Spirit NKRI Wisata Tujuhbelasan Di Gunung Tambora

0

Jurnalis  Kalsel Siap Ramaikan Kemilau Tambora 2023

 

“Do something today that your future self will thank you for.” – Sean Patrick Flanery, kata-kata indah yang diungkapkan seorang aktor Indiana Jones muda di serial The Young Indiana Jones Chronicles, memang relevan menggambarkan bagaimana rasa bersyukur dan berbuat untuk sebuah masa depan.

Rasa syukur terucap karena kita bisa bernafas dan menghirup kemerdekaan yang memasuki usia ke-78 tahun.Dan beragam ungkapan syukur itu dilakukan sebagai refleksi atas kemerdekaan sebagai buah perjuangan panjang, para pahlawan negeri ini.

Setidaknya ini juga direfleksikan para penggiat lingkungan dan wisata Indonesia, dalam event bertajuk Kemilau Tambora 2023. Puncaknya Tujuhbelas Agustus nanti ratusan pencinta alam, pendaki, penggiat lingkungan hidup, traveler serta Jurnalis berkumpul dalam satu rasa cinta NKRI, di kawasan Gunung Tambora, Bima , Nusa Tenggara Barat.

Kemilau Tambora yang digagas Traveller Abby dkk sendiri salah satu event “menjelajah negeri” mengeksplore keindahan pariwisata Nusa Tenggara Barat, khususnya yang ada di wilayah Konservasi Taman Nasional Gunung Tambora.

“Ini adalah wujud kecintaan kita terhadap NKRI yang diaplikasi dalam serangkaian kegiatan yang dipusatkan di kawasan Gunung Tambora, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.Alhamdulillah diapresiasi berbagai kalangan termasuk kawan-kawan Jurnalis, salah satunya dari Diplomat TV, Denhaag, Belanda, yang ikut menyiarkan secara streaming,” jelas Abby, salah satu panitia, kepada Economic Travellling.Com, di Jakarta, Minggu (06/08/2023).

 

Tim Ekspedisi Sahabat Elang berada di salah satu puncak Gunung Tambora. (Foto-Dokumentasi Abby).

Disebutkan Founder Elang Khatulistiwa, Kemilau Tambora 2023 salah satu event berskala nasional yang menjadi ajang silaturahmi penggiat lingkungan hidup, pariwisata, komunitas pendaki, Jurnalis dan mahasiswa pencinta alam dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.

Serangkaian acara akan digelar mulai pergelaran budaya, pemutaran film perjuangan melalui layar tancap, serta Body Rafting. Puncaknya pada tanggal 17 Agustus 2023 mereka melakukan pembentangan bendera merah putih raksasa berukuran 250 Meter di puncak gunung Tambora yang dilakukan puluhan pendaki, mahasiswa, pencinta alam dan masyarakat.

“Pembentangan bendera merah putih raksasa ini bertujuan untuk semakin memupuk rasa nasionalisme serta cinta kepada tanah air dan bangsa,khusus generasi muda. Ada makna mendalam yang bisa kita hayati, sebagai penghormatan kepada para pejuang yang menghadiahkan kita kemerdekaan yang sudah memasuki usia ke-78 tahun. Kita bangga kepada pejuang kita dan para pejuang di masa kini,yang mencurahkan tenaga dan pikirannnya untuk membangun bangsa,” kata Abby.

Abby sendiri mengaku terharu dengan spirit kawan-kawan seluruh Indonesia mensukseskan kegiatan “Kemilau Tambora 2023” yang membangkitkan nilai-nilai rasa mencintai Indonesia seutuhnya. Terlebih juga agenda ini mendapat apresiasi dan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Perhutani, Taman Nasional Gunung Tambora.

 

Traveller Abby bersama Tim sebelum berangkat menuju Tambora, NTB.

Jurnalis Kalsel Siap Ramaikan Kemilau Tambora 2023

Event nasional yang dipusatkan di Gunung Tambora, ini ternyata mendapat apresiasi khusus dari kawan-kawan Jurnalis di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Sejumlah Jurnalis dari beragam media ini mendukung penuh kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78 dan mendorong kemajuan pariwisata di NTB dan Indonesia pada umumnya.

“Harapannya ini menjadi event yang mampu mendorong spirit nasionalisme anak-anak muda dan masyarakat Indonesia. Disamping itu pula ada misi terbaik kita mengenalkan dan mempromosikan terus pariwisata Indonesia, khususnya yang ada di NTB. Kami sangat mengapresiasi dan berpartisipasi langsung ke acara ini,” ujar Olpah Sari, Pemimpin Umum media Economic Travelling.Com.

