Merawat Sinergi Mengendalikan Inflasi Pangan di Kick Off GNPIP Kalsel

0

Tanjung – Lajunya inflasi pangan memang menjadi persoalan tersendiri yang mengiringi perjalanan ekonomi Indonesia.Beragam langkah dan kebijakan pun dilakukan pemerintah dalam menekan sekaligus mengendalikan inflasi pangan dari sis suplai.

Presiden Jokowi sendiri memberikan arahan bagaimana upaya dan langkah konkret dilakukan dan terpadu dalam pengendalian inflasi pangan yang mempengaruhi stabilitas ekonomi.Hal ini disampaikannya Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Nasional 2022 untuk memperkuat sinergi dalam upaya untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi pangan dari sisi suplai, yang menghasilkan tindak lanjut yakni Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Gayung bersambut arahan ini pun dieksekusi  Bank Indonesia secara nasional. Salah satunya adalah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan. Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan kegiatan Kick Off  Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalsel, Sabtu lalu (10/9/2022), di Tanjung, Kabupaten Tabalong.

Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Kalsel yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bupati Tabalong, Wakil Bupati Tabalong, Anggota TPID, serta stakeholders lainnya.

 

 

“Dalam jangka pendek, implementasi GNPIP akan difokuskan pada kegiatan pasar murah yang didukung ketersediaan dana dari APBD untuk menjaga daya beli masyarakat pasca pengalihan subsidi BBM,” ungkap Imam Subarkah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi (KPwBI) Kalimantan Selatan.

Imam Subarkah juga menegaskan momentum pemulihan ekonomi Kalsel perlu terus dioptimalkan melalui berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat, antara lain melalui menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok.

“Hal ini karena bahan pangan pokok memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Disatu sisi menurut Imam, sinergi dan koordinasi perlu terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan. Selain itu, perlu didorong penguatan komunikasi kebijakan untuk membangun awareness guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kestabilan harga.

 

 

Gubernur Kalimantan Selatan  H.Sahbirin Noor memberikan apresiasi atas berbagai langkah dan gerak cepat yang dilakukan TPID dalam upaya merespon tingginya inflasi harga pangan bergejolak (Volatile Foods).

“Kick Off GNPIP Kalimantan Selatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan langkah-langkah pengendalian sisi supply secara lebih integratif, masif, dan berdampak luas dalam pengendalian komoditas pangan yang sangat diperlukan masyarakat” ujar Sahbirin Noor dalam sambutan tertulisnya.

Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel, menekankan setiap SKPD perlu memperhatikan sumber-sumber inflasi di Kalimantan Selatan dan melakukan langkah cepat guna mengurangi disparitas pasokan dan harga antar wilayah.

Sementara itu Bupati Tabalong, menyatakan dukungan penuh dalam upaya pengendalian inflasi salah satunya melalui peningkatan produksi tanaman pangan untuk menjaga ketersediaan pasokan.

Sejumlah program unggulan yang dilaksanakan dalam GNPIP di Kalsel sendiri diantaranya terdapat penyelenggaraan pasar murah oleh TPID Provinsi Kalimantan Selatan yang akan diperluas dengan pasar murah oleh TPID Kabupaten dan kota.

Yang tak kalah penting adalah  gerakan penanaman bawang merah dan cabai dengan total bibit yang akan diberikan dalam rangkaian program ini berjumlah 77.000 bibit. Bibit bawang merah dan cabai sendiri  merupakan  bantuan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel dan Bank Indonesia.

Selanjutnya, terdapat bantuan subsidi bibit haruan subsidi BBM nelayan, bantuan pakan ternak ayam petelur, pengembangan sistem informasi pangan; perluasan kerjasama antar daerah, peningkatan produktivitas produsen, dan penguatan koordinasi dan komunikasi. Program-program tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan ketahanan pangan di daerah serta mampu mengendalikan inflasi pangan.(Olpah Sari Risanta).

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version