Latte, Cokelat Tempe Yang Bikin Menparekraf Mencoba Membuatnya

0

Produk yang unik dan rasanya yang gurih manis, membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tertarik untuk mencobanya.(Foto-Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf).

 

 

Salatiga– Tak hanya dijuluki sebagai De Schoonste Stad van Midden-Java (Kota Terindah di Jawa Tengah), Salatiga juga menyimpan potensi lainnya. Salah satunya di bidang kuliner.

Sekarang Salatiga dikenal pula sebagai kota oleh-oleh yang banyak menawarkan kudapan dan kue khas. Salah satu yang unik adalah kuliner cokelat tempe.

Diketahui tempe merupakan salah satu pilihan jenis makanan yang biasanya digunakan sebagai lauk. Makanan berbahan dasar kedelai ini biasanya banyak diolah sebagai sayur ataupun sebagai gorengan. Namun sekarang ditangan dingin sejumlah warga Desa Wisata Tingkir Lor, Salatiga, Jawa Tengah, tempe-tempe itu menjadi jajanan pilihan oleh-oleh wisatawan.

Ide menghadirka produk Latte (cokelat mixed tempe) berawal sejak Tingkir Lor, ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2015. Sejumlah warga pun tertantang bagaimana membuat produk khas yang menjadi oleh-oleh kampung mereka.

“Dari situ kami tertantang untuk menciptakan oleh-oleh khas lokal. Kebetulan daerah kami memang banyak produsen tempe,” ujar Ade, salah satu pelaku kreatif kerajinan cokelat tempe kepada awak media.

 

Cokelat Tempe Salatiga yang lahir dari sebuah ide banyaknya produsen tahu di kota ini.

Berawal dari banyaknya produsen tempe, ternyata mengilhami Ade dkk mengembangkan produk fermentasi dari kedelai itu. Mereka pun selanjutnya mencoba memadukan tempe dengan coklat dalam sebuah ekspremen. . Awalnya produk Latte yang dihadirkan hanyalah keripik tempe yang dicelup cokelat.

Ade menceritakan butuh satu tahun untuk dapat menghadirkan rasa dan bentuk juga kemasan yang diinginkan.

“Karena saat diolah cokelatnya banyak yang jatuh, dan akhirnya tempe kami jadikan sebagai isian seperti sekarang agar bentuknya lebih rapih. Tempenya juga kami beri bumbu khusus sehingga rasanya gurih, jadinya perpaduan antara manis dan gurih,” kata Ade.

Kini Cokelat Tempe menjadi penganan khas dan pilihan wisatawan yang mengunjungi Salatiga. Tak hanya menjadi sentra cokelat tempe saja, warga desa pun menyiapkan wisata edukasi untuk belajar membuat cokelat tempe.

Keberadaan cokelat tempe ini pun diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.Menurutnya produk ini sangat unik dan penuh inovasi, yang memadukan cokelat dan tempe yang diberi nama Latte.

Bahkan Sandiaga Uno saat menghadiri workshop KaTa Kreatif Kota Salatiga yang berlangsung di Gedung Sekretariat Daerah Kota Salatiga, Kamis (14/09/2023), sempat mencicipi produk bahkan mencoba membuat kudapan cokelat tersebut bersama Sekda Jawa Tengah, Sumarno. serta  Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi.

“Saya mencoba Latte, cokelat tempe. Ini merupakan inovasi produk yang saya hargai atas kolaborasinya,” ujar Menparekraf Sandiaga.

 

Kota Salatiga sendiri menurut Sandiaga Uno, memiliki potensi ekonomi kreatif yang kaya dan beragam pada subsektor kuliner. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai peluang pengembangan usaha oleh pelaku ekraf. Kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatif juga tercermin dalam menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini.

Menparekraf Sandiaga mendorong para pelaku ekonomi kreatif Kota Salatiga agar terus berinovasi, berkarya, serta membangun jejaring dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.

“Dan inovasi inilah yang dibutuhkan bangsa ini untuk bisa menawarkan lebih banyak produk dari Kota Salatiga di tingkat dunia,” ucapnya. (Olpah Sari).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!