Di Balik Pesan Khusus “Pak Wahyu” di Capacity Building Jurnalis

0

Wahyu Pratomo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan.

Suara Bariton terdengar dari sebuah bangunan di  Ballroom Arya Duta, Bandung, Minggu Pagi (14/05/2023). Pemilik suara terlihat sangat detail dan berbicara di hadapan empat puluh audiens yang merupakan para Jurnalis berbagai media.Terlihat di layar monitor satu persatu slide bergerak mengikuti ritme bicara pria belakangan diketahui adalah Wahyu Pratomo.

Ya Pagi itu sosok yang merupakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, tengah berbagi pesan kepada peserta Capacity Building Jurnalis yang diselenggarakan Bank Indonesia.Wahyu dengan santai namun lugas berbicara tentang kebanksentralan maupun Undang-undang (UU) No.4/2023 tentang Pengembangan dan penguatan Sektor Keuangan, atau yang dikenal dengan sebutan P2SK.

Penampilannya yang bersahaja dan humble memberikan suasana berbeda dalam pertemuan khusus yang diikuti 40 (empatpuluh) orang Jurnalis lintas media di Kalsel. Tak heran jika semua pandangan tertuju kepada Wahyu Pratomo. Terlebih materi yang disampaikan mengalir layaknya sebuah perkuliahan S2.

“Hari ini kawan-kawan mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luar biasa, karena tak hanya tentang kebanksentralan saja, namun bisa menggali ilmu-ilmu jurnalistik dari para ahlinya, yang kami datangkan khusus dari Tempo Institute,” kata Wahyu saat mengawali presentasi, di Ballroom Hotel Arya Duta, Bandung, Minggu (14/05/2023).

Wahyu pun bercerita bagaimana pihaknya berupaya mendorong kemampuan menulis para jurnalis tentang kebanksentralan terus meningkat.Karena menulis terkait kebanksentralan maupun perbankan membutuhkan keahlian khusus dan jam terbang dari para jurnalis.

“Capacity Building Jurnalis itu juga salah satu bagian dari apresiasi kami terhadap kawan-kawan Jurnalis yang selama ini terus mendorong edukasi-edukasi ekonomi-kebanksentralan kepada masyarakat luas. Terkait itu pemahaman fungsi dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral harus terus diupgrade, sehingga tulisan-tulisannya semakin smart dan renyah dibaca,” terang Wahyu.

 

Capacity Building Jurnalis 2023, yang diselenggarakan Bank Indonesia di Bandung, dinilai salah satu strategi cerdas meningkatkan kemampuan Jurnalis.

Dalam paparan berdurasi satu jam ini, Wahyu mampu membawa suasana lebih nyaman sehingga distribusi pemahaman tentang peran dan fungsi bank sentral yang terangkum dalam materi berjudul kebanksentralan benar-benar membuat betah peserta Capacity Building Jurnalis.

“Yang terpenting adalah teman-teman media dapat lebih memahami tentang peran dan tugas Bank Indonesia, baik dalam konteks perekonomian!bangsa maupun kedudukannya dalam tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar mantan Kepala Grup Transformasi Kelembagaan Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola.

Cara Wahyu menitipkan pesan-pesan kunci dinilai mampu memberikan pemahaman tersendiri. Karena diakui tidak semua wartawan memiliki disiplin ilmu tentang ekonomi dan kebanksentralan, sehingga pertemuan khusus ini pun disambut sukacita para jurnalis yang ingin menimba ilmu khusus dari ahlinya.

“Alhamdulillah, model-model kegiatan seperti sangat membantu sekali kami, terutama soal memahami fungsi dan tugas bank sentral. Beberapa istilah-istilah dari kacamata jurnalis agak sulit, namun paparan pak Wahyu membuka mata dan pikiran kita lebih baik baik lagi. Ada silaturahmi, ada sinergi dan kolaborasi seperti sangat bagus, tahun depan semoga kita diajak lagi,” ucap Faisal “Iloenk”, yang dinobatkan sebagai pemenang terbaik kompetisi menulis pada Capacity Building Jurnalis, di Bandung.

Bagi sebagian Jurnalis muda seperti Hamdiah (Teras Banua), Mia Maulidya (Banjarmasin Post), Salsanabila (Kompas TV), Eka Purwasih (Prima TV), Abdul Latif (Inews TV) hingga Niko Fachrizky, menilik kegiatan sarat energi “pengetahuan terbarukan”, sangat membantu mereka untuk memperdalam ilmu-ilmu menulis termasuk memahami arti penting kebanksentralan.

“Yang disampaikan sangat lugas dan menarik, karena benar-benar menggugah.Ibaratnya kami kuliah S2 siap-siap nyusun thesis, kerangkanya sangat runtut disampaikan beliau sehingga kami ada panduan, demikian pula dengan Capacity Building Jurnalis ini” tutur Hamdiah, salah satu peserta muda.

Terkait dengan keterlibatan Tempo Instute dalam Capacity Building Jurnalis, Wahyu Pratomo, berharap bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin para jurnalis pilihan dan berkesempatan diajari langsung mentor-mentor berpengalaman dan ahli di bidang jurnalistik.

Pada Capacity Building Jurnalis dihadirkan narasumber yang merupakan pembimbing bidang penulisan, yakni Rini K, Agung Sedayu, dkk .Selama sehari mereka pun berbagi tips khusus menulis jurnalistik sesuai kaidah jurnalistik.(Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!