Congratulation ! BI Kantor Perwakilan Kalsel Terbaik Implementasikan QRIS

0

Jakarta-Kabar menggembirakan di penghujung bulan Nopember 2021. Diam-diam Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan memiliki prestasi khusus. Kabar ini disampaikan langsung Kepala Grup Operasional Kebijakan Utama Departemen Regional Bank Indonesia, Dr.Suryono.

Saat pembukaan Festival ANTASARI (Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini) dan dan Pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Wilayah Kalimantan Selatan , Senin (29/11/2021) melalui hybrid, Suryono, memuji kinerja bagus Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan. Yang teranyar adalah dibawah kendali Amanlison Sembiring, Bank Indonesia Kalimantan Selatan terbaik dalam pengimplementasian QRIS (Quick Response Code Indonesian Standart) sebagai alat pembayaran digital se-Kalimantan.

“Pertumbuhannya paling tinggi dan terbaik implementasinya untuk  QRIS. Terima kasih buat pak Amanlison. Semoga ini menjadi inspiring dan motivasi bagi daerah lainnya.Kami mengharapkan pula capaian positif ini dapat terus ditingkatkan melalui event yang hari ini dilaksanakan, Festival Antasari guna mengakselarasi dan melakukan transpormasi digital , melalui rencana kerja TP2DD Kalsel 2021-2025.Akhir kata selamat buat pa Amanlison,” kata Suryono.

Sekedar diketahui QRIS menjadi salah satu program unggulan khususnya dalam integrasi ekonomi keuangan digital nasional. Sekaligus sebagai sarana pengembangan UMKM di Indonesia. Metode pembayaran nontunai ini dapat diakses nasabah dengan memindai kode QRIS merchant.

 

 

Perkembangan teknologi digital seperti saat ini haruslah diiringi dengan inovasi dan perluasan sejumlah kebijakan di bidang Sistem Pembayaran, salah satunya melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Berbagai kerjasama dengan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP), Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait terus dilakukan guna mewujudkan keuangan yang inklusif, serta meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring, menjelaskan apa yang diraih semata-mata untuk program pemerintah dalam rangka memudahkan masyarakat bertransaksi non tunai. Apalagi di tengah pandemi keberadaan QRIS sangat berarti sekali dalam menjembatani transaksi perdagangan di lapangan dan berbagai tempat serta suasana.

Selain itu Inovasi pembayaran digital melalui scan QR code atau QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) terus digalakkan untuk menjangkau penetrasi pasar dan akseptansi masyarakat dalam bertransaksi ritel.

“Alhamdulillah, perkembangan merchant QRIS meningkat signifikan dengan Kalsel menduduki top 10 Provinsi dalam persentase pencapaian QRIS terbanyak. Kerja sama dengan Kementerian Perdagangan melalui Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai) QRIS menjadi momentum dalam memasuki era new normal. Program ini akan terus diperluas sebagai solusi pembayaran nirsentuh dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Sampai dengan 19 November 2021, merchant QRIS di Kalsel tercatat telah mencapai 162 ribu merchant,” jelas Amanlison.

 

 

Ditambahkan Amanlison, pengembangan QRIS cross border atau antarnegara dengan Thailand melalui peluncuran SNAP (Standar Nasional Open API Pembayaran) dapat menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat, terutama bagi wisatawan kedua negara.

“ Ke depannya akan semakin banyak kerja sama antar negara seperti ini, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Kalimantan Selatan,” tambahnya.

Karena itu pula sebut Amanlison , pada momentum yang baik ini, sebagai bentuk nyata untuk mendorong ekonomi dan keuangan digital, Kantor Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Festival ANTASARI (Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini) pada 29 November hingga 2 Desember 2021.

“Rangkaian acara Festival ANTASARI terdiri dari pembukaan acara, pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kalimantan Selatan, penyusunan rencana kerja TP2DD, dan webinar series mengenai isu sistem pembayaran terkini. Dan pada hari ini akan dilaksanakan pembukaan Festival ANTASARI dan dilanjutkan dengan pengukuhan TP2DD di Kalsel serta webinar series 1,” beber Amanlison Sembiring.

Dalam kesempatan itu Amanlison Sembiring juga, mengabarkan perkembangan perekonomian Kalimantan Selatan secara kumulatif mulai menunjukkan pemulihan. Pada Triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan tercatat 4,82% (yoy), meningkat dibanding Triwulan II 2021 yang sebesar 4,41% (yoy). Sedangkan perkembangan dari sisi stabilitas harga, inflasi Kalsel diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun 2020, na namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional (3% ± 1%). Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan perbaikan daya beli masyarakat.

Dari sisi ekonomi digital, Kalsel mengalami peningkatan nominal transaksi retail melalui SKNBI (Sistem Kliring Nasional BI) dan transaksi wholesale melalui RTGS pada triwulan I hingga triwulan III 2021. Hal ini sejalan dengan pola peningkatan konsumsi rumah tangga yang didorong oleh mobilitas masyarakat.

 

Pemerintah melalui Bank Indonesia selalu mendorong pengembangan sektor UMKM, termasuk dalam pemanfaatan QRIS dalam transaksi produk mereka.

Sedangkan penggunaan APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu), secara nominal penggunaan kartu ATM/Debet, kartu kredit, e-money card based mengalami peningkatan dari triwulan I hingga triwulan III 2021. Hal ini menunjukkan bahwa APMK menjadi pilihan masyarakat Kalsel untuk bertransaksi.

Berdasarkan  sisi e-commerce dan transportasi online pada tiap triwulan di tahun 2021, Kalsel juga tercatat mengalami peningkatan. Pemenuhan kebutuhan masyarakat pun semakin bergantung dengan produk dan layanan yang dihadirkan melalui platform digital.

“Pandemi COVID-19 masih belum berakhir namun optimisme pemulihan ekonomi harus tetap digaungkan. Kita tetap menjaga protokol kesehatan dengan 6M, yang salah satunya menggunakan pembayaran digital untuk tetap physical distancing. Pola konsumsi masyarakat pun bergeser dalam bertransaksi menggunakan platform digital dengan fasilitas layanan keuangan yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CeMuMuAH),” imbuhnya. (Olpah Sari Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version