Kementan Dorong Kaltim Masifkan Genta Organik

0

Kutai Kartanegara – Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) salah satu program strategis Kementerian Pertanian yang terus dimasifkan.Terlebih Genta Organik juga dijadikan pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kelangkaan pupuk.

Hal inilah yang terus didorong Kementan demi petani di tanah air dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usahataninya.Bahkan Menteri Pertanian dalam berbagai kesempatan menegaskan petani harus didorong menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.

“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” tegas Mentan Syahrul.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang.

Selaras dengan pernyataan Mentan,  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BBPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan perlunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, guna mengoptimalkan kegiatan pembinaan, pengawalan, dan pendampingan kepada petani antara lain sosialisasi pupuk organik melalui pupuk organik.

“Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia,” kata Dedi Nursyamsi.

Gerakan ini pun diimplementasikan pula Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Sekolah ini turut bergerak melakukan pengawalan dan pendampingan kegiatan Sekolah Lapang (SL)-Genta Organik.

Kali ini sekolah tersebut melakukan pendampingan di Kalimantan Timur yang juga salah satu wilayah koordinasi SMK-PPN Banjarbaru. Sekolah ini menggelar Farmer Field Day (FFD) di kawasan Desa Sungai Meriam, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (07/09/2023).

Sekedar diketahui Farmer Field Day merupakan salah satu forum pertemuan petani, peneliti dan penyuluh untuk saling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani, mengenai bahan pupuk organik berikut manfaat dan keunggulannya serta diaplikasikan guna mendukung penuh pelaksanaan Genta Organik.

Sedikitnya 60 peserta turut berpartisipasi pada FFD ini, mereka merupakan petani dan penyuluh.

Siti Farisyah Yana, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur, optimis implementasi genta organik ini pastinya berdampak baik dalam meningkatkan produktivitas, tinggal kedepan lebih diteliti dan dilihat kembali mengenai komposisi pupuk organik yang diberikan sehingga dalam aplikasinya dapat lebih efektif dan efisien.

“Saya meyakini implementasi genta organik ini pasti baik, karena  dapat meningkatkan produktivitas, tinggal ke depan lebih diteliti dan dilihat kembali mengenai komposisi pupuk organik yang diberikan sehingga dalam palikasinya dapat lebih efektif dan efisien” kata Siti.

Pihaknya pun merasa senang dengan adanya Sekolah Lapang yang berdampak pada produktivitas.

“Kami juga bahagia dengan adanya SL ini produktivitas demplot ada yang mencapai 6,5 ton per hektare. karena itu kami mengucapkan terimakasih dkepada seluruh pihak yang telah mendukung dan melancarkan kegiatan SL ini.” Imbuhnya.

Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso menegaskan kegiatan SL Genta Organik ini dihadirkan sebagai salah salah satu solusi masalah kelangkaan pupuk akibat dampak dari beberapa kondisi yang terjadi secara global.

Hal itu juga dirasakan langsung Sudarto salah satu peserta FFD. Dirinya bersama rekan-rekannya dalam kelompok tani pun sangat terbantu dengan Sekolah Lapang Genta Organik.Karena membantu mereka dalam mengolah pupuk organik. Dampak ini pada penekanan biaya produksi tanpa mengurangi jumlah produktivitas

“SL Genta Organik ini sangat membantu pak. Melalui SL ini kami jadi tau dan dapat membuat pupuk dan pestisida sendiri, tentunya dari bahan organik yang ada di alam sekitar, sehingga mampu menghemat biaya produksi.” kata Sudarto. (Olpah Sari/Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!