Kemenparekraf Dukung ”Indonesia Spice Up The World” di National Day Expo Dubai 2020

Jakarta– Indonesia sejak lama dikenal sebagai salah satu penghasil rempah-rempah terbaik di dunia. Rempah-rempah  nusantara menjadi salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Saat ini rempah khas Indonesia semakin populer dan menarik perhatian dunia. Hal ini tercatat dengan  tingginya produk rempah-rempah khas Indonesia yang banyak diekspor ke berbagai negara, mulai  lada, pala, cengkeh, , hingga kayu manis.

Seperti yang dilansir Katadata, ekspor rempah di Indonesia pada Januari-April 2020 mencapai US$218,69 juta, atau meningkat 19,28% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Bahkan berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization (FAO), pada 2016 Indonesia pernah menempati peringkat ke-4 sebagai negara penghasil rempah di dunia.

Upaya mendorong peningkatan ekspor rempah Indonesia terus dilakukan. Salah satunya melalui program “Indonesia Spice Up The World” ” di National Day Expo Dubai 2020, Uni Emirat Arab yang dilaksanakan pada Kamis (4/11/2021) waktu setempat Peluncuran program “Indonesia Spice Up The World” ini pun didukung penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

 

 

Sekedar diketahui Indonesia Spice Up The World (ISUTW) adalah sebuah program strategis nasional pemerintah dengan tujuan meningkatkan nilai ekonomi di bidang pariwisata, perdagangan, dan investasi melalui industri gastronomi. Program nasional yang saat ini dikordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini sudah digodok sejak Juni 2020 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Asosiasi, Pemerintah, dan Media).

Sebagai salah satu upaya perluasan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia di mancanegara, program ini dilakukan jangka panjang, yaitu dari 2021 hingga 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya yang mengutip pernyataan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mengatakan Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah yang menjadi komoditas unggulan di Eropa sejak ratusan tahun yang lalu. Kejayaan rempah-rempah Indonesia tersebut harus dikembalikan dengan meningkatkan produksi di hulu dan di hilir.

“Kita juga harus terus memperkenalkan keunggulan rempah-rempah Indonesia ke seluruh penjuru dunia, salah satunya melalui program ‘Indonesia Spice Up The World’,” kata Sandiaga Sandiaga Uno.

 

 

Sandiaga menyebutkan, Kemenparekraf bersama dengan Kementerian dan Lembaga serta pihak-pihak terkait telah menyiapkan empat pilar yang menjadi konsep utama pengembangan Indonesia Spice Up The World. Keempat pilar tersebut pertama adalah  Rempah, Produk Bumbu, dan Pangan Olahan (Produksi, Expert, Kemasan, Pameran Bumbu, dan pendampingan pembiayaan).Selanjutnya  Restaurant Indonesia (Redesain, Promosi, Chef, Patokan Bahan Baku, Kolaborasi).

“Selanjutnya Promosi Kuliner (Festival, Konten Digital, Event Kolaborasi Media, Pameran, Forum – Forum Conference). Dan terakhir Indonesia Destinasi Kuliner (pola perjalanan tematik, penyiapan destinasi gastro, travel, dan konten destinasi kuliner),” sebut Menparekraf Sandiaga Uno.

Melalui empat pilar inilah maka target ‘Indonesia Spice Up The World’ sampai dengan tahun 2024 akan hadirnya 4.000 restoran yang menjual kuliner Indonesia di luar negeri ,Tak hanya itu terjadi peningkatan nilai ekspor bumbu jadi dan bumbu sederhana menjadi sebesar 2 miliar dolar AS

Peluncuran program “Indonesia Spice Up The World” ” ini dilaksanakan di Paviliun Indonesia dan di Panggung Utama National Day Expo Dubai 2020 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dengan menayangkan video konten multimedia khusus Indonesia Spice Up The World yang mengusung tema “Then, Now and Tomorrow”.

 

 

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya mengatakan video ini menampilkan potensi kuliner dan rempah Indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang dan capaian-capaian yang diharapkan ingin diwujudkan di masa depan. Serta menampilkan enam masakan Indonesia yang menjadi fokus utama, yaitu Rendang, Nasi Goreng, Sate, Gado-Gado, dan Soto Ayam.

“Video multimedia Indonesia Spice Up The World merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk terus mempromosikan kuliner Indonesia sebagai salah satu bagian kekuatan destinasi pariwisata yang perlu disampaikan kepada dunia,” ujar Nia.

Peluncuran program ini juga diisi dengan pementasan sejumlah kesenian khas Tanah Air di antaranya tarian Pesona Mandalika, Randai,  Zapin Angkasa dan Tari Bali yang merupakan kombinasi koreografi dari destinasi prioritas asal rempah dan kuliner unggulan yang diusung melalui program ini sekaligus mempromosikan kampanye  #ItsTimeForBali.(Fikri Husaini-Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Exit mobile version