bersama rombongan GAPKI pusat yang dihadiri langsung Ketua Umum (Ketum) GAPKI pusat, Eddy Martono, mereka pun beramai-ramai menanam satu persatu Mangrove sebagai salah satu spesies tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai atau tepian sungai. 

Kegiatan penanaman Mangrove salah satu rangkaian acara yang dilakukan GAPKI dalam Borneo Forum ke-6 dan merupakan bentuk komitmen GAPKI menjaga kelestarian lingkungan.

Bagi GAPKI Kalsel sendiri menurut Eddy S Binti yang didampingi Sekjen GAPKI Kalsel, Hero Setiawan, Khairuddin (Sekretaris Eksekutif)  adalah salah satu bentuk aksi nyata peduli lingkungan. Aksi ini tidak hanya dilakukan di Banua, namun juga di mana saja termasuk di Tarakan , kota ujung utara pulau Kalimantan atau Provinsi Kalimantan Utara.

“Komitmen kami adalah di mata bumi dipijak disitu kita bisa menanam sebagai bagian penghijauan atau di Kalau di Kalsel Gubernur Paman Birin menyebutnya Revolusi Hijau untuk anak cucu kita. Nah ini juga bentuk kepedulian nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, yakni menanam massal tanaman Mangrove,” ujar Eddy S Binti.

Eddy Juga menyebut jika kawasan penuh dengan tanaman Mangrove otomatis fungsi dapat menjadi penyaring air alami. Ketika air mengalir melalui hutan mangrove, akar-akarnya bertindak sebagai penyaring alami. Pohon bakau akan menahan dan mengikat lumpur, sedimen, dan partikel-partikel padat lainnya yang terbawa oleh air dari sungai atau laut.

“Karena itu kami di daerah khususnya di Kalsel sangat selaras dengan GAPKI Pusat  dalam program penghijauan. Hal ini  menunjukkan komitmennya sebagai bentuk konsistensi kepedulian dalam menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Sementata itu Ketua Umum GAPKI Eddy Martono mengatakan, tanaman mangrove ini menyerap Karbondioksida sehingga mengurangi emisi karbon.

“Pelestarian mangrove ini dicanangkan pemerintah sebanyak 1 miliar batang. Kami menargetkan bisa menanam 10 Ribu batang. Nah penanaman Mangrive ini juga kami lakukan di daerah lainnya di tanah air,” kata Eddy Martono.

Pihaknya pun mengakui melalui program penanaman ini adalah upayamenyelamatkan kawasan ini. Terlebih Mangrove ini berfungsi menjadi rumahnya atau habitat flora dan fauna, seperti ikan dan kepiting.

“Ekosistem ini harus dijaga dengan baik. nah kita juga sebenarnya bukan hanya di sini tapi melaksanakan di provinsi lain juga yang sudah terlaksana di Kalteng dan Kaltim,” terangnya lagi.

Program penanaman sekaligus penghijau sendiri tegasnya adalah wujud komitmen GAPKI untuk kepedulian lingkungan yang telah di amanahkan ketiap cabang di setiap Provinsi agar terus menjaga.

“Tak hanya Mangrove semata, kami juga berkomitmen penghijauan lewat penanaman itu, terdapat tanaman lain juga perlu dilestarikan. Sasaran GAPKI sendiri dalah dalam upaya mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” tutupnya.

Sebelumnya Borneo Forum ke-6 yang diadakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengusung tema ‘Mewujudkan Sawit Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Rakyat’, dibuka secara resmi oleh Ketua Umum GAPKI Eddy Martono dan dihadiri langsung Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal Arififn Paliwang, Walikota Tarakan, Khairul, Selasa (14/11/2023)  di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Dalam Borneo Forum ini, pada hari pertama digelar sejumlah sesi talkshow (diskusi). Beragam tema pun mewarnai pertemuan penting para pengusaha kelapa sawit ini, mulai  Program Peremajaan Sawit Rakyat dan Keterlanjuran Area Lahan yang Masuk Kawasan Hutan, dan Fasilitas Kebun Masyarakat. lengkap dengan para pembicara atau arasumber yang kompeten di bidangnya.(Olpah Sari/Risanta).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version