Menjaga Tradisi Bubur Asyura Bersama Bank Kalsel

0

Direktur Utama Bank Kalsel, H Fachrudin, memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar Bank Kalsel dalam rangka kegiatan pelaksanaan Tradisi Bubur Asyura.

 

Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan punya tradisi khusus untuk merayakan tahun baru Islam. Pada hari kesepuluh tahun baru Islam atau setiap 10 Muharram, ada satu tradisi turun-temurun yang masih terjaga.

Tradisi ini dikenal dengan memasak dan berbagi bubur Asyura.Hampir setiap tahun seluruh kampung di Kalsel, termasuk di kota Banjarmasin tidak pernah absen membuat bubur asyura.Tradisi ini dilakukan secara gotong royong bersama-sama setiap tahun sekali. Untuk membuat acara tersebut, setiap warga menyumbangkan dana secara sukarela, mulai dana hingga bahan-bahan membuat bubur Asyura.

Sejumlah literatur menyebutkan Asyura adalah hari kesepuluh pada bulan Muharram dalam penanggalan Islam. Tradisi memasak dan berbagi bubur asyura sudah dilakukan masyarakat Banjar secara turun-temurun. Masyarakat Banjar menyebutnya itu dengan Tradisi Bubur Asyura.

Nah tradisi ini pun terus dilakoni dari tahun ke tahun, yang menjadi simbol kebersamaan dan persaudaraan. Tak heran jika setiap kampung serta komplek-komplek perumahan menyambut perayaan 10 Muharram dengan sukacita, bersama keluarga,teman hingga tetangga dalam satu kampung maupun daerah.

 

Kegiatan Mengawah Bubur Asyura Bersama Paman Birin, juga dihadiri Suriadi, Kepala Divisi Dana & Digital Banking mewakili Direktur Bank Kalsel.

Tradisi ini tak hanya dilakukan masyarakat saja, namun juga melibatkan lembaga pemerintahan dan badan usaha lainnya,perbankan, termasuk pula Bank Kalsel. Bank kebanggan banua pun turut bersama-sama menjaga, merawat dan melestarikan tradisi ini.

“Alhamdulillah, tahun ini ada 4 (empat) lokasi yang menjadi titik kegiatan untuk Bubur Asyura, seperti di kantor utama Bank Kalsel di kawasan Lambung Mangkurat Banjarmasin, kemudian Cabang A Yani, kemudian di Kantor cabang Syariah S Parman, kemudian di S Parman,yang melibatkan pula masyarakat sekitar kantor Bank Kalsel,” terang Direktur Utama Bank Kalsel, di sela- sela kegiatan Sarasehan Media Gathering Bank Kalsel, di Aula Ballroom Hotel Aveta, Malioboro, Jogjakarta, Jumat (28/07/2023).

Fachrudin sendiri berharap tahun depan pelaksanaan pembuatan bubur Asyura akan diperluas lagi, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat dalam melestarikan tradisi khas di bulan Muharram setiap tahunnya.

Bubur asyura atau Suro sendiri ternyata tidak hanya menjadi tradisi semata dalam menyambut Tahun Baru Islam, bubur asyura ternyata sarat makna. Tradisi memasak bubur asyura ditujukan sebagai bentuk rasa syukur manusia atas keselamatan yang selama ini diberikan oleh Allah SWT.

Sementara selain kegiatan di sejumlah kantor utama dan cabang, Bank Kalsel juga mendukung penuh kegiatan Mengawah Bubur Asyura Bersama Paman Birin, yang dihadiri Kepala Divisi Dana & Digital Banking Bank Kalsel, Suriadi, mewakili manajemen Bank Kalsel. (Muhammad Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!