Jurnalis yang juga penggiat pariwisata yang tergabung dalam organisasi Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Kalsel, mengaku surprise dengan ide-ide segar kawan-kawan penggiat lingkungan dan wisata nasional dengan menggelar kegiatan tujuhbelasan yang lebih bermakna.

“Apalagi ada Talkshow yang menghadirkan Mas Nugie (artis sekaligus aktivis lingkunga), kemudian ada mba Sri Wahyuningsih (Founder Sekolah Air Hujan Banyu Bening) serta Mas Dimas Bagus Wijarnako  (Founder Get Plastik Indonesia).Dan spesial kita ingin berdiskusi pula dengan Traveller Perempuan Indonesia, Abby,” tambahnya lagi.

Sementara itu Andra dari BBS_News_id sangat terkesan dengan gagasan Kemilau Tambora, yang banyak menginspirasi generasi muda untuk bisa berkarya mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang membangun dan membangkitkan spirit luar biasa.

Terlebih acaranya sendiri berada di antara gagahnya Gunung Tambora di ujung utara Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan berada di dalam kawasan konservasi yaitu Taman Nasional Tambora.

“Alhamdulillah, belum kesana aja kami sudah terkesan dan berada di Taman Nasional Gunung Tambora, yang menjadi taman nasional ke 51 di Indonesia.Selain kegiatan pembentangan bendera merah putih dan perkemahan maupun pendakian, yang terpenting adalah melalui event ini menegaskan kembali bahwa Indonesia terkenal memiliki gunung-gunung dan hutan yang sangat indah penuh keasrian. Tentunya menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk terus berdatangan ke Indonesia salah satunya ke NTB ini,’ “ tutur Andra yang juga dosen salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Kalsel.

 

Tim Jurnalis Kalsel yang akan mengikuti Event Kemilau Tambora, di Taman Nasional Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat.

 

Gunung Tambora merupakan kawasan yang menawarkan wisata bagi para penikmat daki-mendaki, yaknipendakian di beberapa jalur pendakian Doro Ncanga, jalur pendakian Piong (Kore), Jalur pendakian Kawindato’I di Kabupaten Bima dan Jalur pendakian Pancasila di Kabupaten Dompu dengan tujuan pusat Gunung Tambora dan kawah vulkaniknya.

Wisata jelajah hutan atau biasa dikenal dengan jungle tracking ini dilakukan di Kawasan Gunung Tambora. Jalur penjajahan yang cukup sejuk dan nyaman dan didukung dengan vegetasi yang baik. Sama seperti saat pendakian, jelajah hutan melewati empat jalur, yaitu Doro Ncanga, Piong, Kawindato’I, dan Pancasila.

Keempat jalur akan memenuhi kebutuhan rekreasi dan wisata karena keunikan dari masing-masing jalur penjelajahan. Saat jelajah hutan, wisatawan akan berjumpa dengan pohon ukuran raksasa yang menjulang tinggi, diantaranya soka, samba, jambu hutan, dan berbagai spesies tanaman lainnya. Selain itu, bagi para pecinta burung, kawasan Gunung Tambora merupakan lokasi yang pas untuk melakukan bird watching (pengamatan burung).

Mengutip dari laman wanaswara.com , Taman Nasional Gunung Tambora sendiri ditetapkan sebagai destinasi wisata oleh pemerintah provinsi NTB.  Taman ini berada di Semenanjung Sanggar, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Ada yang mengatakan bahwa Gunung Tambora merupakan gunung api tertinggi di Indonesia sebelum terjadi letusan hebat pada tahun 1815 yang mengikis puncaknya dari 4.300 mdpl menjadi 2.851 mdpl.

Luas Taman Nasional Gunung Tambora adalah 71.645 ha, yang dikelilingi dengan lautan pasir di sepanjang pinggiran Tambora, material hasil erupsi tahun 1815. Berbukit hingga bergunung dengan kemiringan 8-45% dan terdapat hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan merupakan topografi kawasan ini. Berbagai macam keanekaragaman hayati yang disuguhkan di kawasan ini pada ketinggian 200 -700 mdpl, mulai dari adanya pohon jambu (Eugenia polyantha) di dataran rendah hingga bunga edelweis yang berada di area yang lebih tinggi.

Jenis semak dan perdu di hutan sekunder merupakan tipe vegetasi yang berada di ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Cemara gunung (Casuarina junghuniana) dan edelweis (Anaphalis javanica) merupakan tipe vegetasi savana yang berada pada ketinggian 900 mdpl sedangkan rumput alang-alang (Imperta cylindrica), rumput gelagah (Cyperus rotundus), lantana (Lantana camara), dan kirinyuh (Euphatorium sp) merupakan tipe vegetasi savana yang berada pada ketinggian 1.200 mdpl. (Ridzky Husna-Risanta).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!