Jembatan Gantung Terpanjang Di Dunia Dibangun Di Ekowisata Eiger Adventure Land

0

Menparekraf Sandiaga Uno Apresiasi Pembangunan Ekowisata Berstandar Internasional

Bogor Ekowisata Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun.Terlebih Indonesia memiliki dan menyimpan berjuta keindahan alam dan budayanya, yang berpotensi besar menjadi destinasi wisata yang mendunia.

Salah satunya adalah kawasan Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Karena di desa ini siap-siap dibangun Eiger Adventure Land, ekowisata berstandar internasional yang dibangun di lahan seluas 326 hektar. Minggu (17/10/2021) peletakan Batu Pertama dan Penandatanganan Prasasti Pembangunan Ekowisata Eiger Adventure Land dilakukan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Pembangunan ekowisata yang mengusung  tema “Leisure Business” dengan tetap memprioritaskan kelestarian dan keseimbangan alam ini akan menjadi outdoor adventure playground buat para pecinta wisata petualangan. Kabar lain menggembirakan di kawasan ini akan dibangun jembatan gantung (Suspension Bridge) terpanjang di dunia sepanjang 535 meter dan Cable Car dengan rute sepanjang 930 meter. Kabar ini pun disampaikan Sandiaga Uno yang mengapresiasi langsung pembangunan Ekowisata Eiger Adventure Land berstandar internasional.

 

 

Pembangunan ekowisata yang mengusung  tema “Leisure Business” dengan tetap memprioritaskan kelestarian dan keseimbangan alam ini akan menjadi outdoor adventure playground buat para pecinta wisata petualangan. Kabar lain menggembirakan di kawasan ini akan dibangun jembatan gantung (Suspension Bridge) terpanjang di dunia sepanjang 535 meter dan Cable Car dengan rute sepanjang 930 meter. Kabar ini pun disampaikan Sandiaga Uno yang mengapresiasi langsung pembangunan Ekowisata Eiger Adventure Land berstandar internasional.

“Nantinya juga akan dibangun jembatan gantung (Suspension Bridge) terpanjang di dunia sepanjang 535 m dan Cable Car dengan rute sepanjang 930 m. Semoga dengan adanya ikon wisata baru ini nantinya dapat menjadi destinasi kebanggaan masyarakat Bogor, Jawa Barat serta Indonesia, juga menjadi daya tarik unggulan untuk menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri,” kata Menparekraf Sandiaga.

Jembatan gantung tersebut digadang-gadang akan mengalahkan jembatan gantung kelas dunia seperti Arouca Portugal sepanjang 516 meter, dan Carles Kuonen Pegunungan Alpen Swiss sepanjang 490 meter.

 

 

Menparekraf Sandiaga Uno pun berharap, Eiger Adventure Land nantinya dapat menampung karya-karya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif khususnya masyarakat Desa Sukagalih. Sehingga masyarakat desa dapat bertransformasi menjadi sentra ekonomi kreatif yang unggul.

 

 

“Di masa pemulihan pascapandemi ini, kita perlu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat melalui investasi di sektor pariwisata yang akan menjadi sektor unggulan dalam pemulihan dan peningkatan ekonomi di masa yang akan datang,” ujar Sandiaga Uno.

Chairman PT Eigerindo, Ronny Lukito, mengatakan, EAL direncanakan dapat mulai berperasi dan dibuka untuk umum pada tahun 2023.

“Ini sebenarnya cita-cita kami di tahun 2012 lalu. Saya dapat ide dari California. Saya ingin buat sebuah ekowisata taman nasional yang bernuansa lingkungan. Untuk izin tidak perlu khawatir. Kementerian Kehutanan sangat amat ketat untuk perizinan. Kami harus betul-betul memperhatikan ekosistem di kawasan ini,” ungkap Ronny.

 

 

Ronny menyebut, dari total lahan yang ada, Eiger hanya menggunakan 1,56 persen untuk dikelola. Menurutnya, bangunan yang dibangun semi permanen.

“Dari 300 hektare ini, peraturan kehutanan hanya bisa dikelola 10 persen, namun karena niat kami bukan ingin membangun, kami hanya pakai 1,57 persen. Itu pun semua bangunannya berbentuk panggung, enggak ada yang nempel,” tambahnya lagi.

Peletakan Batu Pertama pembangunan Eiger Adventure Land, ekowisata, ini pun mendapat perhatian Istri Gubernur Jawa Barat , Atalia Praratya, DANKODIKLAT TNI AD Letjen. TNI Anto Mukti Putranto, dan Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf Henky Manurung, dengan menghadiri langsung kegiatan tersebut. (Fikri Husaini-Risanta)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!