Cetak SDM Berdaya Saing Tinggi , Petani Milenial Kalsel Jalani Program Magang

0

Batulicin – Demi menunjang peningkatan kapasitas dan kemampuan bersaing, Kementerian Pertanian RI melalui SMK-PP Negeri Banjarbaru, kembali akan melaksanaan permagangan bagi calon penerima manfaat (CPM) Program Yess.

Terkait hal tersebut SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai  Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program YESS, melakukan road trip untuk pembekalan dan melepas peserta magang di 3 wilayah Program YESS di Kalimantan Selatan, yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu.

Pembekalan dan pelepasan pemagangan bersertifikat dalam negeri Program YESS 2023 kali ini diawali di Kabupaten Tanah Bumbu, Senin (24/7/2023), yang kemudian dilanjutkan juga di 2 Kabupaten lainnya. Sedikitnya 23 orang petani milenial dilepas secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan PPIU Kalsel.

Kegiatan pelepasan pemangangan sendiri dihadiri pula Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Kepala Bappeda Litbang Tanah Bumbu, Manager Program YESS PPIU Kalsel, Dinas Pertanian Kab. Tanah Bumbu, Disnakertrans Tanah Bumbu.

Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana menjelaskan pemagangan ini tidak lepas dari kerjasama dengan Dinas Pertanian, Bappedalitbang, dan Dinas Nakertrans yang memfasilitasi penerima manfaat program YESS untuk melakukan magang.

“Pemagangan ini tidak lepas dari kerjasama dengan dinas terkait di Tanah Bumbu. Maka dengan ini diharapkan setelah mereka menyelesaikan pemagangan ini dapat menjadi petani yang berkompeten serta jika dapat berwirausahan di daerahnya masing masing”, jelas Angga.

Lebih jauh Angga mengatakan pemagangan program YESS di Tanah Bumbu sudah masuk tahun ketiga. Di daerah ini sudah banyak petani milenial yang yg mendapat manfaat. Mereka berharap para petani milenial di Tanah Bumbu dapat lebih berkembang dan menjadi petani yang berkompeten.

 

 

Data Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu menyebutkan, untuk pemagangan ini tercatat jpeserta magang untuk PT. Buana Karya Bhakti sebanyak 20 Orang. Sedangkan pada  PT. Simbiosis Karya Agroindustri (SISKA) sebanyak 15 Orang dan Untuk Koperasi Warga Sejahtera (KWS) sebanyak 5 orang.

Program pemagangan sendiri sangat sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian RI terus mendukung upaya regenerasi petani dan menumbuhkan lebih banyak pebisnis muda dibidang pertanian.Hal ini juga didukung dengan kerjasama penting bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD)

Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Services (YESS)  Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai National Project Management Unit (NPMU), mendukung upaya upaya munculnya generasi penerus pelaku pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus  berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.

“Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun – 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang,” ujar Mentan Syahrul.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.

“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” katanya. (Olpah Sari/Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!